1336 Rensi: Kasih Allah
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan hari ini diambil dari:
Ayub 5:17 (TB) *Sesungguhnya, berbahagialah manusia yang ditegur Allah;* sebab itu janganlah engkau menolak didikan Yang Mahakuasa.
Dengan tema:
*Kasih Allah*
Saudaraku kadang kita salah persepsi, jika ada orang yang menegur atau mengingatkan kita, sering kita beranggapan mereka tidak suka, tidak senang, sirik, iri dan lain sebagainya pikiran yang negatif, sehingga dalam diri kita tidak ada sukacita, yang ada perasaan tidak enak.
Namun seberapa jauh kita sadar atau kita bisa menerima dan menilai teguran itu adalah wujud kasih mereka terhadap kita,wujud perhatian mereka terhadap kita ,supaya kita tidak mengalami celaka atau sesuatu yang buruk terjadi dalam hidup kita, yang kesemuanya adalah wujud kasih atau sayang mereka terhadap kita.
Demikian juga bila Allah menegor kita tentunya itu bukan semata-mata Allah memusuhi kita namun itu adalah wujud kasih Allah agar kita jatuh dalam dosa yang membawa maut.
Firman diatas menyatakan *sungguh berbahagia manusia yang ditegur Allah*, mengapa demikian?
Seharusnya kita ini sadar, siapa diri kita dihadapan Allah, tidak lain kita hanyalah manusia yang penuh dosa, yang sudah sewajarnya mendapat dan merasakan hukuman Allah.
Namun karena begitu besar *Kasih Allah* pada kita, IA mau menegur,mengingatkan kepada kita agar kita tidak tenggelam dalam dosa.
Adapun teguran didikan dan hajaran Tuhan itu bermacam-macam cara, sesuai apa yang Allah kehendaki, ibaratnya bisa lewat teguran secara lisan, dicubit, ditempeleng bahkan sampai ditendang juga. Artinya kalau kita sudah diingatkan masih bandel,tentunya Allah akan melakukan teguran yang lebih keras lagi tergantung pribadi kita.
Ayub 33:14-16 (TB) Karena Allah berfirman dengan satu dua cara, tetapi orang tidak memperhatikannya.
Dalam mimpi, dalam penglihatan waktu malam, bila orang nyenyak tidur, bila berbaring di atas tempat tidur,
maka Ia membuka telinga manusia dan mengejutkan mereka dengan teguran-teguran
Tapi kalau kita setia dan mau mendengar teguran Allah, tentunya Allah juga tidak menegakan dan IA pasti bertanggung jawab apa yang telah dilakukanNya, asal kita mau dengan sungguh-sungguh bertobat dan mau hidup baru didalam Kristus, bahkan DIA akan meluputkan kita dari malapetaka.
Ayub 5:18-19 (TB) *Karena Dialah yang melukai, tetapi juga yang membebat; Dia yang memukuli, tetapi yang tangan-Nya menyembuhkan pula.*
*Dari enam macam kesesakan engkau diluputkan-Nya dan dalam tujuh macam engkau tidak kena malapetaka.*
Jika demikian, janganlah kita menolak didikan dan hajaran Allah, supaya kita diluputkan dari malapetaka dan supaya kita bisa merasakan *kasih Allah* dengan sukacita, karena itu jangan keraskan hati tetapi teruslah mendekat kepada Allah dalam karya Roh Kudus, bertekunlah dalam doa,pujian dan ucapan syukur dalam penyembahan kepada Allah yang kudus.
Selamat berakitifitas, terus semangat, Tuhan Yesus memberkati dan memberi kesuksesan amin.
*PD AUTOPIA MALANG*
27012018
Wibisono
Ayub 5:17 (TB) *Sesungguhnya, berbahagialah manusia yang ditegur Allah;* sebab itu janganlah engkau menolak didikan Yang Mahakuasa.
Dengan tema:
*Kasih Allah*
Saudaraku kadang kita salah persepsi, jika ada orang yang menegur atau mengingatkan kita, sering kita beranggapan mereka tidak suka, tidak senang, sirik, iri dan lain sebagainya pikiran yang negatif, sehingga dalam diri kita tidak ada sukacita, yang ada perasaan tidak enak.
Namun seberapa jauh kita sadar atau kita bisa menerima dan menilai teguran itu adalah wujud kasih mereka terhadap kita,wujud perhatian mereka terhadap kita ,supaya kita tidak mengalami celaka atau sesuatu yang buruk terjadi dalam hidup kita, yang kesemuanya adalah wujud kasih atau sayang mereka terhadap kita.
Demikian juga bila Allah menegor kita tentunya itu bukan semata-mata Allah memusuhi kita namun itu adalah wujud kasih Allah agar kita jatuh dalam dosa yang membawa maut.
Firman diatas menyatakan *sungguh berbahagia manusia yang ditegur Allah*, mengapa demikian?
Seharusnya kita ini sadar, siapa diri kita dihadapan Allah, tidak lain kita hanyalah manusia yang penuh dosa, yang sudah sewajarnya mendapat dan merasakan hukuman Allah.
Namun karena begitu besar *Kasih Allah* pada kita, IA mau menegur,mengingatkan kepada kita agar kita tidak tenggelam dalam dosa.
Adapun teguran didikan dan hajaran Tuhan itu bermacam-macam cara, sesuai apa yang Allah kehendaki, ibaratnya bisa lewat teguran secara lisan, dicubit, ditempeleng bahkan sampai ditendang juga. Artinya kalau kita sudah diingatkan masih bandel,tentunya Allah akan melakukan teguran yang lebih keras lagi tergantung pribadi kita.
Ayub 33:14-16 (TB) Karena Allah berfirman dengan satu dua cara, tetapi orang tidak memperhatikannya.
Dalam mimpi, dalam penglihatan waktu malam, bila orang nyenyak tidur, bila berbaring di atas tempat tidur,
maka Ia membuka telinga manusia dan mengejutkan mereka dengan teguran-teguran
Tapi kalau kita setia dan mau mendengar teguran Allah, tentunya Allah juga tidak menegakan dan IA pasti bertanggung jawab apa yang telah dilakukanNya, asal kita mau dengan sungguh-sungguh bertobat dan mau hidup baru didalam Kristus, bahkan DIA akan meluputkan kita dari malapetaka.
Ayub 5:18-19 (TB) *Karena Dialah yang melukai, tetapi juga yang membebat; Dia yang memukuli, tetapi yang tangan-Nya menyembuhkan pula.*
*Dari enam macam kesesakan engkau diluputkan-Nya dan dalam tujuh macam engkau tidak kena malapetaka.*
Jika demikian, janganlah kita menolak didikan dan hajaran Allah, supaya kita diluputkan dari malapetaka dan supaya kita bisa merasakan *kasih Allah* dengan sukacita, karena itu jangan keraskan hati tetapi teruslah mendekat kepada Allah dalam karya Roh Kudus, bertekunlah dalam doa,pujian dan ucapan syukur dalam penyembahan kepada Allah yang kudus.
Selamat berakitifitas, terus semangat, Tuhan Yesus memberkati dan memberi kesuksesan amin.
*PD AUTOPIA MALANG*
27012018
Wibisono
Komentar
Posting Komentar