1314 Rensi: MEMBINASAKAN HIDUP LAMA, MEMBIASAKAN HIDUP BARU
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.
Damai sejahtera Allah dalam Kristus menyertai kita.
Renungan siang hari ini dengan tema:
*MEMBINASAKAN HIDUP LAMA, MEMBIASAKAN HIDUP BARU*
Sebelum bangsa Israel memasuki tanah perjanjian, Allah sudah memberikan *perintah dengan cermat* mengenai apa yang *harus dilakukan* kepada penduduk Kanaan, yaitu, _mereka harus dimusnahkan sama sekali._
*Ulangan 20:16-17* (TB)
Tetapi dari kota-kota bangsa-bangsa itu yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu menjadi milik pusakamu, *janganlah kaubiarkan hidup apa pun yang bernafas,*
*melainkan kautumpas sama sekali,* yakni orang Het, orang Amori, orang Kanaan, orang Feris, orang Hewi, dan orang Yebus, *seperti yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu*
Dan tidak hanya sekali Allah memberi perintah ini, tapi mengulanginya lagi seperti di dalam *Yosua 6:2; 8:1-2 dan 10:8*.
Apakah sedemikian "sadisnya" Allah sehingga memerintahkan pemusnahan massal yang demikian?
Kalau kita "cermati", ternyata Allah mempunyai rencana yang begitu luar biasa untuk umatnya. Apakah itu?
Allah jauh lebih tahu bahwa bila bangsa-bangsa fasik itu dibiarkan hidup, mereka akan _"mengajar kamu berbuat sesuai dengan segala kekejian yang dilakukan mereka bagi allah mereka, sehingga kamu berbuat dosa kepada Tuhan, Allahmu.. "_ *(Ulangan 20:18)*
dan yang pasti, *Allah sangat tidak berkompromi dengan dosa.*
Jaman Perjanjian Lama adalah sejarah, fakta yang pernah terjadi, dan peristiwa di atas menjadi pelajaran bagi kita untuk benar-benar "membinasakan" kehidupan lama, dan hidup dalam hidup yang baru.
Saudara terkasih, dalam kehidupan kita saat ini, bangsa-bangsa fasik itu adalah gambaran berbagai macam dosa dan kesenangan duniawi yang harus kita lawan dan sebisa mungkin dibinasakan. Karena tidak mungkin kita hidup "bersih" diantara gelimang dosa yang terus _ngglibet_ mengelilingi kita, cepat atau lambat, pengaruh buruk dosa akan menggerogoti usaha kita untuk hidup "bersih dosa", ingat.. *1 Korintus 15:33*
Dengan mengadopsi cara Yosua yang taat kepada perintah Allah, yang berarti Yosua ada di pihak Allah, *Yosua 11:15*, .. *_dan seperti itulah dilakukan Yosua, tidak ada sesuatu yang diabaikannya dari segala yang diperintahkan Tuhan kepada Musa_* ,
kita memohon kepada TuhanYesus supaya dimampukan untuk terus menjauhi dosa, dan berusaha untuk terus bersama-sama denganNya, karena *Lukas 11:23*.
Seperti juga rasul Paulus yang dengan tegas mengatakan supaya kita menyucikan diri dari pencemaran, baik jasmani atau rohani..
*2 Korintus 7:1* (TB)
*Saudara-saudaraku yang kekasih, karena kita sekarang memiliki janji-janji itu, marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah.*
Sekali lagi, hidup ini pilihan, memilih untuk bersama dengan Allah, taat, setia, manut kepadanya, atau malah memilih untuk melawan Allah.
Selamat siang,
Tetap bersemangat..
Tuhan Yesus memberkati.. Amin
*PD AUTOPIA Malang*
16012018
hasannysantoso
Damai sejahtera Allah dalam Kristus menyertai kita.
Renungan siang hari ini dengan tema:
*MEMBINASAKAN HIDUP LAMA, MEMBIASAKAN HIDUP BARU*
Sebelum bangsa Israel memasuki tanah perjanjian, Allah sudah memberikan *perintah dengan cermat* mengenai apa yang *harus dilakukan* kepada penduduk Kanaan, yaitu, _mereka harus dimusnahkan sama sekali._
*Ulangan 20:16-17* (TB)
Tetapi dari kota-kota bangsa-bangsa itu yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu menjadi milik pusakamu, *janganlah kaubiarkan hidup apa pun yang bernafas,*
*melainkan kautumpas sama sekali,* yakni orang Het, orang Amori, orang Kanaan, orang Feris, orang Hewi, dan orang Yebus, *seperti yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu*
Dan tidak hanya sekali Allah memberi perintah ini, tapi mengulanginya lagi seperti di dalam *Yosua 6:2; 8:1-2 dan 10:8*.
Apakah sedemikian "sadisnya" Allah sehingga memerintahkan pemusnahan massal yang demikian?
Kalau kita "cermati", ternyata Allah mempunyai rencana yang begitu luar biasa untuk umatnya. Apakah itu?
Allah jauh lebih tahu bahwa bila bangsa-bangsa fasik itu dibiarkan hidup, mereka akan _"mengajar kamu berbuat sesuai dengan segala kekejian yang dilakukan mereka bagi allah mereka, sehingga kamu berbuat dosa kepada Tuhan, Allahmu.. "_ *(Ulangan 20:18)*
dan yang pasti, *Allah sangat tidak berkompromi dengan dosa.*
Jaman Perjanjian Lama adalah sejarah, fakta yang pernah terjadi, dan peristiwa di atas menjadi pelajaran bagi kita untuk benar-benar "membinasakan" kehidupan lama, dan hidup dalam hidup yang baru.
Saudara terkasih, dalam kehidupan kita saat ini, bangsa-bangsa fasik itu adalah gambaran berbagai macam dosa dan kesenangan duniawi yang harus kita lawan dan sebisa mungkin dibinasakan. Karena tidak mungkin kita hidup "bersih" diantara gelimang dosa yang terus _ngglibet_ mengelilingi kita, cepat atau lambat, pengaruh buruk dosa akan menggerogoti usaha kita untuk hidup "bersih dosa", ingat.. *1 Korintus 15:33*
Dengan mengadopsi cara Yosua yang taat kepada perintah Allah, yang berarti Yosua ada di pihak Allah, *Yosua 11:15*, .. *_dan seperti itulah dilakukan Yosua, tidak ada sesuatu yang diabaikannya dari segala yang diperintahkan Tuhan kepada Musa_* ,
kita memohon kepada TuhanYesus supaya dimampukan untuk terus menjauhi dosa, dan berusaha untuk terus bersama-sama denganNya, karena *Lukas 11:23*.
Seperti juga rasul Paulus yang dengan tegas mengatakan supaya kita menyucikan diri dari pencemaran, baik jasmani atau rohani..
*2 Korintus 7:1* (TB)
*Saudara-saudaraku yang kekasih, karena kita sekarang memiliki janji-janji itu, marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah.*
Sekali lagi, hidup ini pilihan, memilih untuk bersama dengan Allah, taat, setia, manut kepadanya, atau malah memilih untuk melawan Allah.
Selamat siang,
Tetap bersemangat..
Tuhan Yesus memberkati.. Amin
*PD AUTOPIA Malang*
16012018
hasannysantoso
Komentar
Posting Komentar