618 Rensi: Orang Orang Pilihan
Shalom Aleichem be Shem Yeshua ha Mashiach
Saudara-.saudari kekasih dalam TUHAN Yesus Kristus, renungan ini berjudul:
*"Orang-Orang Pilihan"*
Tesalonika adalah ibukota dari Makedonia kuno bagian dari Yunani (Makedonia modern adalah negara yang dulu disebut Yugoslavia bukan bagian Yunani). Kebetulan kami pernah berkenalan dengan orang dari Yunani terutama Tesalonika dan Pulau Cyprus. Kesan subjektif yang saya dapat dari teman-teman saya orang Yunani adalah tidak mau kalah atau mengalah, pandai bersilat lidah, suka berpesta, cenderung berpura-pura.
Kemudian, teman baik saya dari Makedonia (modern) adalah seorang atheis yang kuat. Mengetahui bahwa saya seorang Katolik dari Indonesia, negara dengan populasi muslim terbanyak di dunia (berkali-kali lipat dibandingkan Arab Saudi) maka kami seringkali berdebat masalah keyakinan beragama, salah satunya:
"Sekarang ini abad 21, kamu masih percaya dgn agama?"
jawab saya
"Nah, karena sekarang sudah abad 21 saya semakin percaya dengan agama saya."
kemudian dia menjawab, "Hahaha..terserah kamu Andrias..Semisalpun surga atau neraka itu ada, mungkin aku masuk neraka. Saya tidak peduli. _I don't care_"
Saya langsung membalas,"Hey man, jangan bilang gitu lah.. setidaknya percayalah kamu bisa masuk surga.."
Pembicaraan itu kadang berlarut-larut sampai penjelasan ilmiah yang dia dapatkan bahwa agama adalah sebuah teori konspirasi bangsa-bangsa termasuk Yahudi, Yunani dan Romawi, dst.
Seringkali saya dikatai langsun atau tdk langsung sebagai orang bodoh.
Firman TUHAN
1 Korintus 1: 18 *Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah."*
Padahal sebaliknya!
1 Kor 3:18 *Janganlah ada orang yang menipu dirinya sendiri.* Jika ada di antara kamu yang menyangka dirinya berhikmat menurut dunia ini, biarlah ia menjadi bodoh, supaya ia berhikmat. (19) Karena hikmat dunia ini adalah kebodohan bagi Allah. ..."
Kita yang sudah dipilih Allah sebagai alat kemuliaan Nya ini jangan sampai kita mau digeser iman percaya kita. Entah itu orang Yunani, Yahudi, Australia, Amerika, Timur Tengah, Asia, jangan sampai menanggalkan hak kesulungan kita agar rancangan damai sejahtera Allah terjadi dalam diri kita. Bila rencana damai sejahtera tidak tergenapi dlm diri orang-orang pilihan Allah tidak terjadi, bukan Bapa yang meleset tapi kita sendiri yang keluar dari rancangan damai sejahtera Nya kepada rancangan kebinasaan Nya. Contohnya: Raja Saul, Salomo, Yerobeam, dll.
Efesus 1:
"(3) Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga. (4) Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya."
Seperti renungan pagi tadi oleh Pak Edy tentang Petrus yang mengikut TUHAN Yesus.
Sangat diperlukan penyangkalan diri dan bukan malahan penyangkalan terhadap iman kita pada TUHAN Yesus Kristus.
Kita sebagai orang-orang pilihan harus semakin melepaskan identitas diri dan semakin mengedepankan TUHAN Yesus.
2 Timotius 2:
(11) Benarlah perkataan ini: "Jika kita mati dengan Dia, kitapun akan hidup dengan Dia; (12) jika kita bertekun, kitapun akan ikut memerintah dengan Dia; jika kita menyangkal Dia, Diapun akan menyangkal kita; (13) jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya."
Selamat beraktivitas kembali.
TUHAN Yesus memberkati.
Amin.
*PD AUTOPIA MALANG*
01022017
Andrieas Trisusanto
Saudara-.saudari kekasih dalam TUHAN Yesus Kristus, renungan ini berjudul:
*"Orang-Orang Pilihan"*
Tesalonika adalah ibukota dari Makedonia kuno bagian dari Yunani (Makedonia modern adalah negara yang dulu disebut Yugoslavia bukan bagian Yunani). Kebetulan kami pernah berkenalan dengan orang dari Yunani terutama Tesalonika dan Pulau Cyprus. Kesan subjektif yang saya dapat dari teman-teman saya orang Yunani adalah tidak mau kalah atau mengalah, pandai bersilat lidah, suka berpesta, cenderung berpura-pura.
Kemudian, teman baik saya dari Makedonia (modern) adalah seorang atheis yang kuat. Mengetahui bahwa saya seorang Katolik dari Indonesia, negara dengan populasi muslim terbanyak di dunia (berkali-kali lipat dibandingkan Arab Saudi) maka kami seringkali berdebat masalah keyakinan beragama, salah satunya:
"Sekarang ini abad 21, kamu masih percaya dgn agama?"
jawab saya
"Nah, karena sekarang sudah abad 21 saya semakin percaya dengan agama saya."
kemudian dia menjawab, "Hahaha..terserah kamu Andrias..Semisalpun surga atau neraka itu ada, mungkin aku masuk neraka. Saya tidak peduli. _I don't care_"
Saya langsung membalas,"Hey man, jangan bilang gitu lah.. setidaknya percayalah kamu bisa masuk surga.."
Pembicaraan itu kadang berlarut-larut sampai penjelasan ilmiah yang dia dapatkan bahwa agama adalah sebuah teori konspirasi bangsa-bangsa termasuk Yahudi, Yunani dan Romawi, dst.
Seringkali saya dikatai langsun atau tdk langsung sebagai orang bodoh.
Firman TUHAN
1 Korintus 1: 18 *Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah."*
Padahal sebaliknya!
1 Kor 3:18 *Janganlah ada orang yang menipu dirinya sendiri.* Jika ada di antara kamu yang menyangka dirinya berhikmat menurut dunia ini, biarlah ia menjadi bodoh, supaya ia berhikmat. (19) Karena hikmat dunia ini adalah kebodohan bagi Allah. ..."
Kita yang sudah dipilih Allah sebagai alat kemuliaan Nya ini jangan sampai kita mau digeser iman percaya kita. Entah itu orang Yunani, Yahudi, Australia, Amerika, Timur Tengah, Asia, jangan sampai menanggalkan hak kesulungan kita agar rancangan damai sejahtera Allah terjadi dalam diri kita. Bila rencana damai sejahtera tidak tergenapi dlm diri orang-orang pilihan Allah tidak terjadi, bukan Bapa yang meleset tapi kita sendiri yang keluar dari rancangan damai sejahtera Nya kepada rancangan kebinasaan Nya. Contohnya: Raja Saul, Salomo, Yerobeam, dll.
Efesus 1:
"(3) Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga. (4) Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya."
Seperti renungan pagi tadi oleh Pak Edy tentang Petrus yang mengikut TUHAN Yesus.
Sangat diperlukan penyangkalan diri dan bukan malahan penyangkalan terhadap iman kita pada TUHAN Yesus Kristus.
Kita sebagai orang-orang pilihan harus semakin melepaskan identitas diri dan semakin mengedepankan TUHAN Yesus.
2 Timotius 2:
(11) Benarlah perkataan ini: "Jika kita mati dengan Dia, kitapun akan hidup dengan Dia; (12) jika kita bertekun, kitapun akan ikut memerintah dengan Dia; jika kita menyangkal Dia, Diapun akan menyangkal kita; (13) jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya."
Selamat beraktivitas kembali.
TUHAN Yesus memberkati.
Amin.
*PD AUTOPIA MALANG*
01022017
Andrieas Trisusanto
Komentar
Posting Komentar