1569 Regi: MAUT YANG BENAR-BENAR MAUT
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.
Firman renungan pagi hari ini dengan tema:
*MAUT YANG BENAR-BENAR MAUT..*
Dasar firmannya dari:
*Mazmur 14:3* (TB) Mereka semua telah menyeleweng, semuanya telah bejat; tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak.
Firman diatas sungguh mengerikan..! Pemahaman saya,dengan melihat kondisi manusia seperti itu, pasitlah Allah sedih.
Ciptaan yang dibuatNya segambar diriNya itu ternyata rusak,bahkan bejat oleh dosa..! Seorangpun tidak ada yang berbuat baik, tidak ada yang benar di hadapan Allah. Saya mencoba membayangkan, misalnya, saya sudah membuat sesuatu dengan begitu baik, tapi dirusak sedemikian rupa dan yang dirusak ini merasa senang dengan kerusakannya, bahkan ada yang bangga dengan kerusakan yang terjadi.
Maka buatan saya itu pasti akan saya hancurleburkan tak bersisa..!
Tetapi ingat, Alkitab kita mencatat :
*Bilangan 23:19* (TB)
*ALLAH BUKANLAH MANUSIA*, sehingga Ia berdusta bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya?
Allah kita bukanlah manusia..! Dari kekal sampai kepada kekal, Allah tetap Allah. Tidak akan ada perubahan pada-Nya.
KasihNya benar-benar luar biasa. Sehingga peringatan demi peringatan diberikan, penghukuman sebagai wujud kasihNya dinyatakan. Manusia yang mau merespon dengan baik akan diberiNya pengampunan.
Tetapi, yang tidak mau merespon kasih-Nya, atau meremehkan dan menganggap enteng firman-Nya, celakalah dia, apalagi yang memilih untuk tetap bejat sampai akhir. Hanya maut yang sejati yang akan diterimanya.
Jangan dikira maut itu hanya kematian. Terpisahnya roh dari tubuh. Lebih dari itu, Ketika roh sudah terlepas dari tubuh, kekekalan akan diterima.
Sudah tidak lagi terikat oleh waktu dan ruang. Inilah kekekalan yang tak terbatas. Betapa ngeri ketika waktu yang tak terbatas itu diisi dengan kesengsaraan, siksaan dan ratap serta kertak gigi.
*Yesaya 14:11* (TB)
Ke dunia orang mati sudah diturunkan kemegahanmu dan bunyi gambus-gambusmu; ulat-ulat dibentangkan sebagai lapik tidurmu, dan cacing-cacing sebagai selimutmu."
Jangan anggap enteng kata-kata *upah dosa ialah maut*. Maut itu benar-benar maut. Sifatnya pasti dan kekal.
Karena maut itu adalah terpisahnya roh manusia dari kasih Allah untuk selama-lamanya. Bukan satu-dua tahun, selama-lamanya. Menderita dan tidak ada lagi kesempatan untuk kembali. Saat itulah, benar-benar bisa dikatakan terlambat..! Allah akan mencurahkan murkaNya tanpa ditangguhkan lagi.
*Ibrani 10:31* (TB)
Ngeri benar, kalau jatuh ke dalam tangan Allah yang hidup.
Selagi ada waktu, mari kembali kepada jalanNya, jangan teruskan penyelewenganmu.. Bukan menakut-nakuti, tetapi Alkitab memperingatkan kengerian yang pasti kita terima bila kita tetap *"mbanggel"*,keras kepala.. Kengerian, baik sekarang, semasih di dunia ini, maupun kelak kengerian yang asli.. ngeri benar..
Selamat beribadah, Tetap Bersemangat..
Tuhan Yesus memberkati,amin.
*PD AUTOPIA Malang*
27052018
hasannysantoso
Firman renungan pagi hari ini dengan tema:
*MAUT YANG BENAR-BENAR MAUT..*
Dasar firmannya dari:
*Mazmur 14:3* (TB) Mereka semua telah menyeleweng, semuanya telah bejat; tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak.
Firman diatas sungguh mengerikan..! Pemahaman saya,dengan melihat kondisi manusia seperti itu, pasitlah Allah sedih.
Ciptaan yang dibuatNya segambar diriNya itu ternyata rusak,bahkan bejat oleh dosa..! Seorangpun tidak ada yang berbuat baik, tidak ada yang benar di hadapan Allah. Saya mencoba membayangkan, misalnya, saya sudah membuat sesuatu dengan begitu baik, tapi dirusak sedemikian rupa dan yang dirusak ini merasa senang dengan kerusakannya, bahkan ada yang bangga dengan kerusakan yang terjadi.
Maka buatan saya itu pasti akan saya hancurleburkan tak bersisa..!
Tetapi ingat, Alkitab kita mencatat :
*Bilangan 23:19* (TB)
*ALLAH BUKANLAH MANUSIA*, sehingga Ia berdusta bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya?
Allah kita bukanlah manusia..! Dari kekal sampai kepada kekal, Allah tetap Allah. Tidak akan ada perubahan pada-Nya.
KasihNya benar-benar luar biasa. Sehingga peringatan demi peringatan diberikan, penghukuman sebagai wujud kasihNya dinyatakan. Manusia yang mau merespon dengan baik akan diberiNya pengampunan.
Tetapi, yang tidak mau merespon kasih-Nya, atau meremehkan dan menganggap enteng firman-Nya, celakalah dia, apalagi yang memilih untuk tetap bejat sampai akhir. Hanya maut yang sejati yang akan diterimanya.
Jangan dikira maut itu hanya kematian. Terpisahnya roh dari tubuh. Lebih dari itu, Ketika roh sudah terlepas dari tubuh, kekekalan akan diterima.
Sudah tidak lagi terikat oleh waktu dan ruang. Inilah kekekalan yang tak terbatas. Betapa ngeri ketika waktu yang tak terbatas itu diisi dengan kesengsaraan, siksaan dan ratap serta kertak gigi.
*Yesaya 14:11* (TB)
Ke dunia orang mati sudah diturunkan kemegahanmu dan bunyi gambus-gambusmu; ulat-ulat dibentangkan sebagai lapik tidurmu, dan cacing-cacing sebagai selimutmu."
Jangan anggap enteng kata-kata *upah dosa ialah maut*. Maut itu benar-benar maut. Sifatnya pasti dan kekal.
Karena maut itu adalah terpisahnya roh manusia dari kasih Allah untuk selama-lamanya. Bukan satu-dua tahun, selama-lamanya. Menderita dan tidak ada lagi kesempatan untuk kembali. Saat itulah, benar-benar bisa dikatakan terlambat..! Allah akan mencurahkan murkaNya tanpa ditangguhkan lagi.
*Ibrani 10:31* (TB)
Ngeri benar, kalau jatuh ke dalam tangan Allah yang hidup.
Selagi ada waktu, mari kembali kepada jalanNya, jangan teruskan penyelewenganmu.. Bukan menakut-nakuti, tetapi Alkitab memperingatkan kengerian yang pasti kita terima bila kita tetap *"mbanggel"*,keras kepala.. Kengerian, baik sekarang, semasih di dunia ini, maupun kelak kengerian yang asli.. ngeri benar..
Selamat beribadah, Tetap Bersemangat..
Tuhan Yesus memberkati,amin.
*PD AUTOPIA Malang*
27052018
hasannysantoso
Komentar
Posting Komentar