2986 Rema : Materi Ujian Iman

Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan malam ini diambil dari :

*Yohanes 12 : 48* Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman.

Tema

*Materi Ujian Iman*


Setiap kita tentu ingat keadaan saat akan menghadapi ujian, baik ujian tengah semester maupun ujian akhir, pasti segala sesuatu dipersiapkan dengan sebaik-baiknya, seluruh materi pelajaran diulang dipelajari disamping menjaga stamina tubuh agar tidak sakit saat ujian tiba, bahkan tak kalah penting, memohon dukungan doa dari orang-orang terdekat dalam keluarga, teman-teman bahkan group-group media yang ada.
Sangat pentingnya ujian ini karena akan menentukan nilai dan kenaikan pada jenjang yang lebih tinggi, karena itu kita bersungguh-sungguh mempersiapkan diri.

Bagaimana dengan ujian iman kita? Bukankah sudah sering kita dengar bahwa ujian iman itu sepanjang kehidupan kita?

*1 Petrus 1 : 6-7* Bergembiralah akan hal itu, sekalipun *sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan. Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu*  yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.


Bila ujian iman itu sepanjang hidup kita, maka

*Yakobus 1: 12* ”Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia kan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barang siapa yang mengasihi Dia"


Lalu, bagaimana agar kita bertahan dalam pencobaan sebagai bentuk ujian iman kita? Bukankah dalam ayat nats diatas mengatakan bahwa firman Allah itu yang akan menjadi hakim? Dan hakim inilah yang akan memberikan penilaian atas ujian yang kita lewati.
Sekali lagi, tentang hal ini pun sudah berulang kali kita mendengar pengajaranNya, bahwa kita harus selalu membangun ibadah sebagai sarana pertobatan karena sering kali kita jatuh dalam pencobaan baik yang datangnya dari diri sendiri ataupun melalui orang lain ataupun melalui situasi di sekitar kita.
Ibadah itu akan dinilai luar biasa di hadapan Hakim yang Mulia bila dilakukan dengan segenap hati, didalamnya ada pujian bagi Sang Hakim dan kita mengulang membaca dan merenungkan firmanNYA sebagai materi ujian iman kita untuk dilakukan dalam kehidupan kita sebagai bukti bahwa kita telah mempelajari materi ujian kita,

*Yakobus 2 : 20* Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong?


Bila kita sudah mengetahui bahwa firman Tuhan Yesus inilah materi yang akan diujikan oleh Sang Hakim Agung, masihkah kita bebal dengan tidak rajin membaca dan merenungkan serta melakukan firman tersebut?
Bila di dunia ini saja kita berlomba-lomba dengan mempersiapkan diri semaksimal mungkin untuk memperebutkan piala atau penghargaan tertinggi atas hasil ujian kita padahal kita tidak tahu materi yang akan diujikan, bagaimana dengan ujian kehidupan kita padahal kita sudah diperkenankan mengetahui dan memahami materi ujiannya?
Masihkah kita menggangap sepi kesabaran dan peringatanNYA untuk membaca dan merenungkan firman Tuhan Yesus sebagai materi ujian kita yang berujung pada pertobatan?

*Roma 2 : 4* Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dan kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan?


Saudaraku, ada kalanya kita dianggap gagal dalam ujian yang kita jalankan, dan guru atau dosen kita terkadang memperkenankan kita untuk mengulang dengan maksud agar kita lulus. Roma 2:4 diatas pun berkata demikian, Tuhan Yesus itu penuh kemurahan, kesabaran dan kebaikan bagi yang mungkin jatuh dalam ujian kehidupan, tapi firman yang lain mengatakan :

*Yakobus 1 : 2-4* Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.


Bagi pelajar atau mahasiswa yang gagal, diharapkan untuk bangkit lagi yaitu tekun mengulang materi yang sudah diajarkan untuk mencapai kelulusan, demikian pula dengan kita, mari kita bangkit bila kita jatuh dalam berbagai pencobaan, karena dengan demikian kita semakin tekun untuk mencari wajahNYA melalui materi Firman yang sudah tersedia, sehingga pada akhirnya

*Matius 25 : 21* Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu


Selamat mempersiapkan diri terus menerus melalui pembacaan firman Tuhan dan perenungan serta penerapannya agar pada akhirnya kita diperkenankan masuk dan turut dalam kebahagian Tuan kita, Tuhan Yesus Kristus.

Salam kasih
*PD Imanuel Jakarta*
Lilies

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR