1567 Regi: MEMETIK BUAH KESETIAAN DAN KETEGUHAN HATI
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.
Renungan pagi hari ini dengan tema:
*MEMETIK BUAH KESETIAAN DAN KETEGUHAN HATI.*
Dasar Firman:
*Rut 1:16-17 (TB)* Tetapi kata Rut: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku;
di mana engkau mati, aku pun mati di sana, dan di sa
nalah aku dikuburkan. Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apa pun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut!"
Saudaraku kekasih Kristus, Rut adalah sosok wanita yang banyak mengalami penderitaan dalam kehidupannya.
Betapa tidak? Karena di usianya yang belum tua ia harus hidup menjanda (suami telah tiada).
Ia menjalani hidup dan menatap masa depan suram bersama mertuanya yang juga berstatus janda.
Rut tak dpt berharap banyak dari mertuanya yang telah relatif tua itu.
Dalam kondisi seperti itu ia diperhadapkan pada pilihan yang tidak mudah.
Di satu sisi ia di desak Naomi,mertuanya untuk kembali kepada keluarganya, karena sudah tak ada lagi sesuatu yang dapat diharapkan darinya.
Disisi yang lain hati nurani Rut bersuara : aku harus tetap setia dan tetap dekat dengannya apapun yang terjadi.
Orpa iparnya telah memutuskan untuk berpisah dengan Naomi ,kembali pada sanak saudaranya.
Secara logika bukankah hal ini merupakan keputusan yang tepat?
Namun tidak demikian halnya dgn Rut.
Hati nuraninya mampu melihat dengan jelas bahwa dalam sosok Naomi ada KEBENARAN, ada KEHIDUPAN;
Sedang Orpa tak mampu melihat hal ini.Oleh karena itulah Rut telah berketetapan hati untuk tetap SETIA mengikutnya,karena baginya tetap setia berarti menerima KEBENARAN dan KEHIDUPAN.
Saudaraku kekasih Kristus, Kesetiaan Rut yang sangat luar biasa ini akhirnya membuahkan hasil yang luar biasa pula.
Bersama Naomi ia menuju Betlehem , negeri yang sama sekali baru baginya.
Buah buah kesetiaan dan keteguhan hati Rut:
~ Ia semakin mengenal Allah secara pribadi, bukan lagi bergantung kepada orang lain.
~Atas rancangan dan kehendak Allah, ia diperisteri Boas, seorang beriman yang binerkahan atau berkelimpahan harta (keadaan yang sangat berbeda ketika hidup di Moab).
~Pada gilirannya,dari keturunannya lahirlah Daud,Raja besar di Israel.
~Dan yang luar biasa lagi, dari keturunannya pula dilahirkanlah Sang Mesias,Juru Selamat ,Raja di atas segala raja.
Saudaraku kekasih Kristus, jelaslah untuk dipahami bahwa KESETIAAN DAN KETEGUHAN HATI dalam mengikut YESUS KRISTUS pada saatnya akan menghasilkan buah buah yang sangat indah.
Saudaraku kekasih Kristus,
Adakah kesetiaan dan keteguhan hati Rut kepada Naomi *juga mendorong kita berketetapan hati untuk SETIA kepada Tuhan Yesus dalam keadaan apapun?* Melebihi apapun di hidup kita?
Firman Allah mengingatkan:
*Filipi 3:7-8 (TB)* Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,
Demikian juga ditegaskan oleh Kristus bagaimana seharusnya kita mengikut DIA,
*Matius 10:37 (TB)* Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku.
Saudaraku kekasih Kristus,
Orpa telah memilih kembali kepada sanak saudaranya (gambaran kembali ke hidup lama),sedangkan Rut berketetapan hati tetap setia mengikut Naomi ke negeri baru,sekalipun harus melewati berbagai tantangan dan kesulitan.
Bagaimanakah dengan kita?
Apakah kita sudah hidup baru dengan segala konsekuensinya seperti Rut atau masih hidup lama seperti Orpa?
Mari kita tanyakan dalam hati kita dengan jujur, jika belum hidup baru dalam *KESETIAAN DAN KESUNGGUHAN* dalam mengikut Tuhan Yesus, segera kembali dan bertobat, karena saat inilah waktu kemurahan Allah sudah dicurahkan bagi kita.
Selamat menikmati akhir pekan ,undang Tuhan Yesus dalam segala perkara agar DIA memberkati dan senatiasa menyertai kita, Amin .
*PD.AUTOPIA MALANG*
26052018
Dwi Cahyono.
Renungan pagi hari ini dengan tema:
*MEMETIK BUAH KESETIAAN DAN KETEGUHAN HATI.*
Dasar Firman:
*Rut 1:16-17 (TB)* Tetapi kata Rut: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku;
di mana engkau mati, aku pun mati di sana, dan di sa
nalah aku dikuburkan. Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apa pun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut!"
Saudaraku kekasih Kristus, Rut adalah sosok wanita yang banyak mengalami penderitaan dalam kehidupannya.
Betapa tidak? Karena di usianya yang belum tua ia harus hidup menjanda (suami telah tiada).
Ia menjalani hidup dan menatap masa depan suram bersama mertuanya yang juga berstatus janda.
Rut tak dpt berharap banyak dari mertuanya yang telah relatif tua itu.
Dalam kondisi seperti itu ia diperhadapkan pada pilihan yang tidak mudah.
Di satu sisi ia di desak Naomi,mertuanya untuk kembali kepada keluarganya, karena sudah tak ada lagi sesuatu yang dapat diharapkan darinya.
Disisi yang lain hati nurani Rut bersuara : aku harus tetap setia dan tetap dekat dengannya apapun yang terjadi.
Orpa iparnya telah memutuskan untuk berpisah dengan Naomi ,kembali pada sanak saudaranya.
Secara logika bukankah hal ini merupakan keputusan yang tepat?
Namun tidak demikian halnya dgn Rut.
Hati nuraninya mampu melihat dengan jelas bahwa dalam sosok Naomi ada KEBENARAN, ada KEHIDUPAN;
Sedang Orpa tak mampu melihat hal ini.Oleh karena itulah Rut telah berketetapan hati untuk tetap SETIA mengikutnya,karena baginya tetap setia berarti menerima KEBENARAN dan KEHIDUPAN.
Saudaraku kekasih Kristus, Kesetiaan Rut yang sangat luar biasa ini akhirnya membuahkan hasil yang luar biasa pula.
Bersama Naomi ia menuju Betlehem , negeri yang sama sekali baru baginya.
Buah buah kesetiaan dan keteguhan hati Rut:
~ Ia semakin mengenal Allah secara pribadi, bukan lagi bergantung kepada orang lain.
~Atas rancangan dan kehendak Allah, ia diperisteri Boas, seorang beriman yang binerkahan atau berkelimpahan harta (keadaan yang sangat berbeda ketika hidup di Moab).
~Pada gilirannya,dari keturunannya lahirlah Daud,Raja besar di Israel.
~Dan yang luar biasa lagi, dari keturunannya pula dilahirkanlah Sang Mesias,Juru Selamat ,Raja di atas segala raja.
Saudaraku kekasih Kristus, jelaslah untuk dipahami bahwa KESETIAAN DAN KETEGUHAN HATI dalam mengikut YESUS KRISTUS pada saatnya akan menghasilkan buah buah yang sangat indah.
Saudaraku kekasih Kristus,
Adakah kesetiaan dan keteguhan hati Rut kepada Naomi *juga mendorong kita berketetapan hati untuk SETIA kepada Tuhan Yesus dalam keadaan apapun?* Melebihi apapun di hidup kita?
Firman Allah mengingatkan:
*Filipi 3:7-8 (TB)* Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,
Demikian juga ditegaskan oleh Kristus bagaimana seharusnya kita mengikut DIA,
*Matius 10:37 (TB)* Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku.
Saudaraku kekasih Kristus,
Orpa telah memilih kembali kepada sanak saudaranya (gambaran kembali ke hidup lama),sedangkan Rut berketetapan hati tetap setia mengikut Naomi ke negeri baru,sekalipun harus melewati berbagai tantangan dan kesulitan.
Bagaimanakah dengan kita?
Apakah kita sudah hidup baru dengan segala konsekuensinya seperti Rut atau masih hidup lama seperti Orpa?
Mari kita tanyakan dalam hati kita dengan jujur, jika belum hidup baru dalam *KESETIAAN DAN KESUNGGUHAN* dalam mengikut Tuhan Yesus, segera kembali dan bertobat, karena saat inilah waktu kemurahan Allah sudah dicurahkan bagi kita.
Selamat menikmati akhir pekan ,undang Tuhan Yesus dalam segala perkara agar DIA memberkati dan senatiasa menyertai kita, Amin .
*PD.AUTOPIA MALANG*
26052018
Dwi Cahyono.
Komentar
Posting Komentar