661 Regi: Penguasaan Diri
Shalom Alaichem b'Shem Jeshua HaMasciach
Selamat pagi saudara terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus, firmanNya pagi ini dengan tema:
*PENGUASAAN DIRI*
1Korintus 9:27 (TB) Tetapi aku *melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya,* supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.
Penguasaan diri merupakan hal yang sangat penting di dalam kehidupan kita, apalagi kita yang katanya sudah menjadi *"anak-anak Allah"*.
Belajar menguasai diri, tak akan ada lulusnya, akan selalu ada hal-hal yang membuat kita di asah untuk _menjadi bisa_ menguasai diri. Bukanlah hal yang mudah, apalagi, Paulus mengatakan *_melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya_* . Seluruhnya, berarti, meliputi panca Indra, roh, jiwa, tubuh, ini adalah hal yang tersulit, ingatlah, buah roh penguasaan diri ditulis paling akhir dalam buah-buah Roh
Galatia 5:22-23 (TB) Tetapi *buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,*
*kelemahlembutan, penguasaan diri.*Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
*Penguasaan diri* merupakan hal yang mendasari dari semua buah Roh yang ada,bahkan Amsal mencatat.
Amsal 16:32 (TB) Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, *orang yang menguasai dirinya,* melebihi orang yang merebut kota.
Sayangnya, penulis Amsal, Raja Salomo, tidak mampu menguasai dirinya, sehingga dia terjatuh.
Setali tiga uang dengan kita, bila kita mengumbar diri, nafsu, keinginan, tanpa ada upaya untuk menguasai hawa nafsu, kita pun akan sama dengan Salomo.Daud? sama saja..! Kegagalan menguasai diri, membuat Daud menanggung "efek" dosa yang sedemikian dahsyat.
Mari kita meneladani TuhanYesus, teladan sempurna kita, Kristus memberi contoh penguasaan diri yang sangat sempurna,
1 Petrus 2:22-23 (TB) *Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.*
Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.
Sangat disayangkan bila gagal menguasai diri, sebab apa yang telah kita lakukan selama ini di ladangNya menjadi sia-sia, yang telah kita perjuangkan *"di dalam namaNya"* menjadi tak berarti apa-apa karena *"ditolakNya".*
Ingatlah, dengan kekuatan sendiri, kita tak mungkin sanggup menguasai diri ini, perlu kekuatan yang lebih digdaya untuk menaklukkan ego kita, yaitu *kita harus _hidup di dalam Dia,_* sebagaimana firmanNya
*Yohanes 15:5 (TB) Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, _sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa._*
Selamat pagi, selamat beraktifitas tetap semangat.
Tuhan Yesus memberkati kita, amin
*PD AUTOPIA MALANG*
23022017
hasannysantoso
Selamat pagi saudara terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus, firmanNya pagi ini dengan tema:
*PENGUASAAN DIRI*
1Korintus 9:27 (TB) Tetapi aku *melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya,* supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.
Penguasaan diri merupakan hal yang sangat penting di dalam kehidupan kita, apalagi kita yang katanya sudah menjadi *"anak-anak Allah"*.
Belajar menguasai diri, tak akan ada lulusnya, akan selalu ada hal-hal yang membuat kita di asah untuk _menjadi bisa_ menguasai diri. Bukanlah hal yang mudah, apalagi, Paulus mengatakan *_melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya_* . Seluruhnya, berarti, meliputi panca Indra, roh, jiwa, tubuh, ini adalah hal yang tersulit, ingatlah, buah roh penguasaan diri ditulis paling akhir dalam buah-buah Roh
Galatia 5:22-23 (TB) Tetapi *buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,*
*kelemahlembutan, penguasaan diri.*Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
*Penguasaan diri* merupakan hal yang mendasari dari semua buah Roh yang ada,bahkan Amsal mencatat.
Amsal 16:32 (TB) Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, *orang yang menguasai dirinya,* melebihi orang yang merebut kota.
Sayangnya, penulis Amsal, Raja Salomo, tidak mampu menguasai dirinya, sehingga dia terjatuh.
Setali tiga uang dengan kita, bila kita mengumbar diri, nafsu, keinginan, tanpa ada upaya untuk menguasai hawa nafsu, kita pun akan sama dengan Salomo.Daud? sama saja..! Kegagalan menguasai diri, membuat Daud menanggung "efek" dosa yang sedemikian dahsyat.
Mari kita meneladani TuhanYesus, teladan sempurna kita, Kristus memberi contoh penguasaan diri yang sangat sempurna,
1 Petrus 2:22-23 (TB) *Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.*
Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.
Sangat disayangkan bila gagal menguasai diri, sebab apa yang telah kita lakukan selama ini di ladangNya menjadi sia-sia, yang telah kita perjuangkan *"di dalam namaNya"* menjadi tak berarti apa-apa karena *"ditolakNya".*
Ingatlah, dengan kekuatan sendiri, kita tak mungkin sanggup menguasai diri ini, perlu kekuatan yang lebih digdaya untuk menaklukkan ego kita, yaitu *kita harus _hidup di dalam Dia,_* sebagaimana firmanNya
*Yohanes 15:5 (TB) Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, _sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa._*
Selamat pagi, selamat beraktifitas tetap semangat.
Tuhan Yesus memberkati kita, amin
*PD AUTOPIA MALANG*
23022017
hasannysantoso
Komentar
Posting Komentar