3004 Rema : BERSERU DENGAN BERUCAP SYUKUR

Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.

Renungan malam ini berjudul: 

*BERSERU DENGAN  BERUCAP SYUKUR*

Bacaan 

*Yunus 2: 1-10*

Nats :

*Yunus 2: 2, 9* (TB)  "Dalam kesusahanku aku berseru kepada TUHAN, dan Ia menjawab aku, dari tengah-tengah dunia orang mati aku berteriak, dan Kaudengarkan suaraku.
(9) Tetapi aku, dengan ucapan syukur akan kupersembahkan korban kepada-Mu; apa yang kunazarkan akan kubayar. Keselamatan adalah dari TUHAN!"


Saudaraku kekasih Kristus, seringkali saya, kita, mengalami peristiwa mirip dengan kondisi Yunus ini. Saat membelakangi Tuhan, akhirnya kita terjebak pada masalah yang sebenarnya karena salah ulah. Entah sadar atau tidak, sengaja atau tidak yang pada akhirnya kita menuai kesulitan. Dan pada saat itulah kita teringat akan Tuhan.  _Jomprit!_ 

Berseru, bahkan berteriak memohon pertolongan-Nya. Namun, satu hal yang diteladankan oleh Yunus adalah betapa dia bersyukur (perhatikan judul perikop) berada di dalam perut ikan Hiu itu.
Saya membayangkan kondisi Yunus yang sangat mengenaskan. Bercampur  aneka bangkai makhluk laut makanan Hiu dengan bau amis yang memualkan; terlilit rumput laut, dan tentu saja gelap gulita. Namun, sekali lagi, yang luar biasa adalah: Yunus dimampukan-Nya bersyukur!

Dalam mengikuti  Tuhan Yesus,  tidak selamanya perjalanan yang kita tempuh mulus tanpa aral. Terkadang Tuhan izinkan kita melewati jalan gelap dan lembah-lembah kekelaman. Yunus harus mengalami masa-masa yang paling kelam dalam hidupnya: berada di dalam perut ikan, yang secara akal sudah tidak memiliki harapan hidup karena sudah berada di dalam bayang-bayang maut.
Ketika berada dalam kemustahilan dengan jiwa yang letih lesu, teringatlah Yunus kepada-Nya dan itu menguatkan iman percayanya. Dia tahu bahwa satu-satunya yang dapat menolong adalah Tuhan. Memang kesulitan dalam hidup juga  diperlukan dan itu mengajarkan agar tidak sombong, tidak mempergunakan akal budi, semakin teguh beriman, serta berbalik setia kepada-Nya.

Bukankah Tuhan membuka kedua tangan-Nya lebar-lebar dan mengundang kita: “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu”
*Matius 11:28*

Dengan adanya beban berat di bahu menuntut kita stop mengeluh atau berkeluh kesah, tetapi datang tersungkur menyerahkan beban tersebut kepada-Nya: “Tuhan mendengarkan, apabila aku berseru kepada-Nya.”
*Mazmur 4:3b* 

karena janji-Nya:

“Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau” 
*Mazmur 50:15*

Karena pertolongan-Nya begitu ajaib: 

“Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti. 
*Mazmur 46:2*

Dan manakala Yunus berseru kepada-Nya di dalam perut ikan, 
“ Lalu berfirmanlah TUHAN kepada ikan itu, dan ikan itu pun memuntahkan Yunus ke darat”
*Yunus 2: 10*

Saudaraku, marilah kita meneladani tindakan Yunus yang dengan bersyukur menyerahkan keadaannya sehingga dengan cara ajaib Tuhan Yesus melepaskan pergumulannya.
Mari kita menyerahkan beban pergumulan kita dengan bersyukur sebagaimana firman-Nya:
“.. nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur
*Filipi 4:6b*

Kiranya Tuhan Yesus memampukan kita untuk menyerahkan segala keadaan kita dengan berucap syukur. Rohul kudus menuntun kita senantiasa.

Selamat malam, Tuhan Yesus memberkati. Amin.

*PD AUTOPIA Malang*
Ninik SR

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR