617 Regi: Penghakiman yang Pertama-tama
_Shalom Aleichem b’Shem Yeshua Ha Machiah._
Topik renungan pagi ini adalah: *Penghakiman yang Pertama-tama*
Sebagai orang percaya (umat Allah), kita tahu bahwa kitalah yang pertama-tama akan dihakimi jika waktunya tiba:
*1 Petrus 4:17a (Shellabear 2000) Karena sudah sampai waktunya penghakiman dimulai, dan yang pertama-tama dihakimi adalah umat Allah sendiri.*
Jika kita melihat proses penghakiman di dunia pastilah memakan waktu, karena hakim akan memeriksa Berita Acara Pemeriksaan (BAP), alat bukti, memanggil saksi-saksi dan bahkan saksi ahli. Memproses semuanya itu berbulan-bulan bahkan bisa bertahun-tahun, proses yang panjang dan bisa salah memutuskan. Bagaimana dengan proses pengadilan Tuhan Yesus? Proses pengadilah oleh Kristus digambarkan seperti pada Wahyu 20: 11-15, dengan Yesus sebagai Hakim-nya yang duduk di atas takhta putih yang besar untuk memerintahkan agar melemparkan barangsiapa namanya tidak terdapat dalam Kitab Kehidupan ke dalam lautan api:
*Why. 20: 11-15 (NB) Lalu aku melihat suatu takhta putih yang besar dan Dia, yang duduk di atasnya. Dari hadapan-Nya lenyaplah bumi dan langit dan tidak ditemukan lagi tempatnya. Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu. Maka laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan maut dan kerajaan maut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan mereka dihakimi masing-masing menurut perbuatannya. Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api. Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.*
Ditegaskan lebih lanjut, bahwa yang melakukan penghakiman itu adalah *Yesus Kristus*, dengan kata lain, *Bapa* tidak melakukan penghakiman dan menyerahkannya kepada Anak dan penghakiman yang dilakukan oleh *Sang Anak (Yesus)* dilakukan secara adil atas perintah *Bapa*:
*Yoh. 5: 22 Sang Bapa tidak menghakimi siapa pun, tetapi segala perkara yang berkenaan dengan penghakiman sudah diserahkan kepada Sang Anak.*
*Kis. 17: 31 Sebab Allah sudah menentukan suatu hari untuk menghukum seisi dunia dengan adil, dan itu akan dilakukan oleh seorang yang sudah ditentukan-Nya untuk itu. Ia sudah menegaskan hal itu kepada semua orang dengan membangkitkan orang itu dari kematian.”*
Lalu siapakah yang dapat bertahan dalam pengadilan ini? Siapakah yang dapat lolos dari hukuman kekal? Siapakah ada diantara kita yang berani mengatakan: “Sayalah yang akan lolos hukuman itu! Tanpa alasan yang jelas dasarnya? Namun sejelas apapun alasannya, sungguh tidak mungkin menghindar dari hukuman ini, karena siapakah di antara kita yang tidak pernah keliru, bersalah, atau bebas dari dosa.
*Tuhan Yesus* tidak akan salah menetapkan kepada barangsiapa yang akan dilemparkan ke dalam api, barangsiapa yang tidak! *Pertanyaannya bagaimana caranya untuk lolos dari penghakiman (kita yang pertama-tama) dan tidak sampai dilemparkan ke dalam api neraka itu?*
Jawabannya adalah *jadilah domba-domba-Nya yang mendengarkan suara-Nya.* *Yoh. 10: 27.* Mendengarkan suara-Nya berarti *memegang perintah-Nya* dan *melakukan-Nya*. Dan barangsiapa yang melakukan perintah-Nya, maka dia berarti *mengasihi-Nya*; dan barangsiapa yang *mengasihi Yesus*, dia akan *dikasihi oleh Allah Bapa* dan *dikasihi oleh Tuhan Yesus (Yoh. 14: 21)*.
Barangsiapa dikasihi Tuhan Yesus, maka *Tuhan Yesus* akan *menjadi Pembela-nya (Rom. 8: 34)* pada saat pengadilan nanti. Dan apabila *Tuhan Yesus* yang *membela kita, siapakah yang akan menang melawan Sang Pembela Agung ini?*
*Marilah menjadi domba-domba-Nya yang mendengarkan suara-Nya! Agar kita tidak gagal sebagai orang-orang yang pertama-tama dihakimi-Nya. Haleluya.*
*PD Autopia Malang*
01022017
*GunawanWibisono*
Topik renungan pagi ini adalah: *Penghakiman yang Pertama-tama*
Sebagai orang percaya (umat Allah), kita tahu bahwa kitalah yang pertama-tama akan dihakimi jika waktunya tiba:
*1 Petrus 4:17a (Shellabear 2000) Karena sudah sampai waktunya penghakiman dimulai, dan yang pertama-tama dihakimi adalah umat Allah sendiri.*
Jika kita melihat proses penghakiman di dunia pastilah memakan waktu, karena hakim akan memeriksa Berita Acara Pemeriksaan (BAP), alat bukti, memanggil saksi-saksi dan bahkan saksi ahli. Memproses semuanya itu berbulan-bulan bahkan bisa bertahun-tahun, proses yang panjang dan bisa salah memutuskan. Bagaimana dengan proses pengadilan Tuhan Yesus? Proses pengadilah oleh Kristus digambarkan seperti pada Wahyu 20: 11-15, dengan Yesus sebagai Hakim-nya yang duduk di atas takhta putih yang besar untuk memerintahkan agar melemparkan barangsiapa namanya tidak terdapat dalam Kitab Kehidupan ke dalam lautan api:
*Why. 20: 11-15 (NB) Lalu aku melihat suatu takhta putih yang besar dan Dia, yang duduk di atasnya. Dari hadapan-Nya lenyaplah bumi dan langit dan tidak ditemukan lagi tempatnya. Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu. Maka laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan maut dan kerajaan maut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan mereka dihakimi masing-masing menurut perbuatannya. Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api. Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.*
Ditegaskan lebih lanjut, bahwa yang melakukan penghakiman itu adalah *Yesus Kristus*, dengan kata lain, *Bapa* tidak melakukan penghakiman dan menyerahkannya kepada Anak dan penghakiman yang dilakukan oleh *Sang Anak (Yesus)* dilakukan secara adil atas perintah *Bapa*:
*Yoh. 5: 22 Sang Bapa tidak menghakimi siapa pun, tetapi segala perkara yang berkenaan dengan penghakiman sudah diserahkan kepada Sang Anak.*
*Kis. 17: 31 Sebab Allah sudah menentukan suatu hari untuk menghukum seisi dunia dengan adil, dan itu akan dilakukan oleh seorang yang sudah ditentukan-Nya untuk itu. Ia sudah menegaskan hal itu kepada semua orang dengan membangkitkan orang itu dari kematian.”*
Lalu siapakah yang dapat bertahan dalam pengadilan ini? Siapakah yang dapat lolos dari hukuman kekal? Siapakah ada diantara kita yang berani mengatakan: “Sayalah yang akan lolos hukuman itu! Tanpa alasan yang jelas dasarnya? Namun sejelas apapun alasannya, sungguh tidak mungkin menghindar dari hukuman ini, karena siapakah di antara kita yang tidak pernah keliru, bersalah, atau bebas dari dosa.
*Tuhan Yesus* tidak akan salah menetapkan kepada barangsiapa yang akan dilemparkan ke dalam api, barangsiapa yang tidak! *Pertanyaannya bagaimana caranya untuk lolos dari penghakiman (kita yang pertama-tama) dan tidak sampai dilemparkan ke dalam api neraka itu?*
Jawabannya adalah *jadilah domba-domba-Nya yang mendengarkan suara-Nya.* *Yoh. 10: 27.* Mendengarkan suara-Nya berarti *memegang perintah-Nya* dan *melakukan-Nya*. Dan barangsiapa yang melakukan perintah-Nya, maka dia berarti *mengasihi-Nya*; dan barangsiapa yang *mengasihi Yesus*, dia akan *dikasihi oleh Allah Bapa* dan *dikasihi oleh Tuhan Yesus (Yoh. 14: 21)*.
Barangsiapa dikasihi Tuhan Yesus, maka *Tuhan Yesus* akan *menjadi Pembela-nya (Rom. 8: 34)* pada saat pengadilan nanti. Dan apabila *Tuhan Yesus* yang *membela kita, siapakah yang akan menang melawan Sang Pembela Agung ini?*
*Marilah menjadi domba-domba-Nya yang mendengarkan suara-Nya! Agar kita tidak gagal sebagai orang-orang yang pertama-tama dihakimi-Nya. Haleluya.*
*PD Autopia Malang*
01022017
*GunawanWibisono*
Komentar
Posting Komentar