1312 Rensi: Tanda Salib

Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.
Renungan siang ini diambil dari:

*Roma 6:6 (TB)*
"Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa."

Dengan tema:

*Tanda Salib*

Tanda salib bagi umat Kristiani terutama yang beragama Katolik adalah simbol yang sangat penting. Tanda salib yang tersusun dari satu garis membujur dan satu garis melintang mewakili hubungan vertikal (ke atas) dengan TUHAN Allah dan hubungan horizontal (menyamping) dengan sesama.
Dengan peristiwa penyaliban Yesus Kristus, hubungan vertikal dan horizontal telah diperdamaikan dalam titik temu dimana posisi manusia Yesus disalibkan.

*Kolose 1:21-22 (TB)*
"Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat, sekarang diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya, untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya."

Hidup setiap manusia lintas agama atau keyakinan ini bila dimaknai hakikatnya sebenarnya terdiri atas 2 hubungan yakni kepada Sang Pencipta dan kepada sesama.
Namun tidak semua orang mau mengambil jalan salib sebagai dasar hidup perdamaian dengan Allah.
Kita yang mengaku percaya kepada Allah Bapa dan Putera dalam persekutuan dengan Roh Kudus Allah sering diperhadapkan dengan pilihan mengikuti pikiran rohani atau roh (vertikal) atau pikiran jasmani atau tubuh duniawi (horizontal). Sedangkan, keinginan atau jiwa kita kadang-kadang tertarik pada hal-hal yang bersifat jasmaniah dan terseret arus dunia, dan bila mau jujur mengakui keinginan atau jiwa kita yang mengarah kepada hal-hal rohani atau roh presentase nya masih sangat kecil.

Tubuh, jiwa dan roh kita hendaknya terarah pada tanda salib. Itulah makna mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa, akal budi dan kekuatan kita.

*Markus 12:30 (TB)*
"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu."

Seperti yang disampaikan Pak Dwi dalam renungan pagi beberapa hari lalu, HATI sangat berperan penting (karena disebutkan sebagai yang pertama dalam urutan mengasihi TUHAN dari Hukum Kasih) karena otak (akal budi) kita disetir oleh hati.

Mari mengarahkan segenap tubuh, jiwa dan roh kita pada tanda salib Kristus agar senantiasa diperdamaikan dengan Sang Pencipta.

TUHAN Yesus memberkati.
Amin.

*PD Autopia Malang*
15012018
Andrias Tri Susanto

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR