3029 Regi : Belajar percaya

Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.

Renungan firman Tuhan pagi ini dengan tema:

*Belajar percaya*.

Bacaan:

*Yohanes 11:1-44*

Nats:

*Yohanes 11:15 (TB)*  tetapi syukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu, sebab demikian lebih baik bagimu, supaya kamu dapat belajar percaya. Marilah kita pergi sekarang kepadanya."


Saudaraku kekasih Kristus.
Dalam pasal ini, diceritakan tentang mujizat yang sangat mencengangkan, yang dilakukan Tuhan Yesus, yaitu membangkitkan Lazarus yang telah mati selama 4 hari.
Lazarus yang ternyata hidup di Betania bersama dengan Maria dan Marta saudaranya, kisah ini tidak aneh bagi kita ,yang sering kita dengar dan membaca firmanNya.
Namun yang sungguh menarik perhatian kita *dan yang harus kita perhatikan adalah belajar memahami karya Allah*.

Tuhan Yesus yang terus bekerja dan pelayanan yang tiada habis-habisnya dilakukan karena mempunyai tanggung jawab di hadapan BapaNya, semua dilakukanya hanya untuk keselamatan jiwa umatNya:

*Yohanes 5:17 (TB)*  Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga."


Tuhan Yesus begitu patuh,setia dan taat kepada Bapa yang Maha kudus, segala yang dilakukan pun selalu atas perintah Bapa yang mengutusNya:

*Yohanes 8:29 (TB)*  Dan Ia, yang telah mengutus Aku, Ia menyertai Aku. Ia tidak membiarkan Aku sendiri, sebab Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya."


Kematian Lazarus, membuat hati Maria dan Marta menjadi bersedih, bahkan ketika kematian Lazarus disampaikan kepada Tuhan Yesus,
Tuhan Yesus dengan tenang untuk menjawabnya, ada wibawa Ilahi dalam sabda itu:

*Yohanes 11:4 (TB)* Ketika Yesus mendengar kabar itu, Ia berkata: "Penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan."


Namun Maria dan Marta hatinya penuh kekecewaan, terlebih Marta yang sangat berharap ada tindakan cepat dan tegas dari Tuhan Yesus, seperti yang diungkapkan dalam

*Yohanes 11:21 dan 32.*

Memang Tuhan Yesus sengaja tidak langsung hadir seketika itu, IA masih 2 hari berada di tempat lain, tidak cepat bergegas untuk ambil sebuah tindakan.
Dengan mengulur waktu tentunya ada rahasia Allah yang akan dinyatakan nantinya.

Saudaraku, itulah iman kita yang sebenarnya , secara jujur kita *sering mengatur waktu Allah, sering kita memaksa Allah untuk cepat menolong, bertindak dengan cepat dan instant*, ketika kita dalam keadaan bahaya dan terjepit.
Marilah kita belajar dewasa dalam iman, belajar memahami karya Allah, untuk sabar menanti dengan iman yang sungguh percaya tanpa melihat, iman kita pergunakan tidak dalam waktu kepepet saja.
Iman harus terus diasah agar tidak tumpul dengan terus mendekat ,melekat dan mencari Allah dan bagaimana kita terus berjuang menyentuh hati Allah ,sehingga Allah berbelas kasihan ,bahkan Allah menangis karena tersentuh oleh doa-doa dan permohonan kita.
Seperti yang Maria lakukan, bersujud dihadapan Allah dengan penuh kerendahan hati,yang akhirnya *mujizat terjadi bagi Lazarus* sesuai kehendakNya:

*Yohanes 11:35 (TB)* Maka menangislah Yesus.

Tuhan Yesus menangis karena melihat hati dan iman Maria kita sowan dihadapan Bapa dengan penuh kerendahan hati.
Tuhan Yesus yang telah mendidik iman kita *untuk belajar percaya* sehingga kita tidak mudah dan tidak cepat menyalahkan Allah (maido), kita memang harus terus intropeksi diri, dengan terus ada peningkatan iman dalam berkomunikasi dengan Allah, agar faham betul akan karya Allah, iman memang perlu proses, belajar percaya dengan terus merawat iman kita.

Karena itu relakan hati, ketika iman kita diproses dan dibentuk,sehingga menjadi bejana yang berguna dan berkenan dihadapanNya.

Selamat pagi, selamat beraktifitas.
Tuhan Yesus memberkati, amin

*PD.Autopia Malang*.
ernawati eliyus.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR