624 Rensi: Belajar dari Salomo
Shalom Alaichem b'Shem Jeshua Ha Masciach
Saudara terkasih dalam Kristus, renungan siang ini dengan topik
*BELAJAR DARI SALOMO*
1 Raja-raja 10:9 (TB) Terpujilah TUHAN, Allahmu, yang telah berkenan kepadamu sedemikian, hingga *Ia mendudukkan* engkau di atas takhta kerajaan Israel! Karena TUHAN mengasihi orang Israel untuk selama-lamanya, maka *Ia telah mengangkat* engkau menjadi raja untuk melakukan keadilan dan kebenaran."
Perkataan diatas adalah perkataan seorang Ratu dari negeri Syeba kepada Salomo yang pada waktu itu sedang dalam masa kejayaannya. Allah memberkati Salomo sedemikian luar biasa.
Alkitab mencatat Salomo sebagai raja yang berhikmat, sebelum dan sesudahnya tidak ada raja yang berhikmat seperti Salomo. Di awal-awal pemerintahannya, Salomo adalah raja yang mengasihi Allah, berjalan menurut ketetapan-ketetapan Allah, bahkan dipercaya untuk membangun bait Allah.
Salomo mengalami Kasih karunia Allah yang luar biasa, bahkan kepadanya diberikan pengertian hikmat rohani yang khusus, bahkan, ia menulis sebagian kitab dalam alkitab dibawah tuntunan dan ilham RohKudus.
Tetapi, sekalipun demikian, ketika Salomo sudah berada di puncak kejayaannya, dia lupa.
Salomo melupakan Allah yang berkuasa *mendudukkan* dan *mengangkat* dirinya.
Hatinya mengeras akibat tipu daya dosa, dan dengan begitu tragis, Salomo berbalik dari Tuhan dan menyembah dewa-dewa lain, dan dengan demikian dia membangkitkan murka Allah, dan dihukum oleh Allah.
Kesalahan Salomo yang fatal adalah, berusaha mencari kuasa, keberhasilan, kekayaan dan pemuasan nafsu dengan jalan berkompromi dengan dosa dan penyembahan berhala.
1 Raja-raja 11:4-6 (TB) Sebab pada waktu Salomo sudah tua, isteri-isterinya itu *mencondongkan hatinya* kepada allah-allah lain, sehingga ia tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada TUHAN, Allahnya, seperti Daud, ayahnya.
Demikianlah *Salomo mengikuti* Asytoret, dewi orang Sidon, dan mengikuti Milkom, dewa kejijikan sembahan orang Amon,
dan Salomo *melakukan apa yang jahat* di mata TUHAN, dan ia *tidak dengan sepenuh hati* mengikuti TUHAN, seperti Daud, ayahnya.
Padahal, Allah juga telah memberi perintah dengan jelas tentang bersekutu dengan orang asing, memperoleh kuda-kuda dari Mesir, beristri banyak dan mengumpulkan banyak perak dan emas.. *_(Hukum tentang Raja, Ulangan 17:14-20)_*
Ulangan 17:16-17 (TB) Hanya, janganlah ia memelihara banyak kuda dan janganlah ia mengembalikan bangsa ini ke Mesir untuk mendapat banyak kuda, sebab TUHAN telah berfirman kepadamu: Janganlah sekali-kali kamu kembali melalui jalan ini lagi.
Juga *janganlah ia mempunyai banyak isteri,* supaya hatinya jangan menyimpang; *emas dan perak pun janganlah ia kumpulkan terlalu banyak.*
Allah telah memberikan perintah-perintah yang sedemikian jelas, karena Allah tahu, ketika *_manusia telah terpikat oleh keduniawian, hatinya pasti condong untuk meninggalkanNya_* . Salomo adalah contoh yang sangat jelas. Dan, Alkitab sama sekali tidak mencatat bahwa Salomo pernah bertobat dari dosa-dosanya, tidak ada petunjuk apakah Salomo pernah bertobat dan kembali pada Allah.
Penulis kitab Tawarikh mencatat peringatan Daud kepada Salomo,
1 Tawarikh 28:9 (TB) Dan engkau, anakku Salomo, kenallah Allahnya ayahmu dan beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan dengan rela hati, sebab TUHAN menyelidiki segala hati dan mengerti segala niat dan cita-cita. *Jika engkau mencari Dia, maka Ia berkenan ditemui olehmu, tetapi jika engkau meninggalkan Dia maka Ia akan membuang engkau untuk selamanya.*
Saudara terkasih dalam Kristus, kebenaran alkitabiah dari sejarah Salomo ini adalah bahwa, Salomo yang *pernah hidup* dalam Kasih Karunia Allah, *tidak tinggal tetap* dalam Kasih karunia itu. Dengan jelas, alkitab mengingatkan kita disini : _Jikalau seseorang yang telah mengalami Kasih karunia, mendapatkan karunia sorgawi yang sedemikian hebat sekalipun, masih bisa jatuh.._ maka, ingatlah,
*1 Korintus 10:12 (TB) Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!*
Saudaraku, tetap waspada,terus bersandar dan berharap padaNya, bersyukurlah karena RohKudus selalu mengingatkan dan menolong kita supaya langkah kita tetap berada pada jalur yang benar. Halleluya.
Tetap berjuang, terus bersemangat, TuhanYesus memberkati.Amin.
*PD AUTOPIA Malang*
04022017
hasannysantoso
Saudara terkasih dalam Kristus, renungan siang ini dengan topik
*BELAJAR DARI SALOMO*
1 Raja-raja 10:9 (TB) Terpujilah TUHAN, Allahmu, yang telah berkenan kepadamu sedemikian, hingga *Ia mendudukkan* engkau di atas takhta kerajaan Israel! Karena TUHAN mengasihi orang Israel untuk selama-lamanya, maka *Ia telah mengangkat* engkau menjadi raja untuk melakukan keadilan dan kebenaran."
Perkataan diatas adalah perkataan seorang Ratu dari negeri Syeba kepada Salomo yang pada waktu itu sedang dalam masa kejayaannya. Allah memberkati Salomo sedemikian luar biasa.
Alkitab mencatat Salomo sebagai raja yang berhikmat, sebelum dan sesudahnya tidak ada raja yang berhikmat seperti Salomo. Di awal-awal pemerintahannya, Salomo adalah raja yang mengasihi Allah, berjalan menurut ketetapan-ketetapan Allah, bahkan dipercaya untuk membangun bait Allah.
Salomo mengalami Kasih karunia Allah yang luar biasa, bahkan kepadanya diberikan pengertian hikmat rohani yang khusus, bahkan, ia menulis sebagian kitab dalam alkitab dibawah tuntunan dan ilham RohKudus.
Tetapi, sekalipun demikian, ketika Salomo sudah berada di puncak kejayaannya, dia lupa.
Salomo melupakan Allah yang berkuasa *mendudukkan* dan *mengangkat* dirinya.
Hatinya mengeras akibat tipu daya dosa, dan dengan begitu tragis, Salomo berbalik dari Tuhan dan menyembah dewa-dewa lain, dan dengan demikian dia membangkitkan murka Allah, dan dihukum oleh Allah.
Kesalahan Salomo yang fatal adalah, berusaha mencari kuasa, keberhasilan, kekayaan dan pemuasan nafsu dengan jalan berkompromi dengan dosa dan penyembahan berhala.
1 Raja-raja 11:4-6 (TB) Sebab pada waktu Salomo sudah tua, isteri-isterinya itu *mencondongkan hatinya* kepada allah-allah lain, sehingga ia tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada TUHAN, Allahnya, seperti Daud, ayahnya.
Demikianlah *Salomo mengikuti* Asytoret, dewi orang Sidon, dan mengikuti Milkom, dewa kejijikan sembahan orang Amon,
dan Salomo *melakukan apa yang jahat* di mata TUHAN, dan ia *tidak dengan sepenuh hati* mengikuti TUHAN, seperti Daud, ayahnya.
Padahal, Allah juga telah memberi perintah dengan jelas tentang bersekutu dengan orang asing, memperoleh kuda-kuda dari Mesir, beristri banyak dan mengumpulkan banyak perak dan emas.. *_(Hukum tentang Raja, Ulangan 17:14-20)_*
Ulangan 17:16-17 (TB) Hanya, janganlah ia memelihara banyak kuda dan janganlah ia mengembalikan bangsa ini ke Mesir untuk mendapat banyak kuda, sebab TUHAN telah berfirman kepadamu: Janganlah sekali-kali kamu kembali melalui jalan ini lagi.
Juga *janganlah ia mempunyai banyak isteri,* supaya hatinya jangan menyimpang; *emas dan perak pun janganlah ia kumpulkan terlalu banyak.*
Allah telah memberikan perintah-perintah yang sedemikian jelas, karena Allah tahu, ketika *_manusia telah terpikat oleh keduniawian, hatinya pasti condong untuk meninggalkanNya_* . Salomo adalah contoh yang sangat jelas. Dan, Alkitab sama sekali tidak mencatat bahwa Salomo pernah bertobat dari dosa-dosanya, tidak ada petunjuk apakah Salomo pernah bertobat dan kembali pada Allah.
Penulis kitab Tawarikh mencatat peringatan Daud kepada Salomo,
1 Tawarikh 28:9 (TB) Dan engkau, anakku Salomo, kenallah Allahnya ayahmu dan beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan dengan rela hati, sebab TUHAN menyelidiki segala hati dan mengerti segala niat dan cita-cita. *Jika engkau mencari Dia, maka Ia berkenan ditemui olehmu, tetapi jika engkau meninggalkan Dia maka Ia akan membuang engkau untuk selamanya.*
Saudara terkasih dalam Kristus, kebenaran alkitabiah dari sejarah Salomo ini adalah bahwa, Salomo yang *pernah hidup* dalam Kasih Karunia Allah, *tidak tinggal tetap* dalam Kasih karunia itu. Dengan jelas, alkitab mengingatkan kita disini : _Jikalau seseorang yang telah mengalami Kasih karunia, mendapatkan karunia sorgawi yang sedemikian hebat sekalipun, masih bisa jatuh.._ maka, ingatlah,
*1 Korintus 10:12 (TB) Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!*
Saudaraku, tetap waspada,terus bersandar dan berharap padaNya, bersyukurlah karena RohKudus selalu mengingatkan dan menolong kita supaya langkah kita tetap berada pada jalur yang benar. Halleluya.
Tetap berjuang, terus bersemangat, TuhanYesus memberkati.Amin.
*PD AUTOPIA Malang*
04022017
hasannysantoso
Komentar
Posting Komentar