1644 Rensi : Pengenalan akan Kristus
Shalom Aleichem b’Shem Yeshua Ha Mashiach.
Tema renungan siang ini adalah :
*Pengenalan akan Kristus*
Dasar firmannya dari:
*Filipi 3 : 8-9*
Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,
dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan.
“Ku berbahagia yakin teguh. Yesus abadi kepunyaanku. Aku warisNya ku ditebus. Ciptaan baru Rohul Kudus ……. “ adalah cuplikan lagu dari KJ 392 yang dikarang oleh Fanny Jane Crosby, seorang wanita buta sejak bayi yang dibesarkan bersama ibu dan neneknya.
Fanny hafal isi Alkitab karena neneknya menceritakan firman Tuhan ini setiap hari sejak dia kecil.
Tetapi ia baru benar-benar menerima Tuhan Yesus dalam pertobatannya di usia 31 tahun.
Tuhan memakainya untuk menulis ribuan lagu rohani pada saat berusia 44 tahun yang berjumlah sekitar 8000 lagu dan sebelum menulis dan menciptakan semua lagu itu ia selalu berdoa.
Ketika seorang professor berkata kepadanya, *“ Sungguh kasihan, Tuhan melimpahkan banyak bakat yang melimpah pada anda, tetapi tidak memberikan penglihatan anda “*
Fanny menjawab:
*“Jika saya dilahirkan kembali. Saya ingin tetap dilahirkan buta. Karena yang ingin saya lihat pertama kali adalah Juruselamat saya, Tuhan Yesus, ketika saya sampai di sorga nanti”.*
Jawaban atau respon Fanny pada pernyataan profesor ini adalah pernyataan iman yang mencerminkan bagaimana berharganya pengenalan akan Kristus setelah dia bertobat.
Bahkan keadaan cacat, tidak bisa melihat adalah anugerah baginya.
Dia melepaskan keinginannya untuk melihat, baginya itu tidak berguna.
Karena Firman Tuhan Yesus telah merubah hidupnya. Dia bahagia diberikan karunia untuk bersaksi dalam kebutaannya dan dengan hikmat Tuhan ada ribuan lagu rohani ciptaannya yang telah menjadi berkat bagi banyak jiwa yang belum mengenal Kristus walaupun karyanya tidak dihargai secara duniawi, secara materi.
Setelah membaca kesaksian Fanny, lalu bagaimana dengan kita yang diberi mata yang bisa melihat?
Sudahkah kita melepaskan apa yang dilihat mata yang membuat kita berdosa (menganggapnya seperti sampah) dan menjadi penghalang hubungan kita dengan Tuhan Yesus?
Dan kemudian menyerahkan hidup kita dalam kebenaran dan kekudusan akan pengenalan kita pada Kristus. Seperti di:
*Galatia 2 : 20* namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.
Hidup yang kita jalani di dunia ini masih membutuhkan mata rohani untuk menguatkan iman kita dalam Kristus. Sehingga kesempatan hidup yang kita punya dipakai Tuhan menjadi alat untuk kemuliaan namaNya terutama untuk orang orang yang belum mengenal Kristus dan karya Roh Kudus.
Maukah kita melepaskan atau membuang semua hal termasuk sifat-sifat yang bertentangan dengan kehendak Tuhan, yang menjadi berhala dan manut pada FirmanNya ?
Kiranya dalam pengenalan akan Kristus yang semakin akrab, kita akan dimampukan untuk memiliki kehidupan dan kepribadian yang benar dalam Kristus. Sehingga tidak sia sialah kehidupan ini.
Ayo tetap dan terus semangat membangun hubungan dengan Tuhan Yesus agar pengenalan kita akan Kristus semakin disempurnakan.
Haleluya amin.
*PD Autopia Malang*
03072018
Wita
Tema renungan siang ini adalah :
*Pengenalan akan Kristus*
Dasar firmannya dari:
*Filipi 3 : 8-9*
Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,
dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan.
“Ku berbahagia yakin teguh. Yesus abadi kepunyaanku. Aku warisNya ku ditebus. Ciptaan baru Rohul Kudus ……. “ adalah cuplikan lagu dari KJ 392 yang dikarang oleh Fanny Jane Crosby, seorang wanita buta sejak bayi yang dibesarkan bersama ibu dan neneknya.
Fanny hafal isi Alkitab karena neneknya menceritakan firman Tuhan ini setiap hari sejak dia kecil.
Tetapi ia baru benar-benar menerima Tuhan Yesus dalam pertobatannya di usia 31 tahun.
Tuhan memakainya untuk menulis ribuan lagu rohani pada saat berusia 44 tahun yang berjumlah sekitar 8000 lagu dan sebelum menulis dan menciptakan semua lagu itu ia selalu berdoa.
Ketika seorang professor berkata kepadanya, *“ Sungguh kasihan, Tuhan melimpahkan banyak bakat yang melimpah pada anda, tetapi tidak memberikan penglihatan anda “*
Fanny menjawab:
*“Jika saya dilahirkan kembali. Saya ingin tetap dilahirkan buta. Karena yang ingin saya lihat pertama kali adalah Juruselamat saya, Tuhan Yesus, ketika saya sampai di sorga nanti”.*
Jawaban atau respon Fanny pada pernyataan profesor ini adalah pernyataan iman yang mencerminkan bagaimana berharganya pengenalan akan Kristus setelah dia bertobat.
Bahkan keadaan cacat, tidak bisa melihat adalah anugerah baginya.
Dia melepaskan keinginannya untuk melihat, baginya itu tidak berguna.
Karena Firman Tuhan Yesus telah merubah hidupnya. Dia bahagia diberikan karunia untuk bersaksi dalam kebutaannya dan dengan hikmat Tuhan ada ribuan lagu rohani ciptaannya yang telah menjadi berkat bagi banyak jiwa yang belum mengenal Kristus walaupun karyanya tidak dihargai secara duniawi, secara materi.
Setelah membaca kesaksian Fanny, lalu bagaimana dengan kita yang diberi mata yang bisa melihat?
Sudahkah kita melepaskan apa yang dilihat mata yang membuat kita berdosa (menganggapnya seperti sampah) dan menjadi penghalang hubungan kita dengan Tuhan Yesus?
Dan kemudian menyerahkan hidup kita dalam kebenaran dan kekudusan akan pengenalan kita pada Kristus. Seperti di:
*Galatia 2 : 20* namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.
Hidup yang kita jalani di dunia ini masih membutuhkan mata rohani untuk menguatkan iman kita dalam Kristus. Sehingga kesempatan hidup yang kita punya dipakai Tuhan menjadi alat untuk kemuliaan namaNya terutama untuk orang orang yang belum mengenal Kristus dan karya Roh Kudus.
Maukah kita melepaskan atau membuang semua hal termasuk sifat-sifat yang bertentangan dengan kehendak Tuhan, yang menjadi berhala dan manut pada FirmanNya ?
Kiranya dalam pengenalan akan Kristus yang semakin akrab, kita akan dimampukan untuk memiliki kehidupan dan kepribadian yang benar dalam Kristus. Sehingga tidak sia sialah kehidupan ini.
Ayo tetap dan terus semangat membangun hubungan dengan Tuhan Yesus agar pengenalan kita akan Kristus semakin disempurnakan.
Haleluya amin.
*PD Autopia Malang*
03072018
Wita
Komentar
Posting Komentar