2972 Rema : Ibadah yang Tidak Berkenan
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan malam ini diambil dari :
*Yesaya 29:13.* Dan Tuhan telah berfirman: "Oleh karena bangsa ini datang mendekat dengan mulutnya dan memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya menjauh dari pada-Ku, dan ibadahnya kepada-Ku hanyalah perintah manusia yang dihafalkan
Tema
*Ibadah yang Tidak Berkenan*
Dalam ayat di atas dinyatakan bahwa Allah lebih melihat hati daripada polesan luar kehidupan ibadah seseorang.
Jadi jelas ibadah yang tidak berkenan adalah ibadah yang tidak dilakukan dengan segenap hati, atau pura-pura atau hanya ingin mendapatkan penghargaan dari manusia,
*Matius 6 : 5* "Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
Tentang ibadah yang tidak berkenan ini pun diulangi dalam Perjanjian Baru, berarti ada sesuatu yang penting harus diperhatikan tentang bagaimana kita beribadah, yaitu ibadah yang sungguh-sungguh bukan atas perintah manusia apalagi karena takut kepada manusia, tapi berdasarkan kerelaan hati untuk memuliakan Tuhan Yesus karena kedekatan kepada Tuhan Yesus,
*Matius 15 : 7-9* Hai orang-orang munafik! Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia.
Sungguh sebuah kesia-siaan ketika beribadah hanya untuk menjalankan perintah manusia, agar kita dipuji atau dihormati manusia sementara kita ditolak oleh Tuhan Yesus penguasa segala kehidupan di dunia ini, sungguh sangat menyedihkan, karena Allah benar-benar tidak berkenan akan ibadah yang kita lakukan,
*Amos 5 : 21* "Aku membenci, Aku menghinakan perayaanmu dan Aku tidak senang kepada perkumpulan rayamu. Sungguh, apabila kamu mempersembahkan kepada-Ku korban-korban bakaran dan korban-korban sajianmu, Aku tidak suka, dan korban keselamatanmu berupa ternak yang tambun, Aku tidak mau pandang. Jauhkanlah dari pada-Ku keramaian nyanyian-nyanyianmu, lagu gambusmu tidak mau Aku dengar.
Bisa dibayangkan bila kita sudah menyisihkan waktu untuk beribadah sampai 7x sehari ternyata Allah tidak berkenan akan ibadah yang kita lakukan, bukankah ini kesia-siaan. Kita tidak bisa menikmati damai sejahtera yang dijanjikan oleh Tuhan Yesus bahkan kesukacitaan karena syukur yang seharusnya kita terima sebagai bentuk kasih Tuhan Yesus kepada kita.
Oleh karena itu, marilah saudaraku kita beribadah dengan sungguh-sungguh.
*Ibrani 10 : 22* Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.
Mari kita bersama berjuang, untuk sungguh-sungguh datang kehadiratNYA agar Tuhan Yesus tetap mencurahkan kasih dan kuasaNya kepada kita sebagai imam-imam dalam kehidupan ini.
Salam kasih
*PD Imanuel Jakarta*
Lilies
*Yesaya 29:13.* Dan Tuhan telah berfirman: "Oleh karena bangsa ini datang mendekat dengan mulutnya dan memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya menjauh dari pada-Ku, dan ibadahnya kepada-Ku hanyalah perintah manusia yang dihafalkan
Tema
*Ibadah yang Tidak Berkenan*
Dalam ayat di atas dinyatakan bahwa Allah lebih melihat hati daripada polesan luar kehidupan ibadah seseorang.
Jadi jelas ibadah yang tidak berkenan adalah ibadah yang tidak dilakukan dengan segenap hati, atau pura-pura atau hanya ingin mendapatkan penghargaan dari manusia,
*Matius 6 : 5* "Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
Tentang ibadah yang tidak berkenan ini pun diulangi dalam Perjanjian Baru, berarti ada sesuatu yang penting harus diperhatikan tentang bagaimana kita beribadah, yaitu ibadah yang sungguh-sungguh bukan atas perintah manusia apalagi karena takut kepada manusia, tapi berdasarkan kerelaan hati untuk memuliakan Tuhan Yesus karena kedekatan kepada Tuhan Yesus,
*Matius 15 : 7-9* Hai orang-orang munafik! Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia.
Sungguh sebuah kesia-siaan ketika beribadah hanya untuk menjalankan perintah manusia, agar kita dipuji atau dihormati manusia sementara kita ditolak oleh Tuhan Yesus penguasa segala kehidupan di dunia ini, sungguh sangat menyedihkan, karena Allah benar-benar tidak berkenan akan ibadah yang kita lakukan,
*Amos 5 : 21* "Aku membenci, Aku menghinakan perayaanmu dan Aku tidak senang kepada perkumpulan rayamu. Sungguh, apabila kamu mempersembahkan kepada-Ku korban-korban bakaran dan korban-korban sajianmu, Aku tidak suka, dan korban keselamatanmu berupa ternak yang tambun, Aku tidak mau pandang. Jauhkanlah dari pada-Ku keramaian nyanyian-nyanyianmu, lagu gambusmu tidak mau Aku dengar.
Bisa dibayangkan bila kita sudah menyisihkan waktu untuk beribadah sampai 7x sehari ternyata Allah tidak berkenan akan ibadah yang kita lakukan, bukankah ini kesia-siaan. Kita tidak bisa menikmati damai sejahtera yang dijanjikan oleh Tuhan Yesus bahkan kesukacitaan karena syukur yang seharusnya kita terima sebagai bentuk kasih Tuhan Yesus kepada kita.
Oleh karena itu, marilah saudaraku kita beribadah dengan sungguh-sungguh.
*Ibrani 10 : 22* Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.
Mari kita bersama berjuang, untuk sungguh-sungguh datang kehadiratNYA agar Tuhan Yesus tetap mencurahkan kasih dan kuasaNya kepada kita sebagai imam-imam dalam kehidupan ini.
Salam kasih
*PD Imanuel Jakarta*
Lilies
Komentar
Posting Komentar