1670 Rensi: BERADA DI DALAM KELOMPOK
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan siang ini diambil dari:
*1 Petrus 5:8-9* (TB) Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.
Dengan tema
*BERADA DI DALAM KELOMPOK*
.
Saat berada di ruang tunggu _Maestro_ saya melihat tayangan film hewan. Di situ digambarkan secara _life_ antara kawanan banteng dan seekor singa. Singa yang hidup secara soliter mencari mangsa mengikuti kawanan banteng itu dengan sabar. Sang singa mengincar banteng yang sangat muda, lemah, ataupun yang keluar dari lingkaran kelompoknya.
Adapun kawanan banteng tersebut memberlakukan sistem pagar betis, semakin ke dalam semakin muda. Ya, yang masih muda dan perlu perlindungan harus berada di tengah kawanan. Jika banteng muda ini sulit diatur, tertinggal dari barisan kelompok, atau keluar dari lingkaran kelompoknya, banteng itulah yang akan dimangsa oleh sang singa. Sementara yang berada di luar tentu saja banteng yang lebih kuat dan sehat.
Rasul Petrus dipakai oleh-Nya menganalogikan kehidupan kerohanian kita dengan kehidupan hewan tersebut. Dalam kehidupan rohani, jika kita tidak berkelompok, atau keluar dari kelompok kita pun mudah disantap mangsa, dalam hal ini iblis. Karena itu, kita harus mengikuti kelompok saudara seiman, kelompok doa, entah ibadah atau kebaktian di gereja, patuwen, lingkungan, persekutuan doa, dan sebagainya.
Hal ini sebagaimana firman-Nya pada dua penggalan Sabda berikut:
*Markus 14:49 a* (TB) Padahal tiap-tiap hari Aku ada di tengah-tengah kamu mengajar di Bait Allah,...
*Matius 18:19-20* (TB) Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apa pun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga. Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka."
.
Berarti, berkelompok dalam perkumpulan saudara seiman itu tidak boleh diabaikan karena di tengah-tengah kelompok itulah Tuhan Yesus hadir untuk mengajar kita. Sementara itu, dengan berkelompok, dua atau tiga orang yang berkumpul dalam nama-Nya, selain dihadiri Tuhan Yesus, doa kita pun didengar-Nya. Jika demikian, kita tidak boleh mengabaikan kelompok doa ini karena kelompok ini sangat besar faedahnya.
.
Kadang ada di antara saudara kita yang beranggapan bahwa ibadah di gereja saja cukup sehingga tatkala dilaksanakan ibadah kelompok tidak hadir. Mereka merasa dan mengganggap cukup dengan hanya beribadah di gereja setiap minggu. Karena itu, berbagai alasan seperti sibuk, tidak ada atau tidak memiliki waktu luang untuk bersekutu, dan dalih lain sudah biasa kita dengar.
.
Berbahagialah kita yang telah dipanggil-Nya untuk mengikuti persekutuan doa ini. Setidaknya dua kali per minggu, plus ibadah agung sebulan sekali kita bisa mendengar langsung sabda kudus Bapa. Apalagi sabda tersebut dibarengi dengan kuasa ajaib sehingga benar-benar mengubahkan hidup kita.
.
*2 Timotius 3: 16-17* (TB) segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.
.
Mari kita yang telah diselamatkan-Nya ini, yang diberkati-Nya untuk menjadi berkat ini, juga mengingat saudara kita yang beranggapan seperti di atas. Mari kita berupaya _menarik-narik dan mendorong-dorong_ diri kita sendiri dan juga sahabat (saudara) kita yang lain untuk datang mendekat pada-Nya melalui kelompok doa. Jangan biarkan sahabat (saudara) kita diterkam oleh singa. Mari kita lawan dengan iman yang teguh yang terbangun melalui persekutuan doa ini agar kita dan saudara kita diperlengkapi-Nya dengan perbuatan baik.
Tuhan Yesus memberkati. Imanuel.
*PD AUTOPIA MALANG*
Ninik SR
*1 Petrus 5:8-9* (TB) Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.
Dengan tema
*BERADA DI DALAM KELOMPOK*
.
Saat berada di ruang tunggu _Maestro_ saya melihat tayangan film hewan. Di situ digambarkan secara _life_ antara kawanan banteng dan seekor singa. Singa yang hidup secara soliter mencari mangsa mengikuti kawanan banteng itu dengan sabar. Sang singa mengincar banteng yang sangat muda, lemah, ataupun yang keluar dari lingkaran kelompoknya.
Adapun kawanan banteng tersebut memberlakukan sistem pagar betis, semakin ke dalam semakin muda. Ya, yang masih muda dan perlu perlindungan harus berada di tengah kawanan. Jika banteng muda ini sulit diatur, tertinggal dari barisan kelompok, atau keluar dari lingkaran kelompoknya, banteng itulah yang akan dimangsa oleh sang singa. Sementara yang berada di luar tentu saja banteng yang lebih kuat dan sehat.
Rasul Petrus dipakai oleh-Nya menganalogikan kehidupan kerohanian kita dengan kehidupan hewan tersebut. Dalam kehidupan rohani, jika kita tidak berkelompok, atau keluar dari kelompok kita pun mudah disantap mangsa, dalam hal ini iblis. Karena itu, kita harus mengikuti kelompok saudara seiman, kelompok doa, entah ibadah atau kebaktian di gereja, patuwen, lingkungan, persekutuan doa, dan sebagainya.
Hal ini sebagaimana firman-Nya pada dua penggalan Sabda berikut:
*Markus 14:49 a* (TB) Padahal tiap-tiap hari Aku ada di tengah-tengah kamu mengajar di Bait Allah,...
*Matius 18:19-20* (TB) Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apa pun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga. Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka."
.
Berarti, berkelompok dalam perkumpulan saudara seiman itu tidak boleh diabaikan karena di tengah-tengah kelompok itulah Tuhan Yesus hadir untuk mengajar kita. Sementara itu, dengan berkelompok, dua atau tiga orang yang berkumpul dalam nama-Nya, selain dihadiri Tuhan Yesus, doa kita pun didengar-Nya. Jika demikian, kita tidak boleh mengabaikan kelompok doa ini karena kelompok ini sangat besar faedahnya.
.
Kadang ada di antara saudara kita yang beranggapan bahwa ibadah di gereja saja cukup sehingga tatkala dilaksanakan ibadah kelompok tidak hadir. Mereka merasa dan mengganggap cukup dengan hanya beribadah di gereja setiap minggu. Karena itu, berbagai alasan seperti sibuk, tidak ada atau tidak memiliki waktu luang untuk bersekutu, dan dalih lain sudah biasa kita dengar.
.
Berbahagialah kita yang telah dipanggil-Nya untuk mengikuti persekutuan doa ini. Setidaknya dua kali per minggu, plus ibadah agung sebulan sekali kita bisa mendengar langsung sabda kudus Bapa. Apalagi sabda tersebut dibarengi dengan kuasa ajaib sehingga benar-benar mengubahkan hidup kita.
.
*2 Timotius 3: 16-17* (TB) segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.
.
Mari kita yang telah diselamatkan-Nya ini, yang diberkati-Nya untuk menjadi berkat ini, juga mengingat saudara kita yang beranggapan seperti di atas. Mari kita berupaya _menarik-narik dan mendorong-dorong_ diri kita sendiri dan juga sahabat (saudara) kita yang lain untuk datang mendekat pada-Nya melalui kelompok doa. Jangan biarkan sahabat (saudara) kita diterkam oleh singa. Mari kita lawan dengan iman yang teguh yang terbangun melalui persekutuan doa ini agar kita dan saudara kita diperlengkapi-Nya dengan perbuatan baik.
Tuhan Yesus memberkati. Imanuel.
*PD AUTOPIA MALANG*
Ninik SR
Komentar
Posting Komentar