1343 Rensi: USIA ITU ANUGERAH BAPA SEMATA
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan siang ini diambil dari:
*Amsal 3:1-8 (TB)* Hai anakku, janganlah engkau melupakan ajaranku, dan biarlah hatimu memelihara perintahku, karena panjang umur dan lanjut usia serta sejahtera akan ditambahkannya kepadamu. Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu, maka engkau akan mendapat kasih dan penghargaan dalam pandangan Allah serta manusia. Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu. Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan; itulah yang akan menyembuhkan tubuhmu dan menyegarkan tulang-tulangmu.
Dengan tema:
*USIA ITU ANUGERAH BAPA SEMATA*
Saudaraku kekasih Kristus,
Sebagaimana yang dipercayai banyak orang, tiga masalah ini: (a) kelahiran, (b) jodoh, dan (c) kematian itu di tangan Bapa semata.
Namun, saat ini untuk kelahiran terutama jalur _caesar_ bisa ditentukan oleh dokter. Sedang jodoh, bisa saja menganggap seseorang yang kita sukai atau cintai itu jodoh kita, tetapi ternyata sebenarnya ada juga yang tidak diperkenan-Nya. Kalaupun _ngotot_, akibatnya bisa kita rasakan di kemudian hari. Sedangkan kematian, sungguh itu hanya rahasia Bapa semata. Takpernah tahu kapan kita dipanggil-Nya.
Saudaraku, hampir setiap hari ada anggota keluarga atau sahabat kita yang berulangtahun.
Saat itu kita akan mengucapkan doa dan harapan agar yang berulang tahun dianugerahi panjang umur. Ternyata, menurut firman di atas, panjang umur, lanjut usia, dan sejahtera akan ditambahkan kepada kita jika kita
1. Tidak melupakan ajaran-Nya
Nah, apa ajaran-Nya itu? Selain mengasihi Tuhan dan sesama, khusus dalam perikop ini secara detail dijabarkan sebagai berikut:
a. Percaya kepada-Nya dengan segenap hati
b. Tidak bersandar pada pengertian diri sendiri
c. Mengakui Dia dalam segala laku kita
d. Tidak menganggap diri sendiri bijak
e. Takut kepada-Nya
f. Menjauhi kejahatan
2. Hati kita memelihara perintah-Nya
Semua orang berharap dianugerahi panjang umur, lanjut usia dan damai sejahtera. Hal ini terbukti saat kita berulang tahun. Pasti akan dinyanyikan lagu “panjang umurnya” sebagai doa kita dan harapan orang yang mengasihi kita. Usia memang anugerah Tuhan. Jika Hizkia pun ditambahkan usianya 15 tahun, kita pun bisa memohon hal itu. Mari kita perhatikan sabda berikut:
*2 Raja-raja 20:1-6 (TB)* Pada hari-hari itu Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Lalu datanglah nabi Yesaya bin Amos, dan berkata kepadanya: "Beginilah firman TUHAN: Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi." Lalu Hizkia memalingkan mukanya ke arah dinding dan ia berdoa kepada TUHAN, "Ah TUHAN, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapan-Mu dengan setia dan dengan tulus hati dan bahwa aku telah melakukan apa yang baik di mata-Mu." Kemudian menangislah Hizkia dengan sangat.Tetapi Yesaya belum lagi keluar dari pelataran tengah, tiba-tiba datanglah firman TUHAN kepadanya, "Baliklah dan katakanlah kepada Hizkia, raja umat-Ku: Beginilah firman TUHAN, Allah Daud, bapa leluhurmu, Telah Kudengar doamu dan telah Kulihat air matamu; sesungguhnya Aku akan menyembuhkan engkau; pada hari yang ketiga engkau akan pergi ke rumah TUHAN. Aku akan memperpanjang hidupmu lima belas tahun lagi dan Aku akan melepaskan engkau dan kota ini dari tangan raja Asyur; Aku akan memagari kota ini oleh karena Aku dan oleh karena Daud, hamba-Ku."
Ternyata Bapa menghargai kesetiaan dan ketulusan Hizkia karena Hizkia melakukan yang baik di hadapan-Nya. Ini bisa digunakan sebagai trik untuk meluluhkan hati Bapa, bukan?
Apalagi pada Amsal berikut dikatakan bahwa rambut putih atau usia panjang diperoleh pada jalan kebenaran. Benar di mata Bapa, bukan benar di mata kita!
*Amsal 16:31 (TB)* Rambut putih adalah mahkota yang indah, yang didapat pada jalan kebenaran.
Jika kita menurut, seperti sabda Bapa sendiri yang saya singkat *SEMATA* (_Setia, Manut, dan Taat_) yang identik dengan *hatinya melekat pada Bapa*, maka Bapa akan bertanggung jawab penuh atas keselamata kita, membentengi kita, meluputkan kita.
*Mazmur 91:14-16 (TB)* "Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku. Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya. Dengan panjang umur akan Kukenyangkan dia, dan akan Kuperlihatkan kepadanya keselamatan dari pada-Ku."
Nah, setelah mencermati berbagai hal di atas, baiklah kita menoleh diri sendiri dan berintrospeksi. Tentu kita ingin dianugerahi usia panjang, bukan? Mari kita melekat pada Bapa, dan Roh Kudus tentu akan menjagai, menuntun, memberkati, dan bertanggung jawab penuh atas hidup kita. Haleluya.
*PD AUTOPIA MALANG*
31012018
Ninik SR
*Amsal 3:1-8 (TB)* Hai anakku, janganlah engkau melupakan ajaranku, dan biarlah hatimu memelihara perintahku, karena panjang umur dan lanjut usia serta sejahtera akan ditambahkannya kepadamu. Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu, maka engkau akan mendapat kasih dan penghargaan dalam pandangan Allah serta manusia. Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu. Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan; itulah yang akan menyembuhkan tubuhmu dan menyegarkan tulang-tulangmu.
Dengan tema:
*USIA ITU ANUGERAH BAPA SEMATA*
Saudaraku kekasih Kristus,
Sebagaimana yang dipercayai banyak orang, tiga masalah ini: (a) kelahiran, (b) jodoh, dan (c) kematian itu di tangan Bapa semata.
Namun, saat ini untuk kelahiran terutama jalur _caesar_ bisa ditentukan oleh dokter. Sedang jodoh, bisa saja menganggap seseorang yang kita sukai atau cintai itu jodoh kita, tetapi ternyata sebenarnya ada juga yang tidak diperkenan-Nya. Kalaupun _ngotot_, akibatnya bisa kita rasakan di kemudian hari. Sedangkan kematian, sungguh itu hanya rahasia Bapa semata. Takpernah tahu kapan kita dipanggil-Nya.
Saudaraku, hampir setiap hari ada anggota keluarga atau sahabat kita yang berulangtahun.
Saat itu kita akan mengucapkan doa dan harapan agar yang berulang tahun dianugerahi panjang umur. Ternyata, menurut firman di atas, panjang umur, lanjut usia, dan sejahtera akan ditambahkan kepada kita jika kita
1. Tidak melupakan ajaran-Nya
Nah, apa ajaran-Nya itu? Selain mengasihi Tuhan dan sesama, khusus dalam perikop ini secara detail dijabarkan sebagai berikut:
a. Percaya kepada-Nya dengan segenap hati
b. Tidak bersandar pada pengertian diri sendiri
c. Mengakui Dia dalam segala laku kita
d. Tidak menganggap diri sendiri bijak
e. Takut kepada-Nya
f. Menjauhi kejahatan
2. Hati kita memelihara perintah-Nya
Semua orang berharap dianugerahi panjang umur, lanjut usia dan damai sejahtera. Hal ini terbukti saat kita berulang tahun. Pasti akan dinyanyikan lagu “panjang umurnya” sebagai doa kita dan harapan orang yang mengasihi kita. Usia memang anugerah Tuhan. Jika Hizkia pun ditambahkan usianya 15 tahun, kita pun bisa memohon hal itu. Mari kita perhatikan sabda berikut:
*2 Raja-raja 20:1-6 (TB)* Pada hari-hari itu Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Lalu datanglah nabi Yesaya bin Amos, dan berkata kepadanya: "Beginilah firman TUHAN: Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi." Lalu Hizkia memalingkan mukanya ke arah dinding dan ia berdoa kepada TUHAN, "Ah TUHAN, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapan-Mu dengan setia dan dengan tulus hati dan bahwa aku telah melakukan apa yang baik di mata-Mu." Kemudian menangislah Hizkia dengan sangat.Tetapi Yesaya belum lagi keluar dari pelataran tengah, tiba-tiba datanglah firman TUHAN kepadanya, "Baliklah dan katakanlah kepada Hizkia, raja umat-Ku: Beginilah firman TUHAN, Allah Daud, bapa leluhurmu, Telah Kudengar doamu dan telah Kulihat air matamu; sesungguhnya Aku akan menyembuhkan engkau; pada hari yang ketiga engkau akan pergi ke rumah TUHAN. Aku akan memperpanjang hidupmu lima belas tahun lagi dan Aku akan melepaskan engkau dan kota ini dari tangan raja Asyur; Aku akan memagari kota ini oleh karena Aku dan oleh karena Daud, hamba-Ku."
Ternyata Bapa menghargai kesetiaan dan ketulusan Hizkia karena Hizkia melakukan yang baik di hadapan-Nya. Ini bisa digunakan sebagai trik untuk meluluhkan hati Bapa, bukan?
Apalagi pada Amsal berikut dikatakan bahwa rambut putih atau usia panjang diperoleh pada jalan kebenaran. Benar di mata Bapa, bukan benar di mata kita!
*Amsal 16:31 (TB)* Rambut putih adalah mahkota yang indah, yang didapat pada jalan kebenaran.
Jika kita menurut, seperti sabda Bapa sendiri yang saya singkat *SEMATA* (_Setia, Manut, dan Taat_) yang identik dengan *hatinya melekat pada Bapa*, maka Bapa akan bertanggung jawab penuh atas keselamata kita, membentengi kita, meluputkan kita.
*Mazmur 91:14-16 (TB)* "Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku. Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya. Dengan panjang umur akan Kukenyangkan dia, dan akan Kuperlihatkan kepadanya keselamatan dari pada-Ku."
Nah, setelah mencermati berbagai hal di atas, baiklah kita menoleh diri sendiri dan berintrospeksi. Tentu kita ingin dianugerahi usia panjang, bukan? Mari kita melekat pada Bapa, dan Roh Kudus tentu akan menjagai, menuntun, memberkati, dan bertanggung jawab penuh atas hidup kita. Haleluya.
*PD AUTOPIA MALANG*
31012018
Ninik SR
Komentar
Posting Komentar