1330 Rensi: Keberanian Memilih Hidup

Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan siang ini dengan tema :

*KEBERANIAN  MEMILIH  HIDUP*

Bapak Ibu Saudara... Kita dilahirkan di dunia diberi anugerah kehidupan yang harus dipertanggungjawabkan kepada si Pemberi Hidup. Kita yang mengaku diberi kasih dan mengasihi Allah juga yang mengaku  diberi roh Kebenaran Allah. Sudahkah intropeksi diri di dalam menjalin hubungan dengan Allah ?
Bagaimana apakah kita tidak bereaksi di dalam berpikir dan bertindak jikalau ada 'sikap perkataan Firman Allah' yang menyinggung kemapanan- ketenangan batiniah kita ?.

Saudara terkasih... Ingatlah kembali di mana  posisi keberadaan kita saat ini; Bilamana ada kesamaan dengan peristiwa Allah melalui Rohnya memakai nabi Yehezkiel menegur umat bangsanya ?.
Apakah kita yang akan kita lakukan? Memberontak ataukah menurut apa yang Allah Firmankan?

Kenyataannya kita lebih banyak berpikir ini dan itu ,padahal apa yang difirmankan  pasti terjadi sesuai ketetapan- keputusan Allah.

Yehezkiel 5:5-6 (TB)  Beginilah firman Tuhan ALLAH: *Inilah Yerusalem! Di tengah-tengah bangsa-bangsa Kutempatkan* dia dan *sekelilingnya ada negeri-negeri mereka*.
*Ia sudah memberontak* terhadap peraturan-peraturan-Ku lebih jahat dari pada bangsa-bangsa dan terhadap ketetapan-ketetapan-Ku lebih jahat dari negeri-negeri yang di sekitarnya; karena *mereka menolak peraturan-peraturan-Ku* dan *kelakuan* mereka *tidak selaras dengan ketetapan-ketetapan-Ku*.

Ternyata ada segudang masalah di dalam hubungan kita dengan Allah. Banyak bukan hanya satu masalah yang timbul dan harus diselesaikan. Sebab di akhir penyelasaian masalah itu ada kehidupan atau kematian rohani- batiniah.

Allah tidak pernah berubah sikapnya kepada kita dengan penuh kasih Allah tetap menuntun dan menunggu kita kembali ,sebab rancangan dan jalan kebenaran Allahlah yang pada akhirnya terbukti sampai kepada kehidupan damai sejahtera.

Hanya dengan pengakuan dosa pertobatan kepada Allah. Sebab hanya dengan menyangkal diri secara pribadi di hadirat Allah dan terus mengutamakan ketetapan kebenaran Allah itu yang IA kehendaki, keputusan final yang kita pilih meskipun 'ego ku' tetap bertentangan, tetapi aku tetap mengakui aku 'bersalah dan Allahlah sumber kebenaran dan hidup'.

Bilangan 5:7 (TB)  maka *haruslah ia mengakui dosa yang telah dilakukannya itu*; kemudian membayar tebusan sepenuhnya dengan menambah seperlima, lalu menyerahkannya kepada orang terhadap siapa ia bersalah.

Bila kita mengaku dosa kepada Allah tetapi tetap berkata: *'Sebab dirikulah yang paling benar'*; Maka sikap pengakuan dosa sedemikian itu tidak akan membawa kita kepada ke kehidupan bersama Allah. Kita tidak akan bisa merasakan kehidupan-  kebebasan bersama Allah. Sebab cara mengaku dosa dan membebaskan diri kita salah karena masih ada semacam kesombongan dan rasa mengandalkan diri sendiri.
Pertobatan dan cara memohon pengampunan semacam itu, Allah tidak berkenan sehingga pada akhirnya kita tidak merasakan damai sejahtera karena doa kita tidak Allah dengarkan.

Bapak Ibu Saudara...
Semua yang terjadi ,yang diupayakan oleh manusia dalam segala hal seperti di atas, bila dilakukan tanpa campur tangan Allah adalah dosa kejahatan.
Upah - akibat dari dosa meninggalkan rencana- keputusan- ketetapan Allah jelas ada. Upahnya adalah bukan kehidupan bersama Allah tetapi kematian di luar Allah.

 1 Yohanes 5:17 (TB)  *Semua kejahatan adalah dosa, tetapi ada dosa yang tidak mendatangkan maut*.

Kita bukanlah orang asing di hadirat Allah, bila ada di dalam tuntunan Roh Kudus- Roh Allah. Meskipun masih ada juga kemungkinan peluang bagi kita untuk mengasingkan dan meninggalkan jalan ketetapan- keputusan Allah.

Tetapi bagi Perwira 'asing' juga memiliki jawaban dan pertolongan dari Tuhan Yesus atas kesempatan hidup dan disembuhkan dari penyakit oleh Tuhan Yesus setelah  dimintakan oleh saudara-saudara 'asing'nya.

Seperti perwira 'asing'  dibela dan dihaturkan permasalahannya kepada Tuhan Yesus. Tuhan Yesuspun segera bertindak dan berangkat bertolak untuk mendatangi sang Perwira.

Lukas 7:4-6 (TB)  Mereka datang kepada Yesus dan dengan sangat *mereka meminta pertolongan-Nya, katanya:* "Ia layak Engkau tolong,
sebab ia mengasihi bangsa kita dan dialah yang menanggung pembangunan rumah ibadat kami."
Lalu Yesus pergi bersama-sama dengan mereka. Ketika Ia tidak jauh lagi dari rumah perwira itu, perwira itu menyuruh sahabat-sahabatnya untuk mengatakan kepada-Nya: *"Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku*;

Perwira asing itu percaya dan yakin kepada Tuhan Yesus. Sehingga Perwira asing itu mempersilahkan Tuhan Yesus untuk tidak melanjutkan perjalanan menuju ke kediamannya. Sikap hidup di dalam kehidupan beriman seperti inilah yang perlu kita kembangkan di dalam mengikut Tuhan Yesus.

Apakah saat ini kita masih menjadi orang asing dihadirat Tuhan Yesus  karena keterbatasan pemahaman atas kuasa keilahihan Tuhan Yesus. Atau kita yang sudah paham dan sudah pernah mengalami pertolongan Tuhan Yesus;
Justru saat ini  kita sedang mengasingkan diri atau menjauhi Tuhan Yesus Sang Gembala sejati atas kehidupan.

Yesaya 5:17 (TB)  Maka *domba-domba* akan makan rumput di situ seperti di padangnya sendiri dan *kambing-kambing* akan mencari makan dalam reruntuhan gedung-gedung orang kaya.

Seumpama kita adalah domba ada kemungkinan bagi kita berubah sikap menjadi seperti kambing. Karena orang asing seperti halnya seekor kambing : Perwira asing itu sudah termasuk hitungan sebagai domba yang taat kepada sang gembala. Sebenarnya Rumput yang menjadikan makanan domba dan kambing sama tetapi arti  kehidupannya  bisa berbeda karena adanya perbedaan posisi tempat dan kualitas hidup di dalam dan di luar perawatan- penjagaan dan pengawasan dan gembala.

Mari, Bapak Ibu Saudara... Kita tetapkan keberanian untuk melangkah memilih hidup di dalam atau di luar tuntunan Gembala Agung .

Pesan renungan siang hari ini: Pilihlah hidup bersama Yesus Tuhan Sang Gembala kehidupan yang menolong menyembuhkan hidup kita.

Tuhan Yesus memberkati. Amin.

*PD GIDEON SUWARU*
24012018
Turiman

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR