2990 Rema : RENCANA TUHAN TAKPERNAH GAGAL
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.
Tema renungan malam hari ini:
*"RENCANA TUHAN TAKPERNAH GAGAL"*
Diambil dari:
*Kejadian 37:20* (TB) "Sekarang, marilah kita bunuh dia dan kita lemparkan ke dalam salah satu sumur ini, lalu kita katakan: seekor binatang buas telah menerkamnya. Dan kita akan lihat nanti, bagaimana jadinya mimpinya itu!"
Para kekasih Kristus yang berbahagia,
sejatinya, Tuhan merencanakan hidup dan masa depan anak-anak-Nya baik adanya. Namun, untuk sampai pada apa yang direncanakan-Nya itu, kita harus menempuh jalan yang beronak, berliku, dan sarat masalah serta tantangan.
Saat-saat itulah iman percaya kita terhadap rencana baik-Nya sedang diuji. Apakah kita tetap percaya kepada-Nya, ataukah sebaliknya kita semakin kehilangan arah dan pengharapan?
Untuk sampai kepada rencana indah-Nya, Yusuf harus melewati perjalanan hidup yang penuh dengan air mata dan nestapa. Proses hidup yang harus Yusuf jalani begitu menyentuh, meluluhlantakkan, dan menggetarkan hati. Jika kita berada pada posisi Yusuf , mungkin takkan pernah sanggup kita menjalaninya. Bukan hanya tantangan dari luar, melainkan Yusuf juga harus menghadapi tantangan dari saudara-saudaranya sendiri yang begitu marah dan benci terhadapnya sehingga mereka merencanakan kejahatan sedemikian keji.
Saudara Yusuf berlaku brutal dengan niat hendak merusak mimpi Yusuf. Tak terbayangkan betapa hancur hatinya ketika jubahnya dilucuti dan ia dilemparkan ke dalam sumur kering, lalu "... diangkat ke atas dari dalam sumur itu, kemudian dijual kepada orang Ismael dengan harga dua puluh syikal perak. Lalu Yusuf dibawa mereka ke Mesir."
*Kejadian 37:28* .
Secara akal, Yusuf takpunya harapan lagi untuk melihat rumah serta ayahnya lagi. Pupuslah harapan melihat jubahnya bernodakan darah kambing untuk mengecoh ayahnya bahwa ia mati dibunuh binatang buas.
Gagalkah rencana Tuhan atas hidup Yusuf ?
Apakah Tuhan melupakan mimpi-mimpi yang telah Ia berikan? Justru selangkah lagi rencana Tuhan akan digenapi, saat "... ia dijual oleh orang Midian itu ke Mesir, kepada Potifar, seorang pegawai istana Firaun, kepala pengawal raja."
*Kejadian 37:36*
Dan, alangkah bijaknya Yusuf yang dengan tegar justru mengampuni saudara yang telah membuatnya menderita.
“Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar”
*Kejadian 50:20*
Saudaraku, ketika dalam masalah dan penderitaan hidup yang berat kita seringkali menganggap Tuhan melupakan rencana-Nya atas hidup kita. Harusnya kita lebih lagi membangun relasi yang baik dengan TUHAN supaya dengan hikmat yang dari-Nya kita dengan cakap dapat melihat bahwa Tuhan justru memakai masalah dan penderitaan sebagai jembatan untuk menggenapi rencana-Nya. Untuk itu janganlah mudah hilang harapan dan berputus asa.
*Filipi 1:29* (TB) sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia.
Percayalah bahwa setiap rencana dan rancangan indah-Nya atas kita tidak pernah gagal dan sanggup digagalkan oleh setiap persoalan hidup.
Tetaplah yakin dan ketahuilah bahwa Allah yang kita imani di dalam Yesus adalah Allah yang dahsyat dalam tiap kehendak dan kuasa-Nya.
*Roma 8:28* (TB) Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
Meskipun tampaknya Yusuf menderita dengan luar biasa, ternyata justru dengan penderitaan itulah Tuhan menjadikan-Nya sebagai jalan berkat. Dengan demikian, kita dapat mengatakan bahwa penderitaan itu sejatinya merupakan jalan berkat bagi setiap orang yang dikehendaki-Nya dan direncanakan-Nya memiliki masa depan yang lebih baik, apakah masa depan selagi di dunia ini, bahkan masa depan manakala kita harus kembali kepada-Nya, yakni menerima mahkota kehidupan untuk tinggal di surga mulia.
Kuatkan hati dan ikuti prosesnya dengan sikap hati yang benar sebab Tuhan mempunyai waktu yang terbaik untuk menggenapi rencana-Nya.
Selamat malam, selamat beristirahat, Tuhan Yesus memberkati. Amin.
*PD Autopia Malang*
Ninik SR
Tema renungan malam hari ini:
*"RENCANA TUHAN TAKPERNAH GAGAL"*
Diambil dari:
*Kejadian 37:20* (TB) "Sekarang, marilah kita bunuh dia dan kita lemparkan ke dalam salah satu sumur ini, lalu kita katakan: seekor binatang buas telah menerkamnya. Dan kita akan lihat nanti, bagaimana jadinya mimpinya itu!"
Para kekasih Kristus yang berbahagia,
sejatinya, Tuhan merencanakan hidup dan masa depan anak-anak-Nya baik adanya. Namun, untuk sampai pada apa yang direncanakan-Nya itu, kita harus menempuh jalan yang beronak, berliku, dan sarat masalah serta tantangan.
Saat-saat itulah iman percaya kita terhadap rencana baik-Nya sedang diuji. Apakah kita tetap percaya kepada-Nya, ataukah sebaliknya kita semakin kehilangan arah dan pengharapan?
Untuk sampai kepada rencana indah-Nya, Yusuf harus melewati perjalanan hidup yang penuh dengan air mata dan nestapa. Proses hidup yang harus Yusuf jalani begitu menyentuh, meluluhlantakkan, dan menggetarkan hati. Jika kita berada pada posisi Yusuf , mungkin takkan pernah sanggup kita menjalaninya. Bukan hanya tantangan dari luar, melainkan Yusuf juga harus menghadapi tantangan dari saudara-saudaranya sendiri yang begitu marah dan benci terhadapnya sehingga mereka merencanakan kejahatan sedemikian keji.
Saudara Yusuf berlaku brutal dengan niat hendak merusak mimpi Yusuf. Tak terbayangkan betapa hancur hatinya ketika jubahnya dilucuti dan ia dilemparkan ke dalam sumur kering, lalu "... diangkat ke atas dari dalam sumur itu, kemudian dijual kepada orang Ismael dengan harga dua puluh syikal perak. Lalu Yusuf dibawa mereka ke Mesir."
*Kejadian 37:28* .
Secara akal, Yusuf takpunya harapan lagi untuk melihat rumah serta ayahnya lagi. Pupuslah harapan melihat jubahnya bernodakan darah kambing untuk mengecoh ayahnya bahwa ia mati dibunuh binatang buas.
Gagalkah rencana Tuhan atas hidup Yusuf ?
Apakah Tuhan melupakan mimpi-mimpi yang telah Ia berikan? Justru selangkah lagi rencana Tuhan akan digenapi, saat "... ia dijual oleh orang Midian itu ke Mesir, kepada Potifar, seorang pegawai istana Firaun, kepala pengawal raja."
*Kejadian 37:36*
Dan, alangkah bijaknya Yusuf yang dengan tegar justru mengampuni saudara yang telah membuatnya menderita.
“Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar”
*Kejadian 50:20*
Saudaraku, ketika dalam masalah dan penderitaan hidup yang berat kita seringkali menganggap Tuhan melupakan rencana-Nya atas hidup kita. Harusnya kita lebih lagi membangun relasi yang baik dengan TUHAN supaya dengan hikmat yang dari-Nya kita dengan cakap dapat melihat bahwa Tuhan justru memakai masalah dan penderitaan sebagai jembatan untuk menggenapi rencana-Nya. Untuk itu janganlah mudah hilang harapan dan berputus asa.
*Filipi 1:29* (TB) sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia.
Percayalah bahwa setiap rencana dan rancangan indah-Nya atas kita tidak pernah gagal dan sanggup digagalkan oleh setiap persoalan hidup.
Tetaplah yakin dan ketahuilah bahwa Allah yang kita imani di dalam Yesus adalah Allah yang dahsyat dalam tiap kehendak dan kuasa-Nya.
*Roma 8:28* (TB) Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
Meskipun tampaknya Yusuf menderita dengan luar biasa, ternyata justru dengan penderitaan itulah Tuhan menjadikan-Nya sebagai jalan berkat. Dengan demikian, kita dapat mengatakan bahwa penderitaan itu sejatinya merupakan jalan berkat bagi setiap orang yang dikehendaki-Nya dan direncanakan-Nya memiliki masa depan yang lebih baik, apakah masa depan selagi di dunia ini, bahkan masa depan manakala kita harus kembali kepada-Nya, yakni menerima mahkota kehidupan untuk tinggal di surga mulia.
Kuatkan hati dan ikuti prosesnya dengan sikap hati yang benar sebab Tuhan mempunyai waktu yang terbaik untuk menggenapi rencana-Nya.
Selamat malam, selamat beristirahat, Tuhan Yesus memberkati. Amin.
*PD Autopia Malang*
Ninik SR
Komentar
Posting Komentar