1664 Rensi: Ibadah yang Berkenan kepada Allah

Shalom Aleichem b’Shem Yeshua Ha Mashiach.
Firman renungan siang hari ini:

*Yakobus 1 : 27*
Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.

Rengan ini bertema :

*Ibadah yang* *Berkenan kepada Allah*

Akhir- akhir ini kita sering diingatkan jika datang menghadap mezbahNya harus kudus, tulus, hormat dengan roh dan kebenaran, baik diingatkan melalui pakaryan, bacaan regi atau rensi, maupun renungan firman di ibadah-ibadah lainnya.
Betapa hal itu sangat penting dalam penyembahan kepada Sang Bapa.
Tuhan Yesus kembali mengingatkan bahwa ibadah yang murni dan berkenan dihadapanNya, adalah mengasihi orang-orang yang kesusahan dan menjaga dirinya dari kecemaran duniawi.

Dua hal ini kedudukannya sama. Di dalam kalimat tersebut digunakan kata hubung “ *dan* ” yang berarti *sederajat* , *sama* *levelnya dan* sebagai syarat yang mempunyai *bobot nilai* *yang sama.* Tetapi kita sering lupa, hanya fokus pada yang pertama yaitu mengasihi, sibuk PK ( proyek kasih ) sana sini dan menganggap syarat yang kedua tidak penting. Sehingga ibadah kita belum sesuai dengan yang Allah kehendaki sebab dalam melakukan PK, kita tidak bisa menjaga dan menguasai diri untuk hidup kudus. Hal ini menjadi sia-sia karena kedagingan masih menguasai hidup kita seperti:

 *Galatia 5 : 19 - 21*
Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia *tidak akan* *mendapat* *bagian dalam Kerajaan* *Allah.*

Jika kita tidak mau bertobat dan berusaha hidup kudus maka semua kebaikan yang kita lakukan tiada artinya. Karena Tuhan akan menolak untuk memberikan bagian kerajaan Allah.
Yang ada nantinya kita akan ditolak dan tidak diakui seperti,

Matius 7 *: 22 - 23*
Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

Betapa kecewanya kita jika Tuhan tidak mengenal kita setelah kita menghabiskan waktu hidup kita untuk mengasihi tetapi tidak ada pertobatan, ketulusan, rasa hormat pada Tuhan Yesus,kekudusan dan tidak menghasilkan buah buah Roh, seperti di

*Galatia 5 : 22*
Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.

Karena itu marilah kita semua berubah hari demi hari untuk menjaga dan menguasai diri , hidup dalam Roh Kudus sehingga ibadah kita diterima dan berkenan kepadaNya, sehingga kita dilayakan untuk  bertemu muka dengan Tuhan Yesus dan kita akan diterima karena Tuhan Yesus mengenal kita bahkan kita akan mendapatkan upah *Mahkota Surgawi* yang sudah Tuhan Yesus sediakan bagi kita.

Kiranya Roh Kudus memampukan dan memberi kekuatan pada kita dalam melakukan *ibadah yang berkenan pada Allah* untuk kemuliaan Kristus dan menjadi berkat bagi banyak orang.
Terus semangat dalam pelayanan dengan menjaga hati,pikiran dan roh kita dalam kekudusan Allah.
Tuhan Yesus memberkati, amin.


*PD Autopia Malang*
13072018
Wita

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR