1666 Rensi: SIKAP YANG BENAR TERHADAP KARYA ALLAH
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan sian ini dengan tema:
*SIKAP YANG BENAR TERHADAP KARYA ALLAH*
Saudara yang terkasih,
Boleh-boleh saja setiap orang memiliki perbedaan pendapat terhadap sesuatu peristiwa yang baru saja terjadi atau yang baru saja dialami bersama oleh banyak orang.
Banyak contoh kasus terjadinya perbedaan sikap dan timbulnya berbagai-bagai pandangan dalam hal bersikap ini.
Contoh perbedaan sikap antara lain terjadi di dalam kehidupan berumahtangga (ayah ibu dan anak-anak), perbedaan saksi-saksi mata dari satu peristiwa dan perbedaan lainnya juga bisa terjadi di dalam suatu peribadahan penyembahan terhadap Allah.
Sekarang bagaimana dengan diri kita yang harus menentukan sikap ?. Sikap yang seharusnya menempatkan diri ini benar terhadap sesama jemaah ataupun benar terhadap Allah.
Di bawah ini ada satu contoh perbedaan sikap di dalam memuliakan Allah.
*LUKAS 17:15* (TB) ... dari mereka, *ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah* dengan suara nyaring,
Satu orang buta setelah (sembuh) dicelikan matanya segera kembali berbalik memuliakan Tuhan Yesus. Kita jadi ingat pula tentang satu orang dari sepuluh orang sakit kusta setelah ditahirkan di tengah perjalanan satu orang segera kembali berbalik untuk bersyukur menemui (memuliakan) Tuhan Yesus.
Bapak Ibu Saudara terkasih... Kebanyakan orang tidak kembali memuliakan Allah dan tidak mau menjadi saksi hidup akan kebesaran Allah. Kebanyakan orang lebih memikirkan dirinya sendiri dan lebih mudah untuk melupakan Allah yang telah menyelamatkan- menyembuhkannya. Ini adalah sikap meremehkan atas kesembuhan dan keselamatan diri. Sikap meremehkan terhadap Allah seperti ini pasti akan sangat berdampak bagi keselamatan dirinya dan bagi keselamatan orang lain.
Bapak Ibu Saudara...
Allah yang adalah sumber kesembuhan dan keselamatan sungguh sangat memperhatikan manusia dan seluruh ciptaanNya. Allah berkenan memberikan kasihNya bagi manusia dan karya keselamatan yang menyembuhkan jiwa dan raga bagi kita yang percaya.
Inilah kesaksian Allah :Bahwa semua karya kesembuhan dan keselamatan itu terjadi di dalam nama Allah Bapa- Putra dan Roh Kudus.
*1 YOHANES 5:7* (TB) Sebab ada tiga yang memberi kesaksian [di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu.
Sekarang bagaimana sikap kita terhadap Tuhan Yesus yang juga adalah Allah dan bagaimana sikap kita terhadap kemanusiaan Yesus yang telah menyetarakan DiriNya sebagai utusan Allah atau pun sebagai Sabda Allah sehingga dapat tersampaikannya karya kesembuhan dan keselamatan dari Allah terjadi kepada kita dan kepada sesama kita.
Bagi kita yang memiliki sikap percaya dan turut menyaksikan kebesaran- kemuliaan Allah pasti ada jaminan dari Allah. Dan apabila kita tidak meng-amini Firman dan atau tidak mau menyaksikan keagungan karya Allah dengan sikap tidak benar,ini menandakan bahwa kita termasuk dalam hitungan orang fasik.
*2 PETRUS 3:5-7* (TB) *Mereka sengaja tidak mau tahu*, bahwa oleh firman Allah langit telah ada sejak dahulu, dan juga bumi yang berasal dari air dan oleh air, dan bahwa oleh air itu, bumi yang dahulu telah binasa, dimusnahkan oleh air bah.
Tetapi oleh firman itu juga langit dan bumi yang sekarang terpelihara dari api dan *disimpan untuk hari penghakiman dan kebinasaan orang-orang fasik*.
Firman yang adalah Roh Allah yang pada mulanya mencipta bumi, air, langit; Dan Firman itu juga adalah Yesus Anak Allah yang akan menghakimi- membinasakan orang-orang fasik.
Bapak Ibu Saudara kekasih Kristus. Mari kita berusaha untuk sungguh-sungguh dapat bersikap dan menjadi saksi dengan benar terhadap Allah yang berkarya, diawal kejadian bumi langit diciptakan dan terus berkarya sampai waktu hari penghakiman di akhir jaman nanti.
Seperti hari ini bila kita telah bersikap tepat dan benar maka pada saat kita disembuhkan atau saat kita dibebaskan dan diselamatkan dari berbagai pergumulan ekonomi, sakit penyakit dan sebagainya.
Kiranya ketika kita sudah disembuhkan dan dibebaskan- diselamatkan oleh karena percaya dan mengimani dengan mewujudkan keberanian sikap- kesaksian kita yang sungguh benar atas campur tangan Allah atas kehidupan dan atas kematian kita.
Saudara yang terkasih di dalam Kristus ...
Allah berkenan kepada kesembuhan dan keselamatan kita dari awal kehidupan sampai akhir kehidupan kita.
Amin.
*PD GIDEON SUWARU*
14072018
Turiman
*SIKAP YANG BENAR TERHADAP KARYA ALLAH*
Saudara yang terkasih,
Boleh-boleh saja setiap orang memiliki perbedaan pendapat terhadap sesuatu peristiwa yang baru saja terjadi atau yang baru saja dialami bersama oleh banyak orang.
Banyak contoh kasus terjadinya perbedaan sikap dan timbulnya berbagai-bagai pandangan dalam hal bersikap ini.
Contoh perbedaan sikap antara lain terjadi di dalam kehidupan berumahtangga (ayah ibu dan anak-anak), perbedaan saksi-saksi mata dari satu peristiwa dan perbedaan lainnya juga bisa terjadi di dalam suatu peribadahan penyembahan terhadap Allah.
Sekarang bagaimana dengan diri kita yang harus menentukan sikap ?. Sikap yang seharusnya menempatkan diri ini benar terhadap sesama jemaah ataupun benar terhadap Allah.
Di bawah ini ada satu contoh perbedaan sikap di dalam memuliakan Allah.
*LUKAS 17:15* (TB) ... dari mereka, *ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah* dengan suara nyaring,
Satu orang buta setelah (sembuh) dicelikan matanya segera kembali berbalik memuliakan Tuhan Yesus. Kita jadi ingat pula tentang satu orang dari sepuluh orang sakit kusta setelah ditahirkan di tengah perjalanan satu orang segera kembali berbalik untuk bersyukur menemui (memuliakan) Tuhan Yesus.
Bapak Ibu Saudara terkasih... Kebanyakan orang tidak kembali memuliakan Allah dan tidak mau menjadi saksi hidup akan kebesaran Allah. Kebanyakan orang lebih memikirkan dirinya sendiri dan lebih mudah untuk melupakan Allah yang telah menyelamatkan- menyembuhkannya. Ini adalah sikap meremehkan atas kesembuhan dan keselamatan diri. Sikap meremehkan terhadap Allah seperti ini pasti akan sangat berdampak bagi keselamatan dirinya dan bagi keselamatan orang lain.
Bapak Ibu Saudara...
Allah yang adalah sumber kesembuhan dan keselamatan sungguh sangat memperhatikan manusia dan seluruh ciptaanNya. Allah berkenan memberikan kasihNya bagi manusia dan karya keselamatan yang menyembuhkan jiwa dan raga bagi kita yang percaya.
Inilah kesaksian Allah :Bahwa semua karya kesembuhan dan keselamatan itu terjadi di dalam nama Allah Bapa- Putra dan Roh Kudus.
*1 YOHANES 5:7* (TB) Sebab ada tiga yang memberi kesaksian [di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu.
Sekarang bagaimana sikap kita terhadap Tuhan Yesus yang juga adalah Allah dan bagaimana sikap kita terhadap kemanusiaan Yesus yang telah menyetarakan DiriNya sebagai utusan Allah atau pun sebagai Sabda Allah sehingga dapat tersampaikannya karya kesembuhan dan keselamatan dari Allah terjadi kepada kita dan kepada sesama kita.
Bagi kita yang memiliki sikap percaya dan turut menyaksikan kebesaran- kemuliaan Allah pasti ada jaminan dari Allah. Dan apabila kita tidak meng-amini Firman dan atau tidak mau menyaksikan keagungan karya Allah dengan sikap tidak benar,ini menandakan bahwa kita termasuk dalam hitungan orang fasik.
*2 PETRUS 3:5-7* (TB) *Mereka sengaja tidak mau tahu*, bahwa oleh firman Allah langit telah ada sejak dahulu, dan juga bumi yang berasal dari air dan oleh air, dan bahwa oleh air itu, bumi yang dahulu telah binasa, dimusnahkan oleh air bah.
Tetapi oleh firman itu juga langit dan bumi yang sekarang terpelihara dari api dan *disimpan untuk hari penghakiman dan kebinasaan orang-orang fasik*.
Firman yang adalah Roh Allah yang pada mulanya mencipta bumi, air, langit; Dan Firman itu juga adalah Yesus Anak Allah yang akan menghakimi- membinasakan orang-orang fasik.
Bapak Ibu Saudara kekasih Kristus. Mari kita berusaha untuk sungguh-sungguh dapat bersikap dan menjadi saksi dengan benar terhadap Allah yang berkarya, diawal kejadian bumi langit diciptakan dan terus berkarya sampai waktu hari penghakiman di akhir jaman nanti.
Seperti hari ini bila kita telah bersikap tepat dan benar maka pada saat kita disembuhkan atau saat kita dibebaskan dan diselamatkan dari berbagai pergumulan ekonomi, sakit penyakit dan sebagainya.
Kiranya ketika kita sudah disembuhkan dan dibebaskan- diselamatkan oleh karena percaya dan mengimani dengan mewujudkan keberanian sikap- kesaksian kita yang sungguh benar atas campur tangan Allah atas kehidupan dan atas kematian kita.
Saudara yang terkasih di dalam Kristus ...
Allah berkenan kepada kesembuhan dan keselamatan kita dari awal kehidupan sampai akhir kehidupan kita.
Amin.
*PD GIDEON SUWARU*
14072018
Turiman
Komentar
Posting Komentar