1292 Rensi: Berjalan Bersama Yesus

Shalom mAleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan siang ini dengan tema:

*Berjalan bersama Yesus*

Saudaraku kekasih di dalam Kristus, memasuki tahun baru ini tentunya ada harapan baru. Meskipun semuanya itu kita masih tetap melanjutkan perjalanan hidup dari tahun yang lalu, baik dalam hubungan kedekatan kita dengan Allah demikian juga di dalam hubungan kita dengan sesama terus kita lanjutkan.
Semua hal itu bisa merupakan hal-hal yang terbaik menyenangkan hati ataupun berupa hal-hal yang tidak baik menyakitkan hati, secara rohani maupun jasmani.
Semua itu kita pasti memiliki pengalaman seperti raja Daud yang memiliki pengakuan iman, kerinduan dan pengharapan hidup kepada Allah.

*Mazmur 5:7-8 (TB)*  (5-8) Tetapi aku, *berkat kasih setia-Mu yang besar, aku akan masuk ke dalam rumah-Mu, sujud menyembah ke arah bait-Mu yang kudus dengan takut akan Engkau*.
(5-9) TUHAN, *tuntunlah aku dalam keadilan-Mu karena seteruku; ratakanlah jalan-Mu di depanku*.

Yang utama di dalam mengalami- menjalani hidup ini tidak menyia-nyiakan panggilan Tuhan Yesus. Kita terima panggilan Allah terhadap diri kita. Seperti Musa, Samuel. Setelah namanya dipanggil berkali-kali  mereka berdua mengetahui bahwa yang memanggil dirinya adalah Allah.  Mereka segera bersujud menyediakan diri untuk Allah. Menyediakan diri untuk dipakai- diutus- diberi tugas oleh Allah.

Permasalahan bagi kita sekarang di tahun baru ini :
Apakah hubungan kita dengan Allah tetap baik-baik saja yang berarti kita  memiliki rasa takut- berbakti setia taat dan telah mendahulukan Allah dalam segala hal, atau  kita masih seperti kebanyakan orang yang berada di luar kasih karunia Allah.        Mengalami banyak pergumulan- permasalahan hidup akibat tidak mengakui dan menolak kasih karunia Allah.
Atau bagaimana permasalahan hidup kita dengan sesama. Apakah sering timbul permasalahan yang baru dengan sesama atau masalah yang lama juga belum terselesaikan.

Bagaimana cara menyelesaikan beban permasalahan yang berat di sepanjang tahun?.

Mari kita contoh cara
Raja Daud di dalam meminta tuntunan jalan dari Allah.  Raja Daud percaya bahwa Allah itu penuh keadilan dan dapat menyelesaikan- meratakan sega masalah tanpa menimbulkan masalah- masalah baru.

Adakah kita memiliki keyakinan di dalam berdoa memohon tuntunan Allah yang besar kuasanya.

Adakah kita mau datang bersungguh-sungguh untuk berdoa memohon tuntunan Allah.
Datang tidak sendiri tetapi datang bersama-sama saudara seiman untuk saling mendukung- saling mengampuni dosa- *'olah kasucen'*. Itulah doa permohonan tuntunan kepada Allah dengan sungguh-sungguh bersama saudara-saudara- sanak keluarga- suami, isteri dan anak-anak kita.

Yakobus 5:16 (TB)  Karena itu *hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh*. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.

Doa yang kita lakukan bersama-sama pasti lebih didengar oleh Allah, karena itu marilah dengan  sungguh-sungguh kita usahakan di dalam menjalani hidup bersama sesama dan bersama Allah.

(Ada wujud hidup bersama sesama dan bersama Allah: Proyek Kasih, Doa Sepakat, Ibadah bersama- ibadah keluarga/ kelompok/ jemaat, menyampaikan ucapan salam dan menjawab ucapan salam dengan tutur kata- sikap- perbuatan, mendoakan dan minta didoakan, menyampaikan pengalaman hidup- kesaksian hidup bersama Tuhan Yesus yang menguatkan iman saudara-saudaranya, dan sebagainya karena masih banyak sekali yang bisa kita lakukan sebagai wujud kesungguhan hidup bersama Allah dan bersama sesama)

Mari kita juga belajar dari pengalaman bangsa Israel yang memakai waktu pemberian Allah 40 tahun. Ada yang memakai waktu usia hidupnya dengan tidak mendengar dan tidak menaati- melakukan perintah Firman Tuhan. Seiring waktu pemberian Allah mereka ini binasa semua.

*Yosua 5:6 (TB)*  Sebab empat puluh tahun lamanya orang Israel itu berjalan melalui padang gurun, *sampai habis mati*  seluruh bangsa itu, yakni prajurit yang keluar dari Mesir, *yang tidak mendengarkan firman TUHAN*. Kepada mereka itu TUHAN telah bersumpah, bahwa Ia tidak akan mengizinkan mereka melihat negeri yang dijanjikan TUHAN dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka akan memberikannya kepada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.

Tetapi rancangan Allah bagi kita yang berusaha hidup setia bersama Allah :
Supaya kita dapat *melihat negeri yang dijanjikan TUHAN* dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka. *Allah akan memberikannya kepada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya*.

Kita yang setia hidup bersama Allah akan terus dibuat bisa mendengar suara Firman Allah. Dan kita akan terus dibuat bisa lebih fokus konsentrasi mengikuti tuntunan dan setiap jawaban-jawaban atas doa-doa kita. Bahkan kita dimampukan memandang Allah dan melihat perbuatan-perbuatan ajaib Allah.

Yesaya 17:7 (TB)  Pada waktu itu *manusia akan memandang kepada Dia* yang menjadikannya, dan *matanya akan melihat kepada Yang Mahakudus*, Allah Israel;

Bisakah kita merasakan penyertaan dan keselamatan pemberian Allah. Bisa. Saudaraku terkasih dalam Kristus.

Asal kita bersemangat sungguh menjalani kehidupan bersama Allah di dalam Kristus Yesus dengan mempraktekan hidup kebersamaan dengan sesama kita, seturut rancangan kehendak Allah.

Mari kita terima pemberian waktu- usia hidup kita dengan lebih berfokus- memandang- melihat dan berpengharapan kepada Allah. Amin.

Tuhan Yesus memberkati, amin

*PD GIDEON SUWARU*
05012018
Turiman

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR