1557 Regi: TIDAK MENGHIRAUKAN NYAWA..
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.
Saudara terkasih dalam Kristus,renungan pagi hari ini bertemakan:
*TIDAK MENGHIRAUKAN NYAWA..*
Dasar firmannya dari:
*Kisah Para Rasul 20:22-23* (TB)
*²² Tetapi sekarang sebagai tawanan Roh aku pergi ke Yerusalem dan aku tidak tahu apa yang akan terjadi atas diriku di situ*
*²³ selain dari pada yang dinyatakan Roh Kudus dari kota ke kota kepadaku, bahwa penjara dan sengsara menunggu aku.*
Sempat saya berpikir, membayangkan bagaimana kenekadan para teroris yang berani meledakkan diri bersama-sama dengan istri dan anak-anaknya, benar-benar bonek, *bondo nekad*, namun, mereka mempunyai kesamaan visi dan iman yang sangat militan. Bayangkan, seorang kepala keluarga bisa meyakinkan isteri dan anak-anaknya untuk jihad, *"mati di jalan Tuhan"*, bersama-sama..!!
Iman (meskipun nylentang), yang luar biasa militan. Bersedia mati untuk sesuatu yang keliru (menurut kita), tapi bagi mereka, itu benar.. "Kebenaran" yang menyesatkan, direspon dengan pemahaman yang sesat pula.
Jadilah sesat yang se sesat-sesatnya. Iblis bersukacita untuk hal ini.
Bagi kita, itu tindakan biadab, terkutuk dan tak berperikemanusiaan. Tapi bagi mereka, itu adalah jalan menuju kesempurnaan..! "Kavling sorgawi" versi mereka, sudah mereka dapatkan dengan sukses.
Sungguh mengerikan.
Bila iman se-militan itu kita miliki dalam porsi yang benar, maka kita akan bisa berkata seperti rasul Paulus dalam Firman ini :
*Kisah Para Rasul 20:24* (TB)
*Tetapi AKU TIDAK MENGHIRAUKAN NYAWAKU SEDIKIT PUN, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.*
Bila para teroris itu, setelah mereka meledakkan diri menjadi onggokan daging gosong yang berkeping-keping, dan tahu kebenaran di alam kekekalan yang sebenarnya, maka mereka akan sangat kecewa, kekecewaan yang takkan terbayarkan dengan apapun, karena sudah tak dapat lagi mereka kembali dan bertobat. Karena upah yang dijanjikan para pemimpin mereka sama sekali berbeda dengan yang mereka dapatkan di akherat.
Sungguh, sangatlah jauh berbeda dengan kita, sekali lagi, Paulus mengatakan :
*2 Timotius 4:8* (TB)
*Sekarang telah _tersedia bagiku mahkota kebenaran_ yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi _bukan hanya kepadaku,_ melainkan juga _kepada semua orang_ yang merindukan kedatangan-Nya.*
Ini yang harus kita pegang kuat. Paulus benar-benar memahami kebenaran sabda Tuhan Yesus ketika mengatakan Firman ini :
*Matius 10:39* (TB)
*Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.*
Jika kelak tiba saatnya, dimana iman kepada Kristus harus berakhir dengan kematian, berani kah kita mempertaruhkan nyawa kita?
Atau kita cari aman dengan menyangkalNya..? Ataukah kita kalah militan dengan orang-orang pengebom bunuh diri itu?
Sekali kelak, masa itu pasti datang, karena peristiwa-peristiwa yang terjadi saat ini hanyalah awal dan masih permulaan saja.
Kapan saatnya, entahlah, yang penting bersiap, waspada dan terus mendekat padaNya.
Selamat menikmati hari Minggu, selamat beribadah, teta semangat bekerja dalam ladang Kristus.
Tuhan Yesus memberkati, amin
*PD AUTOPIA Malang*
20052018
```hasannysantoso```
Saudara terkasih dalam Kristus,renungan pagi hari ini bertemakan:
*TIDAK MENGHIRAUKAN NYAWA..*
Dasar firmannya dari:
*Kisah Para Rasul 20:22-23* (TB)
*²² Tetapi sekarang sebagai tawanan Roh aku pergi ke Yerusalem dan aku tidak tahu apa yang akan terjadi atas diriku di situ*
*²³ selain dari pada yang dinyatakan Roh Kudus dari kota ke kota kepadaku, bahwa penjara dan sengsara menunggu aku.*
Sempat saya berpikir, membayangkan bagaimana kenekadan para teroris yang berani meledakkan diri bersama-sama dengan istri dan anak-anaknya, benar-benar bonek, *bondo nekad*, namun, mereka mempunyai kesamaan visi dan iman yang sangat militan. Bayangkan, seorang kepala keluarga bisa meyakinkan isteri dan anak-anaknya untuk jihad, *"mati di jalan Tuhan"*, bersama-sama..!!
Iman (meskipun nylentang), yang luar biasa militan. Bersedia mati untuk sesuatu yang keliru (menurut kita), tapi bagi mereka, itu benar.. "Kebenaran" yang menyesatkan, direspon dengan pemahaman yang sesat pula.
Jadilah sesat yang se sesat-sesatnya. Iblis bersukacita untuk hal ini.
Bagi kita, itu tindakan biadab, terkutuk dan tak berperikemanusiaan. Tapi bagi mereka, itu adalah jalan menuju kesempurnaan..! "Kavling sorgawi" versi mereka, sudah mereka dapatkan dengan sukses.
Sungguh mengerikan.
Bila iman se-militan itu kita miliki dalam porsi yang benar, maka kita akan bisa berkata seperti rasul Paulus dalam Firman ini :
*Kisah Para Rasul 20:24* (TB)
*Tetapi AKU TIDAK MENGHIRAUKAN NYAWAKU SEDIKIT PUN, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.*
Bila para teroris itu, setelah mereka meledakkan diri menjadi onggokan daging gosong yang berkeping-keping, dan tahu kebenaran di alam kekekalan yang sebenarnya, maka mereka akan sangat kecewa, kekecewaan yang takkan terbayarkan dengan apapun, karena sudah tak dapat lagi mereka kembali dan bertobat. Karena upah yang dijanjikan para pemimpin mereka sama sekali berbeda dengan yang mereka dapatkan di akherat.
Sungguh, sangatlah jauh berbeda dengan kita, sekali lagi, Paulus mengatakan :
*2 Timotius 4:8* (TB)
*Sekarang telah _tersedia bagiku mahkota kebenaran_ yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi _bukan hanya kepadaku,_ melainkan juga _kepada semua orang_ yang merindukan kedatangan-Nya.*
Ini yang harus kita pegang kuat. Paulus benar-benar memahami kebenaran sabda Tuhan Yesus ketika mengatakan Firman ini :
*Matius 10:39* (TB)
*Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.*
Jika kelak tiba saatnya, dimana iman kepada Kristus harus berakhir dengan kematian, berani kah kita mempertaruhkan nyawa kita?
Atau kita cari aman dengan menyangkalNya..? Ataukah kita kalah militan dengan orang-orang pengebom bunuh diri itu?
Sekali kelak, masa itu pasti datang, karena peristiwa-peristiwa yang terjadi saat ini hanyalah awal dan masih permulaan saja.
Kapan saatnya, entahlah, yang penting bersiap, waspada dan terus mendekat padaNya.
Selamat menikmati hari Minggu, selamat beribadah, teta semangat bekerja dalam ladang Kristus.
Tuhan Yesus memberkati, amin
*PD AUTOPIA Malang*
20052018
```hasannysantoso```
Komentar
Posting Komentar