671 Regi: Pengabdianku untuk KemuliaanNya

Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiah  renungan pagi ini dengan tema:

*PENGABDIANKU UNTUK KEMULIAANNYA*

*_ Filipi 1:20 (TB)  Sebab yang sangat kurindukan dan kuharapkan ialah bahwa aku dalam segala hal tidak akan beroleh malu, melainkan seperti sediakala, demikian pun sekarang, Kristus dengan nyata dimuliakan di dalam tubuhku, baik oleh hidupku, maupun oleh matiku_*

Setiap orang mempunyai cita-cita dan keinginan masing-masing yang tidak sama dan prosesnyapun berbeda-beda. Yang sama adalah bahwa masing-masing mempunyai harapan dan penuh kerinduan apa yang dicita-citakan boleh berhasil dan bisa dialaminya dengan segera.

Seperti rasul Paulus dalam mengikut Tuhan Yesus juga memiliki harapan seperti ayat diatas mengatakan *_yang sangat kurindukan dan kuharapkan aku tidak beroleh malu_*   artinya bahwa hasil akhir dari apa yang dilakukan, supaya tidak memalukan tapi berhasil dan menggembirakan.

Kita akan mendapat malu jika kita tidak menyerahkan seluruh segi kehidupan kita kepada Tuhan Yesus, *_Paulus seakan  mengatakan; Aku memutuskan untuk memberikan seluruh pengabdianku bagi kemulianNya_*  bahkan untuk itu dia melatih segenap hidupnya dalam mengikut Yesus, supaya iya tidak mendapat malu karena pada akhirnya dia tidak ditolak

1 Korintus 9:27 (TB)  *Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.*

Pikiran dan pertimbangan diri sendiri akan selalu merintangi kita untuk  mengambil keputusan tersebut, bahkan bisa jadi keputusan itu berubah,saat ditengah perjalanan mengikut Tuhan Yesus, dengan berbagai-bagai alasan bahkan seakan untuk kepentingan menolong orang lain

Lukas 14:18-20 (TB)  *Tetapi mereka bersama-sama meminta maaf.* Yang pertama berkata kepadanya: Aku telah membeli ladang dan aku harus pergi melihatnya; aku minta dimaafkan.
Yang lain berkata: Aku telah membeli lima pasang lembu kebiri dan aku harus pergi mencobanya; aku minta dimaafkan.
Yang lain lagi berkata: Aku baru kawin dan karena itu aku tidak dapat datang.

Mencapai keputusan untuk menyerahkan pengabdian hidup untuk kemuliaan Tuhan, dibutuhkan kemauan dan tekad, tidak memerlukan perdebatan dan penalaran untung dan rugi. _Itu adalah wujud syukur dan terima kasih kita atas karunia keselamatan yg kita terima bukan karena hasil perbuatan kita_

Titus 3:4-5 (TB)  Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya kepada manusia,
pada waktu itu *Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan,* tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,

Maka jauhkan pikiran yang lain dan tetaplah berada di hadapan Allah, artinya siap melakukan FirmanNya, sehingga Kristus semakin nyata didalam hidup kita, baik hidup maupun mati kita

Filipi 1:20 (TB)  Sebab yang sangat kurindukan dan kuharapkan ialah bahwa aku dalam segala hal tidak akan beroleh malu, melainkan seperti sediakala, demikian pun sekarang, *Kristus dengan nyata dimuliakan di dalam tubuhku, baik oleh hidupku, maupun oleh matiku.*

Apakah itu berarti hidup atau mati tidaklah ada bedanya?

*Filipi 1:21 (TB)  Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.*

Artinya kalau hidup kita untuk kemulianNya,maka kalau mati pasti beruntung  tidak mendapat malu karena diterima Tuhan Yesus. Demikian pula kalau hidup kita untuk kepentingan diri kita saja, maka kalau mati akan tidak beruntung karena mendapat malu ditolak Tuhan Yesus.
Paulus bertekad dan tidak ada yang dapat mencegahnya untuk melakukan kehendak Allah, akan tetapi Paulus waspada terhadap suara-suara dari dalam dan luar dirinya, selain suara Allah yang dapat membawa Paulus dalam pergumulan dan krisis iman.
Marilah kita contoh Abraham dalam mewujudkan pengabdianya untuk kemuliaan Tuhan, dia patuh  melakukan Firman Tuhan, tanpa pergumulan ia lebih memilih  meninggalkan keluarga orang tuanya dan leluhur yang ia cintai, dari pada mencintai dunia dan keluarganya.

Kejadian 12:1-4 (TB)  Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu;
Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.
Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat."
*Lalu pergilah Abram seperti yang difirmankan TUHAN kepadanya*, dan Lot pun ikut bersama-sama dengan dia; Abram berumur tujuh puluh lima tahun, ketika ia berangkat dari Haran.

Saudaraku mari menguatkan hati dan tekad kita untuk mengabdikan diri guna memuliakan Tuhan, jangan untuk kepentingan manusia. Amin

*PD AUTOPIA MALANG*
28022017
*EDDY MULYONO*

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR