1576 Rensi: Suap
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus, renungan siang hari ini diambil dari :
*Hosea 6:6*
Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih dari pada korban-korban bakaran.
Dengan tema :
*Suap*
Kata *suap* sudah tidak asing lagi yaitu memberi sejumlah dana atau barang berharga atau perjanjian khusus kepada pihak tertentu yang dipercaya dan punya wewenang dalam mengambil keputusan di bawah tangan untuk melancarkan atau meloloskan urusan kepentingan seseorang atau golongan.
Seperti halnya sikap manusia dunia terhadap Bapa sang Pencipta, seringkali berpikir bahwa Bapa di Surga bisa di *suap* dengan berbuat sesuatu yang baik menurut akal budi dan kekuatan sendiri misalnya memberi perpuluhan, persembahan khusus, berderma untuk para janda dan anak yatim piatu, aktif pelayanan gereja dan lain-lain *tanpa didasari kebenaran FirmanNya* ( *pamrih, tidak ada kasih setia dan ketulusan*) dengan harapan Bapa segera memberi berkat, pahala, rejeki, dan mengabulkan doa - doa dll.
Karena menganggap dan menyepelekan bahwa Bapa setara dengan manusia
*Mazmur 50:21*
Itulah yang engkau lakukan, tetapi Aku berdiam diri; *engkau menyangka, bahwa Aku ini sederajat dengan engkau*.Aku akan menghukum engkau dan membawa perkara ini ke hadapanmu.
Padahal sudah jelas Bapa di atas segala - galanya dan sangat membenci *suap*
*Ulangan 10:17-18* Sebab Tuhan, Allahmulah Allah segala Allah dan Tuhan segala tuhan,Allah yang besar,kuat dan dahsyat,yang tidak memandang bulu ataupun *menerima suap*; yang membela hak anak yatim yatim dan janda dan menunjukkan kasihNya kepada orang asing dengan memberikannya makanan dan pakaian.
Di dalam kebenaran FirmanNya di Perjanjian Lama, korban persembahan menjadi hal penting untuk menunjukkan keseriusan hubungan pribadi dengan Bapa. Kemudian di Perjanjian Baru sudah disempurnakan melalui karya kasihNya dan keselamatan Tuhan Yesus Kristus di atas kayu salib dan Bapa menghendaki :
1. Lebih lagi semakin mengenal kasihNya melalui ketaatan dan kesetiaan melalui persembahan yang hidup dengan kekudusan, baik dan benar seturut kehendakNya karena inilah ibadah yang sejati. *Roma 12:1*
2. Persembahan dengan hati yang tulus ikhlas
*1 Tawarikh 29:17* Aku tahu, ya Allahku, bahwa Engkau adalah penguji hati dan berkenan kepada keikhlasan, maka aku pun mempersembahkan semuanya itu dengan sukarela dan tulus ikhlas. Dan sekarang, umat-Mu yang hadir di sini telah kulihat memberikan persembahan sukarela kepada-Mu dengan sukacita.
3. Berhiaskan kekudusan
*1 Tawarikh 16:29* Berilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya, bawalah persembahan dan masuklah menghadap Dia! Sujudlah menyembah kepada TUHAN dengan berhiaskan kekudusan.
4. Dengan takut dan Tidak fasik
*Mazmur 5: 4&7*
(Ayat 7) Tetapi aku, berkat kasih setia-Mu yang besar, aku akan masuk ke dalam rumah-Mu, sujud menyembah ke arah bait-Mu yang kudus dengan takut akan Engkau.
(Ayat 4) Sebab Engkau bukanlah Allah yang berkenan kepada kefasikan; orang jahat takkan menumpang padaMu
5. Hidup dalam kasih
*Efesus 5:2* dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah.
6. Persembahan puji-pujian yang sukarela
*Mazmur 119:108* Kiranya persembahan sukarela yang berupa puji-pujian berkenan kepada-Mu, ya TUHAN, dan ajarkanlah hukum - hukumMu kepadaku.
Mari saudara-saudara, kita renungkan bersama dan meneliti hati kita masing - masing dengan mohon tuntunan Roh Kudus, apakah kita sudah jujur mempersembahkan hal yang benar seturut kehendakNya atau tidak.
*Mazmur 50:23* Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai korban, ia memuliakan Aku; siapa yang jujur jalannya, keselamatan yang dari Allah akan Kuperlihatkan kepadanya.
🙏 Pimpin kami, ya Roh Kudus, mampukan kami hidup dalam terang kebenaranHu.. dengan rela, tulus, penuh kasih dan setia mempersembahkan hidup yang benar di hadapanHu.. apa pun yang kami miliki ... mohon layakkan kami persembahkan untuk kemuliaan namaHu saja dalam ..tuntun kami untuk tulus dan ikhlas dalam
*Pandonga, Pamuji, Pangabekti, Peladosan*
ini doa permohonan kami ya,Bapa.. Haleluya.. Amin
Kiranya rensi ini boleh menjadi berkat bagi kita semua.
Matur nuwun,Gusti Yesus.
*PD BETLEHEM SURABAYA*
31052018
_Ninis Atmodjo_
*Hosea 6:6*
Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih dari pada korban-korban bakaran.
Dengan tema :
*Suap*
Kata *suap* sudah tidak asing lagi yaitu memberi sejumlah dana atau barang berharga atau perjanjian khusus kepada pihak tertentu yang dipercaya dan punya wewenang dalam mengambil keputusan di bawah tangan untuk melancarkan atau meloloskan urusan kepentingan seseorang atau golongan.
Seperti halnya sikap manusia dunia terhadap Bapa sang Pencipta, seringkali berpikir bahwa Bapa di Surga bisa di *suap* dengan berbuat sesuatu yang baik menurut akal budi dan kekuatan sendiri misalnya memberi perpuluhan, persembahan khusus, berderma untuk para janda dan anak yatim piatu, aktif pelayanan gereja dan lain-lain *tanpa didasari kebenaran FirmanNya* ( *pamrih, tidak ada kasih setia dan ketulusan*) dengan harapan Bapa segera memberi berkat, pahala, rejeki, dan mengabulkan doa - doa dll.
Karena menganggap dan menyepelekan bahwa Bapa setara dengan manusia
*Mazmur 50:21*
Itulah yang engkau lakukan, tetapi Aku berdiam diri; *engkau menyangka, bahwa Aku ini sederajat dengan engkau*.Aku akan menghukum engkau dan membawa perkara ini ke hadapanmu.
Padahal sudah jelas Bapa di atas segala - galanya dan sangat membenci *suap*
*Ulangan 10:17-18* Sebab Tuhan, Allahmulah Allah segala Allah dan Tuhan segala tuhan,Allah yang besar,kuat dan dahsyat,yang tidak memandang bulu ataupun *menerima suap*; yang membela hak anak yatim yatim dan janda dan menunjukkan kasihNya kepada orang asing dengan memberikannya makanan dan pakaian.
Di dalam kebenaran FirmanNya di Perjanjian Lama, korban persembahan menjadi hal penting untuk menunjukkan keseriusan hubungan pribadi dengan Bapa. Kemudian di Perjanjian Baru sudah disempurnakan melalui karya kasihNya dan keselamatan Tuhan Yesus Kristus di atas kayu salib dan Bapa menghendaki :
1. Lebih lagi semakin mengenal kasihNya melalui ketaatan dan kesetiaan melalui persembahan yang hidup dengan kekudusan, baik dan benar seturut kehendakNya karena inilah ibadah yang sejati. *Roma 12:1*
2. Persembahan dengan hati yang tulus ikhlas
*1 Tawarikh 29:17* Aku tahu, ya Allahku, bahwa Engkau adalah penguji hati dan berkenan kepada keikhlasan, maka aku pun mempersembahkan semuanya itu dengan sukarela dan tulus ikhlas. Dan sekarang, umat-Mu yang hadir di sini telah kulihat memberikan persembahan sukarela kepada-Mu dengan sukacita.
3. Berhiaskan kekudusan
*1 Tawarikh 16:29* Berilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya, bawalah persembahan dan masuklah menghadap Dia! Sujudlah menyembah kepada TUHAN dengan berhiaskan kekudusan.
4. Dengan takut dan Tidak fasik
*Mazmur 5: 4&7*
(Ayat 7) Tetapi aku, berkat kasih setia-Mu yang besar, aku akan masuk ke dalam rumah-Mu, sujud menyembah ke arah bait-Mu yang kudus dengan takut akan Engkau.
(Ayat 4) Sebab Engkau bukanlah Allah yang berkenan kepada kefasikan; orang jahat takkan menumpang padaMu
5. Hidup dalam kasih
*Efesus 5:2* dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah.
6. Persembahan puji-pujian yang sukarela
*Mazmur 119:108* Kiranya persembahan sukarela yang berupa puji-pujian berkenan kepada-Mu, ya TUHAN, dan ajarkanlah hukum - hukumMu kepadaku.
Mari saudara-saudara, kita renungkan bersama dan meneliti hati kita masing - masing dengan mohon tuntunan Roh Kudus, apakah kita sudah jujur mempersembahkan hal yang benar seturut kehendakNya atau tidak.
*Mazmur 50:23* Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai korban, ia memuliakan Aku; siapa yang jujur jalannya, keselamatan yang dari Allah akan Kuperlihatkan kepadanya.
🙏 Pimpin kami, ya Roh Kudus, mampukan kami hidup dalam terang kebenaranHu.. dengan rela, tulus, penuh kasih dan setia mempersembahkan hidup yang benar di hadapanHu.. apa pun yang kami miliki ... mohon layakkan kami persembahkan untuk kemuliaan namaHu saja dalam ..tuntun kami untuk tulus dan ikhlas dalam
*Pandonga, Pamuji, Pangabekti, Peladosan*
ini doa permohonan kami ya,Bapa.. Haleluya.. Amin
Kiranya rensi ini boleh menjadi berkat bagi kita semua.
Matur nuwun,Gusti Yesus.
*PD BETLEHEM SURABAYA*
31052018
_Ninis Atmodjo_
Komentar
Posting Komentar