1539 Regi: JANGAN MEMEGAHKAN DIRI DI HADIRAT TUHAN
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.
Renungan pagi ini dengan tema:
*JANGAN MEMEGAHKAN DIRI DI HADIRAT TUHAN*
Dasar firmannya dari:
*Mazmur 103:15-16* (TB) Adapun manusia, hari-harinya seperti rumput, seperti bunga di padang demikianlah ia berbunga;
apabila angin melintasinya, maka tidak ada lagi ia, dan tempatnya tidak mengenalnya lagi.
Saudara kekasih Kristus, jika kita merenungkan besarnya kasih Tuhan Yesus dalam hidup kita, tentunya kita merasa *tak layak* untuk menerima kasih itu karena *besarnya dosa kita* .
Kita sering memberontak pada firman dan kehendakNya,menolak jalan yang telah ditetapkanNya bagi kita. Hal itu sering kita lakukan, terlebih di saat-saat kita sudah berada dalam keadaan berjaya,sukses,segala sesuatu tersedia,kita merasa tidak membutuhkan keberadaan dan pertolongan Tuhan. *Dia,Sang Sumber Kehidupan* kita abaikan bahkan kita lupakan.
Padahal di hadirat Tuhan kita ini tak ubahnya seperti *angin lalu*
*Mazmur 144:4 (TB)* Manusia sama seperti angin, hari-harinya seperti bayang-bayang yang lewat.
Semua yang kita miliki yaitu kesuksesan,kekayaan yang berlimpah di dunia ini *sebentar bisa lenyap*
Apa yang kita bisa banggakan atas diri kita?
Sama sekali tidak ada dan semua yang kita miliki *tidak bisa menyelamatkan kita*
Siapakah kita ini sehingga berani bermegah atas kekuatan, kepandaian, kedudukan,pangkat,jabatan dan kekayaan kita? Semuanya adalah *kesia-siaan*
*Pengkhotbah 1:1-3* (TB) Inilah perkataan Pengkhotbah, anak Daud, raja di Yerusalem.
Kesia-siaan belaka, kata Pengkhotbah, kesia-siaan belaka, segala sesuatu adalah sia-sia.
Apakah gunanya manusia berusaha dengan jerih payah di bawah matahari?
Marilah kita ingat bahwa manusia itu sangat lemah,di luar kuasa *Tuhan Yesus Kristus* tidak ada sesuatu pun yang dapat kita lakukan.
*Yohanes 15:5 (TB)* Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.
Mengapa manusia harus hidup di dalam Yesus Kristus? Karena *hanya Yesus* yang diberi *segala kuasa baik di surga maupun di bumi*
*Matius 28:18 (TB)* Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.
Kita *tidak akan bisa berbuat apa-apa di luar Tuhan Yesus Kristus*. Harta yang melimpah ruah,gelar yang setinggi langit,semua yang kita miliki,sama sekali *tidak berarti*,sungguh semua tidak berarti *dalam pandangan Tuhan*
Sebab *Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah,manusia melihat apa yang di depan mata,tetapi Tuhan melihat hati*
*(1 Samuel 16:7b)*
Mari kita sadar bahwa hidup kita sangat ditentukan hanya oleh kuasa Tuhan semata,oleh karenanya tidak layak sama sekali jika kita bermegah diri di hadapanNya.
Tuhan Yesus memberkati setiap akitivitas kita, A m i n.
*PD Autopia Malang*
11052018
Susie Indung
Renungan pagi ini dengan tema:
*JANGAN MEMEGAHKAN DIRI DI HADIRAT TUHAN*
Dasar firmannya dari:
*Mazmur 103:15-16* (TB) Adapun manusia, hari-harinya seperti rumput, seperti bunga di padang demikianlah ia berbunga;
apabila angin melintasinya, maka tidak ada lagi ia, dan tempatnya tidak mengenalnya lagi.
Saudara kekasih Kristus, jika kita merenungkan besarnya kasih Tuhan Yesus dalam hidup kita, tentunya kita merasa *tak layak* untuk menerima kasih itu karena *besarnya dosa kita* .
Kita sering memberontak pada firman dan kehendakNya,menolak jalan yang telah ditetapkanNya bagi kita. Hal itu sering kita lakukan, terlebih di saat-saat kita sudah berada dalam keadaan berjaya,sukses,segala sesuatu tersedia,kita merasa tidak membutuhkan keberadaan dan pertolongan Tuhan. *Dia,Sang Sumber Kehidupan* kita abaikan bahkan kita lupakan.
Padahal di hadirat Tuhan kita ini tak ubahnya seperti *angin lalu*
*Mazmur 144:4 (TB)* Manusia sama seperti angin, hari-harinya seperti bayang-bayang yang lewat.
Semua yang kita miliki yaitu kesuksesan,kekayaan yang berlimpah di dunia ini *sebentar bisa lenyap*
Apa yang kita bisa banggakan atas diri kita?
Sama sekali tidak ada dan semua yang kita miliki *tidak bisa menyelamatkan kita*
Siapakah kita ini sehingga berani bermegah atas kekuatan, kepandaian, kedudukan,pangkat,jabatan dan kekayaan kita? Semuanya adalah *kesia-siaan*
*Pengkhotbah 1:1-3* (TB) Inilah perkataan Pengkhotbah, anak Daud, raja di Yerusalem.
Kesia-siaan belaka, kata Pengkhotbah, kesia-siaan belaka, segala sesuatu adalah sia-sia.
Apakah gunanya manusia berusaha dengan jerih payah di bawah matahari?
Marilah kita ingat bahwa manusia itu sangat lemah,di luar kuasa *Tuhan Yesus Kristus* tidak ada sesuatu pun yang dapat kita lakukan.
*Yohanes 15:5 (TB)* Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.
Mengapa manusia harus hidup di dalam Yesus Kristus? Karena *hanya Yesus* yang diberi *segala kuasa baik di surga maupun di bumi*
*Matius 28:18 (TB)* Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.
Kita *tidak akan bisa berbuat apa-apa di luar Tuhan Yesus Kristus*. Harta yang melimpah ruah,gelar yang setinggi langit,semua yang kita miliki,sama sekali *tidak berarti*,sungguh semua tidak berarti *dalam pandangan Tuhan*
Sebab *Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah,manusia melihat apa yang di depan mata,tetapi Tuhan melihat hati*
*(1 Samuel 16:7b)*
Mari kita sadar bahwa hidup kita sangat ditentukan hanya oleh kuasa Tuhan semata,oleh karenanya tidak layak sama sekali jika kita bermegah diri di hadapanNya.
Tuhan Yesus memberkati setiap akitivitas kita, A m i n.
*PD Autopia Malang*
11052018
Susie Indung
Komentar
Posting Komentar