2976 Rema : PROTOKOL SAAT HADIR DI HADIRAT ALLAH
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.
Renungan Firman malam ini dengan tema:
*PROTOKOL SAAT HADIR DI HADIRAT ALLAH*
Dasar firman-Nya dari
*Keluaran 3: 5-7* (TB) (5) Lalu Ia berfirman: “Janganlah dekat-dekat: tanggalkan kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus.” (6) Lagi Ia berfirman: “Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak, dan Allah Yakub.” Lalu Musa menutupi mukanya sebab ia takut memandang Allah. (7) Dan TUHAN berfirman: ”Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka, ya, Aku mengetahui penderitaan mereka.
Saudara yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus, mencermati Sabda-Nya di atas, ada pesan tersirat yang sangat penting kita lakukan sebagai protokol bagaimana kita hadir di hadapan-Nya: “… tanggalkan kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus.”
Sebagaimana sabda yang berulang dinyatakan-Nya: “Maka kamu harus menguduskan dirimu, dan kuduslah kamu, sebab Akulah TUHAN Allahmu”
*Imamat 20:7*
Tuhan Yesus adalah kudus karena itu kita pun harus hidup kudus.
Wajib menanggalkan kasut manakala menghadap tahta Tuhan Yesus berarti menanggalkan dan meninggalkan kemunafikan, kedegilan, kefasikan, kejahatan, dan aneka perbuatan dosa, seperti :
“Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora, dan sebagainya”
*Galatia 5: 19*
Kita harus jeli dan hati-hati. Penyembahan berhala masa kini bisa saja dikemas dalam permainan, dan kemudian secara iseng atau main-main kita lakukan, misalnya melihat nasib minggu ini atau bulan ini dengan membaca *Horoskop* atau *Astrologi* di media cetak, atau juga aplikasi serupa yang ditawarkan gawai kita. Jangan kita terjebak dan tergelincir mengikutinya agar hidup kita (yang telah kita jaga melalui ibadah setidaknya tiga kali per hari) ini tidak tercemar.
Tuhan Yesus menghendaki agar kita benar-benar steril. Sebagian dari pujian penyembahan mengawali ibadah kita, “Kumasuk Ruang Mahakudus” adalah dengan hati tulus. Betapa sangat teliti Tuhan Yesus itu! Bahkan, pada saat mempersembahkan persembahan pun, Tuhan Yesus mengingatkan akan ketulusan ini:
“Sebab itu jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada di dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu”
*Matius 5:23-24*
Saudaraku, untuk bisa melakukan semua yang dikehendaki-Nya, kita harus merapat terus bagaikan cabang yang merapat kepada dahannya dan pokok pohonnya. Oleh karena itu, marilah kita senantiasa hadir di hadirat-Nya karena hanya dengan demikian kita dikuduskan-Nya.
Selamat malam, selamat beristirahat. Tuhan Yesus memberkati selalu, amin.
*PD AUTOPIA MALANG*
Ninik SR
Renungan Firman malam ini dengan tema:
*PROTOKOL SAAT HADIR DI HADIRAT ALLAH*
Dasar firman-Nya dari
*Keluaran 3: 5-7* (TB) (5) Lalu Ia berfirman: “Janganlah dekat-dekat: tanggalkan kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus.” (6) Lagi Ia berfirman: “Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak, dan Allah Yakub.” Lalu Musa menutupi mukanya sebab ia takut memandang Allah. (7) Dan TUHAN berfirman: ”Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka, ya, Aku mengetahui penderitaan mereka.
Saudara yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus, mencermati Sabda-Nya di atas, ada pesan tersirat yang sangat penting kita lakukan sebagai protokol bagaimana kita hadir di hadapan-Nya: “… tanggalkan kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus.”
Sebagaimana sabda yang berulang dinyatakan-Nya: “Maka kamu harus menguduskan dirimu, dan kuduslah kamu, sebab Akulah TUHAN Allahmu”
*Imamat 20:7*
Tuhan Yesus adalah kudus karena itu kita pun harus hidup kudus.
Wajib menanggalkan kasut manakala menghadap tahta Tuhan Yesus berarti menanggalkan dan meninggalkan kemunafikan, kedegilan, kefasikan, kejahatan, dan aneka perbuatan dosa, seperti :
“Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora, dan sebagainya”
*Galatia 5: 19*
Kita harus jeli dan hati-hati. Penyembahan berhala masa kini bisa saja dikemas dalam permainan, dan kemudian secara iseng atau main-main kita lakukan, misalnya melihat nasib minggu ini atau bulan ini dengan membaca *Horoskop* atau *Astrologi* di media cetak, atau juga aplikasi serupa yang ditawarkan gawai kita. Jangan kita terjebak dan tergelincir mengikutinya agar hidup kita (yang telah kita jaga melalui ibadah setidaknya tiga kali per hari) ini tidak tercemar.
Tuhan Yesus menghendaki agar kita benar-benar steril. Sebagian dari pujian penyembahan mengawali ibadah kita, “Kumasuk Ruang Mahakudus” adalah dengan hati tulus. Betapa sangat teliti Tuhan Yesus itu! Bahkan, pada saat mempersembahkan persembahan pun, Tuhan Yesus mengingatkan akan ketulusan ini:
“Sebab itu jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada di dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu”
*Matius 5:23-24*
Saudaraku, untuk bisa melakukan semua yang dikehendaki-Nya, kita harus merapat terus bagaikan cabang yang merapat kepada dahannya dan pokok pohonnya. Oleh karena itu, marilah kita senantiasa hadir di hadirat-Nya karena hanya dengan demikian kita dikuduskan-Nya.
Selamat malam, selamat beristirahat. Tuhan Yesus memberkati selalu, amin.
*PD AUTOPIA MALANG*
Ninik SR
Komentar
Posting Komentar