1558 Rensi: MALAS BUKAN TINDAKAN BIJAK

Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, Saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan siang ini diambil dari:

*Amsal 6:6* (TB) Hai, _pemalas_, pergilah kepada semut, perhatikan lakunya, dan jadilah bijak!

Dengan tema:

*MALAS BUKAN TINDAKAN BIJAK*

Sebelum purna pukul 05.00 saya selalu sudah siap berangkat ke kantor. Bangun satu jam sebelumnya untuk menyiapkan makan pagi dan pekerjaan rutin harian, kemudian memberi makan kedua anjing lucu saya. Berangkat ke kantor harus lebih kurang pukul 05.30 agar terhindar dari kemacetan dan sampai di kantor sekitar pukul 06.00. Dalam perjalanan sambil mendengarkan musik dan pemberitaan Firman Tuhan Yesus melalui 107,3 Sejahtera FM atau 107,9 Sangkakala FM. Sesampai di kantor bersegera melakukan cek clock perdana.

Namun, setelah purna saya merasakan kebebasan sehingga segala sesuatu seringkali molor. Bangun dan mandi pun molor. Menikmati kemesraan peluk guling karena pada umumnya hujan di pagi hari. Terhenyak dan kesadaran timbul saat saya memperoleh firman demikian:

*Amsal 6:6* (TB) Hai, _pemalas_, pergilah kepada semut, perhatikan lakunya, dan jadilah bijak!

Wah, berarti masih lebih bijak _semut_ daripada saya, dong! Apalagi jika dilanjutkan hingga ayat ke sebelas yang mengakibatkan kekurangan dan datangnya kemiskinan.

*Amsal 6:6-11* (TB) Hai,_pemalas_, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak: biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya, ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen. Hai pemalas, berapa lama lagi engkau berbaring? Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu? "Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring" — maka datanglah kemiskinan kepadamu seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata.

Siapa yang senang hidup miskin, coba? Padahal, saya sudah berprinsip dan bermotto atau berslogan *antimalas, antimiskin, dan antibodoh!* Dan hal itu sudah saya ikrarkan di depan kelas, di depan sekian banyak siswa saya saat memotivasi mereka!

Terhenyak benar ketika Tuhan Yesus menegur saya! Kemudian saya lanjutkan mencermati Konkordasi Alkitab, ehh .. ternyata demikian kumpulan firman tentang malas:

*Amsal 26: 14- 16* (TB) seperti pintu berputar pada engselnya, demikian si _pemalas_ di tempat tidurnya. Si _pemalas_ mencelupkan tangannya ke dalam pinggan, tetapi ia terlalu lelah untuk mengembalikannya ke dalam mulutnya. Si _pemalas_ menganggap dirinya lebih bijak daripada tujuh orang yang menjawab dengan bijaksana.

Wahh,.. berarti *malas itu bukan tindakan bijak*, dong!

*Amsal 18:9* (TB) Orang yang _bermalas-malas_ dalam pekerjaannya sudah menjadi saudara dari si perusak.

_Oh my God_, jika malas, saya menjadi perusak (kebiasaan baik diri sendiri!). Apalagi jika malas bertobat, wuuaahh … fatal benar!

*Yeremia 9:5b* (TB) mereka sudah membiasakan lidahnya untuk berkata dusta, mereka melakukan kesalahan dan _malas_ untuk bertobat.

Jadi teringat Sabda Tuhan Yesus di pakaryan beberapa tahun silam, “Apik-apike manungso iku yen ana ing pamratobat!” Artinya, sebaik-baiknya manusia itu jika berada dalam pertobatan! Bukankah bertobat itu merupakan obat yang dahsyat?

Oleh karena itu, saya harus memulai ulang memperbaiki pola hidup saya. _Bangun tidur kuterus mandi_ (menyitir penggal lagu kanak-kanak)! Beruntung keinginan saya dipenuhi-Nya: walau kondisi sederhana saya memiliki ‘kamar mandi dalam’ sehingga di pagi hari, keluar dari kamar, saya harus dalam keadaan ‘sudah mandi’! Haleluya, sekali lagi harus selalu saya kumandangkan prinsip hidup dan komitmen: “Rajin pangkal pandai, hemat pangkal kaya.” Berarti rajin bisa menjadi pangkal kaya, dong  😀…
So, wahai Saudara .. jangan malas atau janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, ya  🙏

*Roma 12:11* (TB) Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.

Tuhan Yesus memberkati senantiasa, amin

*PD AUTOPIA MALANG*
20052018
Ninik SR

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR