654 Rensi: Berhentilah Marah

Shalom Alaichem b'Shem Yeshua Ha Masiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus firman siang  ini dengan tema:

*Berhentilah Marah*

Dasar firmannya dari:

Mazmur 37:8 (TB) *Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan.*

Beberapa waktu yang lalu saya marah sekali kepada anak saya, walaupun sebetulnya masalahnya sepele karena anak saya tidak mau mendengar, akhirnya saya marah besar dan membuat saya panas hati.

Padahal hari itu hari senin, dan saatnya ada ibadah di anak Joshua, kalau biasanya saya berangkat itu begitu senang dan sukacita, walaupun waktunya memang mepet, biasanya saya naik motor itu begitu tenang walaupun kadang ngebut, tapi gak ada kepikiran macam-macam, tapi pada saat saya panas hati itu, berangkat sudah tidak sukacita, selama perjalanan biasanya saya gak pernah takut kalau ngebut, lha saat itu saya begitu takut, sehingga saya gak berani ngebut, yang ada dalam benak saya saat itu, lha kalau saya sedang panas hati seperti ini, lalu saya kecelakaan, mati, apa saya berkenan? Apa bisa masuk surga? Sepanjang perjalanan saya mohon ampun karena sudah marah-marah, tetapi tetap saja belum membuat saya tenang.
Bahkan saat ibadah, sampai akhir dan pulang, kalau biasanya saya begitu merasakan damai sejahtera dan sukacita, kali ini semuanya hilang, karena ada kepahitan, kemarahan, panas hati.

Sesampai dirumah saya ingin minta maaf pada anak saya, tetapi anak saya sedang belajar dan saya tidak ingin mengganggunya, bahkan saat tidurpun jadi tidak pulas, padahal biasanya tidur itu enak-enak saja, bener katanya Tuhan Yesus kalau kita ada sakit hati, panas hati, hati ini jadi G3 bahkan G4, gak tenang dan pastinya gak ada damai sejahtera.

Saya begitu tersiksa, sekali lagi yang ada dalam benak saya, kalau dalam keadaan panas hati seperti ini, terus besok saya gak bangun, dipanggilNya, kira-kira masuk ke mana? Yang pasti neraka... ngeri...

Akhirnya, pagi-pagi saya bangun, membangunkan anak saya, dan saya meminta maaf dan mengajaknya berdoa, saya mohon ampun sama Tuhan Yesus sudah marah-marah terhadap anak saya, dan setelah itu, hati ini begitu lega dan damai sejahteraNya bisa saya rasakan kembali

Saya jadi teringat akan firman ini.

Efesus 4:26 (TB)    *Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu*

Mengapa kok sebelum matahari terbenam, karena kalau kita membawa amarah saat tidur, pastinya tidurnya gak enak, dan bagaimana kalau ternyata gak bangun lagi, kan kita tidak tahu? Jika demikian, kemana kita nanti kalau mati saat ada panas hati? Atau orang yang kita marahi besoknya mati, lha apa kita gak nyesel sudah marah? Belum sempat minta maaf yang mau dimintai maaf mati

Sejak saat itu, saya kapok marah, marah karena mendidik anak, itu perlu, tapi jangan sampai panas hati dan jangan sampai berbuat dosa karena marah, bisa kok marah tanpa berbuat dosa, seperti Tuhan Yesus saat marah rumah bait Allah dijadikan seperti pasar, disitupun Tuhan Yesus marah tapi tidak berbuat dosa, kuncinya marah tanpa panas hati/jengkel/mangkel, marah seperti itu tidak akan berlama-lama, marah sesaat dan setelah itu gak ada masalah (tidak menyisahkan panas hati)

Ingat akibat marah, Musa tidak diperbolehkan membawa umat Israel masuk ke tanah perjanjian, hati-hati dengan amarahmu, kuasailah dirimu supaya jangan iblis mengambil keuntungan dari amarahmu.

2 Korintus 2:11 (TB)   *supaya Iblis jangan beroleh keuntungan atas kita*, sebab kita tahu apa maksudnya.

Tuhan Yesus memberkati kita semua.
Amin

*PD AUTOPIA MALANG*
19022017
Andika Zakharia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR