669 Regi: Tergantung Manusia
Shalom Alaichem b'Shem Yeshua Ha Masiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus firman hari ini dari:
2 Petrus 3:9 (TB) Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, *melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat*.
Dengan tema:
*TERGANTUNG MANUSIA*
Saudaraku ingat waktu yang Tuhan Yesus berikan ini adalah supaya manusia sadar, mau mengerti apa yang menjadi kehendak dan rencana Allah bagi kehidupan manusia,karena itu Allah memakai berbagai cara untuk mengingatkan manusia, entah melalui kesukaan, kedukaan,sakit, beban hidup, kesesakan bahkan juga melalui kebingungan dalam diri manusia, hal ini supaya manusia sadar, berbalik, dan bertobat untuk mencari Sang Penolong dan Juru Selamat hidupnya, yang kesemuanya itu *tergantung pada manusianya sendiri* artinya mau sadar apa tidak.
Ingat Tuhan tidak pernah lalai akan janjiNya, sehingga Allah masih berbelas kasih terhadap manusia terlebih yang bebal, keras hati, tegar tengkuk dan yang hanya mau menuruti hawa nafsunya sendiri, supaya mereka mau kembali dan bertobat, sebab Allah tidak berkenan kepada kematian seseorang, tetapi kepada pertobatan agar manusia itu hidup
Yehezkiel 18:32 (TB) Sebab Aku tidak berkenan kepada kematian seseorang yang harus ditanggungnya, demikianlah firman Tuhan ALLAH. Oleh sebab itu, *bertobatlah, supaya kamu hidup!"*
Kemurahan Allah yang tiada habisnya ini, *kembali tergantung respon manusia*, mau kembali bertobat atau malah berlari meninggalkan Tuhan dan terus menuruti keinginan hatinya sendiri, ingat semua keputusan yang diambil itu, upahnya kembali kepada manusia itu sendiri dan manusia itu sendiri yang dapat merasakan buahnya, suka dukanya, damai sejahtera atau kegelisahan hatinya. Sebab firman Tuhan dalam amsal mengatakan
Amsal 17:10 (TB) *Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian dari pada seratus pukulan pada orang bebal.*
Dari sinilah tolok ukurnya,apakah menjadi manusia yang berpengertian atau sebagai orang bebal, kalau menjadi orang yang berpengertian pasti akan lebih cepat memahami apa yang menjadi kehendak dan rencana Allah,hanya dengan suatu tegoran atau hardikan saja, namun bagi orang bebal jangankan hardikan, sekalipun seratus kali pukulan, orang itu tidak akan sadar atau mengerti apa yang sebenarnya Allah kehendaki dalam hidupnya. Baru kalau dia sudah tidak dapat berbuat apa-apa,sudah tidak memiliki tenaga, semuanya sudah habis atau sudah kehabisan akal, baru dia akan mengerti jati dirinya dan mungkin akan kembali kepada Tuhannya. Pertanyaannya ia kalau waktu yang diberikan Tuhan masih ada, sehingga dia bisa bertobat dan Allah mau mengampuninya, tapi kalau waktu yang diberikan Allah sudah habis dan terus tidak ada kesempatan untuk bertobat, apa tidak penyesalan dan penderitaan kekal yang dirasakannya. Karena janganlah tunda waktumu, kembalilah kepada Tuhan Yesus yang menjadi pemelihara hidupmu, sebelum kau katakan tiada hari atau tahun-tahun kesenangan didalam hidupku, maka sekali lagi keputusan apapun yang kau pilih *tergantung pada dirimu sendiri*.
Pengkhotbah 12:1 (TB) *Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu, sebelum tiba hari-hari yang malang dan mendekat tahun-tahun yang kaukatakan: "Tak ada kesenangan bagiku di dalamnya!"*,
Mari kita koreksi diri kita sendiri, apakah kita termasuk orang yang berpengertian, orang bijak atau kita sebagai orang bebal dan keras hati, tandanya mudah apakah kita sebagai orang yang taat akan firman Allah, ataukah kita hanya mengikuti keinginan, pikiran dan akal kita sendiri, jika kita taat akan firmanNya maka berbahagialah sebab hidup kita diberi hikmat dan pengertian bagaimana harus hidup bersama Allah,namun jika kita hanya hidup sebagai orang bebal bersiaplah sebab malapetaka akan selalu menerkamu
Amsal 28:14 (TB) Berbahagialah orang yang senantiasa takut akan TUHAN, tetapi orang yang mengeraskan hatinya akan jatuh ke dalam malapetaka.
Semua keputusan *tergantung manusia* itu sendiri, mohon Roh Kudus membuka hatimu dan melepaskan mu dari kekerasan hatimu , ingatlah berkat dan kutuk, hidup dan kematian, kebahagiaan dan penderitaan, kesukacitaan dan kesedihan, kegembiraan dan kegelisahan, sudah Allah disiapkan bagimu, *tergantung mana pilihanmu*
Tuhan Yesus memberkati kita semua, dan kiranya Roh Kudus menguatkan dan menerangi hati kita semua, amin
*PD AUTOPIA MALANG*
27022017
Wibisono
2 Petrus 3:9 (TB) Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, *melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat*.
Dengan tema:
*TERGANTUNG MANUSIA*
Saudaraku ingat waktu yang Tuhan Yesus berikan ini adalah supaya manusia sadar, mau mengerti apa yang menjadi kehendak dan rencana Allah bagi kehidupan manusia,karena itu Allah memakai berbagai cara untuk mengingatkan manusia, entah melalui kesukaan, kedukaan,sakit, beban hidup, kesesakan bahkan juga melalui kebingungan dalam diri manusia, hal ini supaya manusia sadar, berbalik, dan bertobat untuk mencari Sang Penolong dan Juru Selamat hidupnya, yang kesemuanya itu *tergantung pada manusianya sendiri* artinya mau sadar apa tidak.
Ingat Tuhan tidak pernah lalai akan janjiNya, sehingga Allah masih berbelas kasih terhadap manusia terlebih yang bebal, keras hati, tegar tengkuk dan yang hanya mau menuruti hawa nafsunya sendiri, supaya mereka mau kembali dan bertobat, sebab Allah tidak berkenan kepada kematian seseorang, tetapi kepada pertobatan agar manusia itu hidup
Yehezkiel 18:32 (TB) Sebab Aku tidak berkenan kepada kematian seseorang yang harus ditanggungnya, demikianlah firman Tuhan ALLAH. Oleh sebab itu, *bertobatlah, supaya kamu hidup!"*
Kemurahan Allah yang tiada habisnya ini, *kembali tergantung respon manusia*, mau kembali bertobat atau malah berlari meninggalkan Tuhan dan terus menuruti keinginan hatinya sendiri, ingat semua keputusan yang diambil itu, upahnya kembali kepada manusia itu sendiri dan manusia itu sendiri yang dapat merasakan buahnya, suka dukanya, damai sejahtera atau kegelisahan hatinya. Sebab firman Tuhan dalam amsal mengatakan
Amsal 17:10 (TB) *Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian dari pada seratus pukulan pada orang bebal.*
Dari sinilah tolok ukurnya,apakah menjadi manusia yang berpengertian atau sebagai orang bebal, kalau menjadi orang yang berpengertian pasti akan lebih cepat memahami apa yang menjadi kehendak dan rencana Allah,hanya dengan suatu tegoran atau hardikan saja, namun bagi orang bebal jangankan hardikan, sekalipun seratus kali pukulan, orang itu tidak akan sadar atau mengerti apa yang sebenarnya Allah kehendaki dalam hidupnya. Baru kalau dia sudah tidak dapat berbuat apa-apa,sudah tidak memiliki tenaga, semuanya sudah habis atau sudah kehabisan akal, baru dia akan mengerti jati dirinya dan mungkin akan kembali kepada Tuhannya. Pertanyaannya ia kalau waktu yang diberikan Tuhan masih ada, sehingga dia bisa bertobat dan Allah mau mengampuninya, tapi kalau waktu yang diberikan Allah sudah habis dan terus tidak ada kesempatan untuk bertobat, apa tidak penyesalan dan penderitaan kekal yang dirasakannya. Karena janganlah tunda waktumu, kembalilah kepada Tuhan Yesus yang menjadi pemelihara hidupmu, sebelum kau katakan tiada hari atau tahun-tahun kesenangan didalam hidupku, maka sekali lagi keputusan apapun yang kau pilih *tergantung pada dirimu sendiri*.
Pengkhotbah 12:1 (TB) *Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu, sebelum tiba hari-hari yang malang dan mendekat tahun-tahun yang kaukatakan: "Tak ada kesenangan bagiku di dalamnya!"*,
Mari kita koreksi diri kita sendiri, apakah kita termasuk orang yang berpengertian, orang bijak atau kita sebagai orang bebal dan keras hati, tandanya mudah apakah kita sebagai orang yang taat akan firman Allah, ataukah kita hanya mengikuti keinginan, pikiran dan akal kita sendiri, jika kita taat akan firmanNya maka berbahagialah sebab hidup kita diberi hikmat dan pengertian bagaimana harus hidup bersama Allah,namun jika kita hanya hidup sebagai orang bebal bersiaplah sebab malapetaka akan selalu menerkamu
Amsal 28:14 (TB) Berbahagialah orang yang senantiasa takut akan TUHAN, tetapi orang yang mengeraskan hatinya akan jatuh ke dalam malapetaka.
Semua keputusan *tergantung manusia* itu sendiri, mohon Roh Kudus membuka hatimu dan melepaskan mu dari kekerasan hatimu , ingatlah berkat dan kutuk, hidup dan kematian, kebahagiaan dan penderitaan, kesukacitaan dan kesedihan, kegembiraan dan kegelisahan, sudah Allah disiapkan bagimu, *tergantung mana pilihanmu*
Tuhan Yesus memberkati kita semua, dan kiranya Roh Kudus menguatkan dan menerangi hati kita semua, amin
*PD AUTOPIA MALANG*
27022017
Wibisono
Komentar
Posting Komentar