2999 Regi : MASIH DIBERI KESEMPATAN

Shalom Aleichem b’Shem Yeshua Ha Maschiach.
Selamat pagi dan salam sejahtera dalam Kristus. Renungan pagi hari ini berjudul:

*MASIH DIBERI KESEMPATAN*

Pembacaan Alkitab:

*Matius 25: 1 – 13* Gadis-gadis yang bijaksana dan gadis-gadis yang bodoh

Nats Alkitab:

*Yehezkiel 18: 30 - BIS*
"Hai orang-orang Israel, Aku akan mengadili setiap orang sesuai dengan perbuatannya. *Bertobatlah dari dosa-dosamu. Jangan biarkan dosamu menghancurkan dirimu.*


Para kekasih Kristus, TUHAN Yang Mahatinggi mengetahui secara tepat akan perbuatan dan isi hati kita, yang kelak IA akan mengadili setiap orang sesuai dengan perbuatannya. Namun karena kasih-Nya kepada bangsa Israel, Ia mengutus Nabi Yehezkiel mengutarakan kehendak-Nya, yaitu pertobatan dari dosa-dosa mereka. Karena dosa mereka akan menghancurkan diri mereka sendiri.

*Apakah dosa-dosa mereka?*

Pada mulanya, Allah memilih dan menghendaki umat Israel memiliki hubungan yang erat dengan Dia, bahkan menggambarkannya bagai hubungan suami dan istri yang harmonis. Allah merupakan Sang Suami dan bangsa Israel adalah sang istri. Dengan demikian, Allah menghendaki adanya kesetiaan, ketaatan, kesatuan hati terlebih kesucian yang mewarnai hubungan ini.

Tetapi Allah menjumpai umat Israel kerap melacurkan dirinya! Dosa mereka terutama terkait kesucian, menurut hikmat yang diterima Yehezkiel, sudah melampaui batas. Sehingga dikatakan bahwa:

"Tetapi engkau mengandalkan kecantikanmu dan engkau seumpama bersundal dalam menganggarkan ketermasyhuranmu dan engkau menghamburkan persundalanmu kepada setiap orang yang lewat. Engkau mengambil dari pakaian-pakaianmu untuk membuat bukit-bukit pengorbananmu berwarna-warni dan engkau bersundal di situ; seperti itu belum pernah terjadi dan tidak akan ada lagi....”
*Yehezkiel 16: 15-16 TB*

Dilukiskan bahwa ternyata si istri, telah berpaling kepada suami lain. Bahkan bersundal menjual diri kepada siapa pun. Itulah perbuatan umat Israel yang melakukan penyembahan terhadap illah-illah lain, akibat pergaulan maupun kawin campur dengan bangsa-bangsa lain di sekitar mereka.

Ironisnya, penyembahan terhadap illah-illah, seakan memenuhi hasrat kedagingan mereka. Penyembahan terhadap Mamon, dewa harta benda dan kekayaan, serta penyerahan diri kepada dewa-dewa palsu, kenikmatan dan percabulan berlangsung dari masa nabi-nabi hingga masa rasul-rasul.
Rasul Paulus menegur Jemaat Roma dan beberapa jemaat di tempat lain, karena semua perbuatan ini bertentangan dengan status agung bangsa Israel sebagai “mempelai Anak Domba”.

Rencana Allah bagi para mempelai Anak Domba ini begitu agungnya, Rasul Yohanes melalui wahyu yang diberikan Allah kepadanya menuliskan:

… lalu ia (malaikat itu) berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."
*Wahyu 21: 9 TB.*

Rasul Yohanes kemudian menyaksikan akan sebuah kota yang penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti Kristal
*Wahyu 21: 11.*

Untuk bisa masuk ke kota di atas setidaknya kehidupan para calon mempelai Anak Domba,  sebagaimana digambarkan seperti lima gadis bijaksana pada pembacaan Alkitab hari ini: *Matius 25: 1-13.*

Tetapi jawab gadis-gadis yang bijaksana itu: Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di situ. Akan tetapi, waktu mereka sedang pergi untuk membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup.
*Mat. 25: 9-10 TB.*

Kehidupan yang berwaspada dan berjaga supaya tidak kehabisan “minyak”, sementara pelita harus tetap menyala. Praktek kehidupan yang senantiasa memiliki iman di tengah menjalankan perbuatan baik sebagai wujud kepatuhan, ketaatan dan kesetiaan dalam melaksanakan perintah-Nya, karena

Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya, yaitu hidup kekal kepada mereka yang dengan tekun berbuat baik, mencari kemuliaan, kehormatan dan ketidakbinasaan.
*Roma 2: 6-7 TB.*

*Kita masih diberi kesempatan*

Para kekasih Kristus, secara rohani kita adalah umat Israel yang sejati, saat ini kita masih diberi kesempatan untuk menjalani kehidupan, mari kita mengisi kesempatan ini dengan tekun berbuat baik, mencari kemuliaan, kehormatan dan ketidakbinasaan. Karena Allah, Sang Mempelai Lelaki, sedang menunggu kita di kota-Nya yang keindahannya tiada tara, penuh dengan kemuliaan-Nya, yang cahayanya jernih seperti kristal  Immanuel, Roh Kudus menolong kita melakukan semuanya. Amin

*PD Autopia Malang*
_gunawanwibisono_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR