3011 Regi : TETAP SETIA DI SEGALA KEADAAN
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach
Renungan pagi ini dengan tema :
*TETAP SETIA DI SEGALA KEADAAN*
Bacaan firman dari
*2Timotius 1:3-12*
Nats
*2Timotius1:12* Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakanNya kepadaku hingga pada hari Tuhan."
Renungan ini berkait dengan tugas penggembalaan yang diterima oleh Timotius dari Rasul Paulus di lingkungan jemaat Efesus pada zaman Gereja Awal.
Timotius adalah murid dan kawan sekerja rasul Paulus dalam pelayanan selama lebih-kurang 15 tahun. Timotius, kelahiran Listra, ayahnya non-Yahudi, namun ibunya (Eunike) serta neneknya (Lois) Yahudi Kristen *2Timotius1:5*
Kendati Timotius masih muda, sering mengalami gangguan pencernaan dan lemah fisik
*1Timotius 5:23*
Rasul Paulus mendorong Timotius untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padanya, atas penumpangan tangan Paulus untuk melaksanakan tugas penggembalaan jemaat. *2Timotius1:6*
Rasul Paulus mengingatkan Timotius dalam *2Timotius1:7* bahwa Allah melalui Roh Kudus mengaruniakan ‘Roh’ yaitu:
(a) Roh yang membangkitkan kekuatan, dalam mengabarkan Injil.
(b) Roh yang memampukan orang berbelas-kasih;
(c) Roh ketertiban; dan bukan roh ketakutan
Timotius diminta meneladani Paulus Yang lebih dahulu menderita bagi Kristus, tidak usah malu dalam pemberitaan injil, bersaksi tentang Kristus, justru harus siap menderita untuk Dia, karena Dialah Yang menyelamatkan kita Dan memanggil kita dengan panggilan kudus *2Timotius1:8-9*
Ayat nas di atas menunjukkan komitmen rasul Paulus dalam mengikut Kristus; apa pun yang terjadi dan resiko apa pun yang harus ditanggung, Paulus tidak pernah berubah sikap, karena ia tahu kepada siapa ia percaya, Dan untuk siapa Paulus menderita.
*Filipi 1:21*
Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan
Seperti Paulus Kah komitmen kita selama ini?
Belum menghadapi aniaya dan penderitaan seperti yang dialami Paulus, kita sudah enggan mengikut Tuhan. Menyediakan sedikit waktu untuk ber saat teduh dan membaca Alkitab, kita tidak disiplin dan malas melakukannya, sedangkan untuk menonton TV atau nongkrong dengan teman, kita betah berlama-lama; ketika tertegur oleh firman yang keras kita langsung tersinggung dan ngambek tidak mau ke gereja atau persekutuan doa; dihimbau untuk terlibat dalam pelayanan, kita sudah menyiapkan alasan sebagai jurus menghindar.
*Adalah omong kosong jika kita berkata Kristus yang utama jika tidak disertai tindakan nyata yang menunjukkan kita mengutamakanNya dalam segala hal.*
Kita masih enggan melepaskan dunia dengan segala kenyamanannya. Tuhan tidak ingin ada 'ilah' lain di hadapanNya, sebab hal itu adalah perzinahan rohani. FirmanNya menegaskan: "...persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah. Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah."
*Yakobus 4:4*
Tidak mudah menjadi pengikut Kristus. Kita berpikir jika kita mengikut Dia perjalanan hidup kita akan enak dan bisa semau sendiri. Tidak! Ada tanggung jawab besar berada di pundak kita yaitu pikul salib dan memiliki kehidupan yang 'berbeda' dengan dunia, karena sebagai orang Kristen kita ini adalah 'Kristus-Kristus kecil' di bumi yang artinya kehidupan kita harus benar-benar mencerminkan Kristus, seperti Surat surat kristus Yang terbuka terbaca oleh semua orang
*2Korintus3:2-3*
Adalah anugerah dan sukacita tersendiri bila kita dipercaya Tuhan menjadi saksi-saksiNya dan itu merupakan upah kita.
*1Korintus 9:18*
Kalau demikian apakah upahku? Upahku ialah ini: bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa upah, dan bahwa aku tidak mempergunakan hakku sebagai pemberita Injil.
Inilah yang dikehendaki Paulus terhadap Timotius tetap setia melayani Tuhan di segala keadaan; baik maupun tidak baik keadaan harus tetap bersaksi dan memberitakan injil
*2Timotius 4:2* (TB) Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.
Saudara, marilah kita mengikut jejak Paulus dan Timotius, tetap setia melaksanakan tugas apa Yang dipercayakan Kristus melalui Roh Kudus kepada kita, percayalah pekerjaan kita tidak sia sia.
*1Korintus 15:58 (TB)* Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.
Selamat pagi semangat bekerja Tuhan Yesus memberkati. AMIN
*PD Autopia Malang*
_eddy mulyono_
Renungan pagi ini dengan tema :
*TETAP SETIA DI SEGALA KEADAAN*
Bacaan firman dari
*2Timotius 1:3-12*
Nats
*2Timotius1:12* Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakanNya kepadaku hingga pada hari Tuhan."
Renungan ini berkait dengan tugas penggembalaan yang diterima oleh Timotius dari Rasul Paulus di lingkungan jemaat Efesus pada zaman Gereja Awal.
Timotius adalah murid dan kawan sekerja rasul Paulus dalam pelayanan selama lebih-kurang 15 tahun. Timotius, kelahiran Listra, ayahnya non-Yahudi, namun ibunya (Eunike) serta neneknya (Lois) Yahudi Kristen *2Timotius1:5*
Kendati Timotius masih muda, sering mengalami gangguan pencernaan dan lemah fisik
*1Timotius 5:23*
Rasul Paulus mendorong Timotius untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padanya, atas penumpangan tangan Paulus untuk melaksanakan tugas penggembalaan jemaat. *2Timotius1:6*
Rasul Paulus mengingatkan Timotius dalam *2Timotius1:7* bahwa Allah melalui Roh Kudus mengaruniakan ‘Roh’ yaitu:
(a) Roh yang membangkitkan kekuatan, dalam mengabarkan Injil.
(b) Roh yang memampukan orang berbelas-kasih;
(c) Roh ketertiban; dan bukan roh ketakutan
Timotius diminta meneladani Paulus Yang lebih dahulu menderita bagi Kristus, tidak usah malu dalam pemberitaan injil, bersaksi tentang Kristus, justru harus siap menderita untuk Dia, karena Dialah Yang menyelamatkan kita Dan memanggil kita dengan panggilan kudus *2Timotius1:8-9*
Ayat nas di atas menunjukkan komitmen rasul Paulus dalam mengikut Kristus; apa pun yang terjadi dan resiko apa pun yang harus ditanggung, Paulus tidak pernah berubah sikap, karena ia tahu kepada siapa ia percaya, Dan untuk siapa Paulus menderita.
*Filipi 1:21*
Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan
Seperti Paulus Kah komitmen kita selama ini?
Belum menghadapi aniaya dan penderitaan seperti yang dialami Paulus, kita sudah enggan mengikut Tuhan. Menyediakan sedikit waktu untuk ber saat teduh dan membaca Alkitab, kita tidak disiplin dan malas melakukannya, sedangkan untuk menonton TV atau nongkrong dengan teman, kita betah berlama-lama; ketika tertegur oleh firman yang keras kita langsung tersinggung dan ngambek tidak mau ke gereja atau persekutuan doa; dihimbau untuk terlibat dalam pelayanan, kita sudah menyiapkan alasan sebagai jurus menghindar.
*Adalah omong kosong jika kita berkata Kristus yang utama jika tidak disertai tindakan nyata yang menunjukkan kita mengutamakanNya dalam segala hal.*
Kita masih enggan melepaskan dunia dengan segala kenyamanannya. Tuhan tidak ingin ada 'ilah' lain di hadapanNya, sebab hal itu adalah perzinahan rohani. FirmanNya menegaskan: "...persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah. Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah."
*Yakobus 4:4*
Tidak mudah menjadi pengikut Kristus. Kita berpikir jika kita mengikut Dia perjalanan hidup kita akan enak dan bisa semau sendiri. Tidak! Ada tanggung jawab besar berada di pundak kita yaitu pikul salib dan memiliki kehidupan yang 'berbeda' dengan dunia, karena sebagai orang Kristen kita ini adalah 'Kristus-Kristus kecil' di bumi yang artinya kehidupan kita harus benar-benar mencerminkan Kristus, seperti Surat surat kristus Yang terbuka terbaca oleh semua orang
*2Korintus3:2-3*
Adalah anugerah dan sukacita tersendiri bila kita dipercaya Tuhan menjadi saksi-saksiNya dan itu merupakan upah kita.
*1Korintus 9:18*
Kalau demikian apakah upahku? Upahku ialah ini: bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa upah, dan bahwa aku tidak mempergunakan hakku sebagai pemberita Injil.
Inilah yang dikehendaki Paulus terhadap Timotius tetap setia melayani Tuhan di segala keadaan; baik maupun tidak baik keadaan harus tetap bersaksi dan memberitakan injil
*2Timotius 4:2* (TB) Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.
Saudara, marilah kita mengikut jejak Paulus dan Timotius, tetap setia melaksanakan tugas apa Yang dipercayakan Kristus melalui Roh Kudus kepada kita, percayalah pekerjaan kita tidak sia sia.
*1Korintus 15:58 (TB)* Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.
Selamat pagi semangat bekerja Tuhan Yesus memberkati. AMIN
*PD Autopia Malang*
_eddy mulyono_
Komentar
Posting Komentar