1573 Regi: Tiga Sikap Yang Merusak
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiah, renungan pagi ini dengan tema:
*Tiga Sikap Yang Merusak*
Dasar firmannya dari:
*Matius 5:22 (TB)* Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang *marah* terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: *Kafir* harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: *Jahil* harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.
*Matius 5:22 (BIMK)* Tetapi sekarang Aku berkata kepadamu, barangsiapa *marah* kepada orang lain, akan diadili; dan barangsiapa *memaki orang lain* , akan diadili di hadapan Mahkamah Agama. Dan barangsiapa mengatakan kepada orang lain, *Tolol,* patut dibuang ke dalam api neraka.
Saudaraku, firman diatas merupakan sebuah ayat yang sulit untuk dipahami, maka saya tampilkan juga dalam versi yang lain sebagai pembanding, bayangkan sikap *marah* saja harus menerima hukuman,bukankah Tuhan Yesus juga pernah marah, bahkan Paulus juga berkata boleh marah tapi jangan sampai mata hari terbenam
*Efesus 4:26 (TB)* Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu
Lalu berkata *kafir* juga harus diadili ke Pengadilan agama, yang berkata *Jahil* harus dimasukan Neraka.
Sadis amat apa tidak salah?
Aneh tapi nyata.
Peringatan keras dari Tuhan Yesus itu wujud kasihNya pada para murid, karena kalau tidak di ingatkan akan berakibat fatal yaitu *jatuh dalam dosa.* Dengan marah iblis punya pintu masuk kedalam perbuatan dosa yang upahnya maut
*Kejadian 4:6-7 (TB)* Firman TUHAN kepada Kain: "Mengapa hatimu panas dan mukamu muram?
Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi *jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu;* ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya."
Oleh karena itu kita harus berkuasa mengendalikan diri agar kita tetap hidup.
Apabila kita berkata *kafir* kepada orang lain berarti menganggap diri kita lebih baik dari pada orang lain, sehingga kita bisa memaki-maki orang lain, kita bisa berbuat semaunya kepada orang lain, itu kata- kata orang yang sombong rohani, orang yang merasa paling benar, paling suci padahal kita belum tentu, itu juga buahnya Dosa.
Apabila berkata *jahil atau tolol* kepada orang lain berarti kita menganggap orang lain itu hidup dalam kebodohan, kesesatan, tidak taat, hamba hawa nafsu, penuh kebencian dan fitnah padahal kita juga belum tentu, itu juga buahnya dosa.
Saudaraku, perbuatan dan perkataan diatas adalah perbuatan daging, yang pasti akan menimbulkan perpecahan dan ujungnya dosa dan maut, sehingga tidak heran kalau Tuhan Yesus memberi peringatan keras.
Untuk itu marilah kita berjuang untuk menguasai diri dengan hidup tenang karena salah satu buah orang yang dipimpin Roh (buah terakhir) adalah penguasaan diri
*Galatia 5:23 (TB)* kelemahlembutan, *penguasaan diri.* Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
Agar kita bisa hidup hati-hati, berbicara benar dan jujur sehingga diperkenan serta dikasihi NYA, sebagaimana firman dalam
*Amsal 16:13 (TB)* Bibir yang benar dikenan raja, dan orang yang berbicara jujur dikasihi-Nya.
Semangat pagi semangat berjuang untuk menguasai diri. IMANUEL, amin.
*PD Autopia Malang*
29052018
*_eddy mulyono_*
*Tiga Sikap Yang Merusak*
Dasar firmannya dari:
*Matius 5:22 (TB)* Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang *marah* terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: *Kafir* harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: *Jahil* harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.
*Matius 5:22 (BIMK)* Tetapi sekarang Aku berkata kepadamu, barangsiapa *marah* kepada orang lain, akan diadili; dan barangsiapa *memaki orang lain* , akan diadili di hadapan Mahkamah Agama. Dan barangsiapa mengatakan kepada orang lain, *Tolol,* patut dibuang ke dalam api neraka.
Saudaraku, firman diatas merupakan sebuah ayat yang sulit untuk dipahami, maka saya tampilkan juga dalam versi yang lain sebagai pembanding, bayangkan sikap *marah* saja harus menerima hukuman,bukankah Tuhan Yesus juga pernah marah, bahkan Paulus juga berkata boleh marah tapi jangan sampai mata hari terbenam
*Efesus 4:26 (TB)* Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu
Lalu berkata *kafir* juga harus diadili ke Pengadilan agama, yang berkata *Jahil* harus dimasukan Neraka.
Sadis amat apa tidak salah?
Aneh tapi nyata.
Peringatan keras dari Tuhan Yesus itu wujud kasihNya pada para murid, karena kalau tidak di ingatkan akan berakibat fatal yaitu *jatuh dalam dosa.* Dengan marah iblis punya pintu masuk kedalam perbuatan dosa yang upahnya maut
*Kejadian 4:6-7 (TB)* Firman TUHAN kepada Kain: "Mengapa hatimu panas dan mukamu muram?
Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi *jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu;* ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya."
Oleh karena itu kita harus berkuasa mengendalikan diri agar kita tetap hidup.
Apabila kita berkata *kafir* kepada orang lain berarti menganggap diri kita lebih baik dari pada orang lain, sehingga kita bisa memaki-maki orang lain, kita bisa berbuat semaunya kepada orang lain, itu kata- kata orang yang sombong rohani, orang yang merasa paling benar, paling suci padahal kita belum tentu, itu juga buahnya Dosa.
Apabila berkata *jahil atau tolol* kepada orang lain berarti kita menganggap orang lain itu hidup dalam kebodohan, kesesatan, tidak taat, hamba hawa nafsu, penuh kebencian dan fitnah padahal kita juga belum tentu, itu juga buahnya dosa.
Saudaraku, perbuatan dan perkataan diatas adalah perbuatan daging, yang pasti akan menimbulkan perpecahan dan ujungnya dosa dan maut, sehingga tidak heran kalau Tuhan Yesus memberi peringatan keras.
Untuk itu marilah kita berjuang untuk menguasai diri dengan hidup tenang karena salah satu buah orang yang dipimpin Roh (buah terakhir) adalah penguasaan diri
*Galatia 5:23 (TB)* kelemahlembutan, *penguasaan diri.* Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
Agar kita bisa hidup hati-hati, berbicara benar dan jujur sehingga diperkenan serta dikasihi NYA, sebagaimana firman dalam
*Amsal 16:13 (TB)* Bibir yang benar dikenan raja, dan orang yang berbicara jujur dikasihi-Nya.
Semangat pagi semangat berjuang untuk menguasai diri. IMANUEL, amin.
*PD Autopia Malang*
29052018
*_eddy mulyono_*
Komentar
Posting Komentar