3009 Regi : Teladan yang baik
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.
Kekasih Kristus.
Renungan firman pagi ini diambil dari
*Titus 2:7-8 (TB)* dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu,
sehat dan tidak bercela dalam pemberitaanmu sehingga lawan menjadi malu, karena tidak ada hal-hal buruk yang dapat mereka sebarkan tentang kita.
Tema
*Teladan yang baik*
Mari kita berdoa.
*Bapa yang kami sembah dalam Tuhan Yesus, mohon belas kasih HU, bukalah hati, pikiran dan roh-ku, agar aku dapat Bapa mengertikan dan kuatkan untuk dapat melakukan kehendakHU, Amin*
Kekasih Kristus, untuk menjadi suatu teladan yang baik adalah hal yang tidak mudah untuk dilakukan karena kita harus mau menyangkal diri dan membuang segala kejelekan atau hal-hal yang tidak pantas dalam hidup kita.
Dari Firman di atas salah satu contoh agar bisa menjadi teladan yang baik antara lain:
1. *Jujur* , adalah satu kata yang mudah untuk diucapkan namun dalam prakteknya sangat sulit dilakukan, sebab kejujuran itu adalah suatu ungkapan yang tulus dari lubuk hati yang paling dalam, yang tidak dibuat-buat atau hanya dilakukan dalam ucapan tapi harus benar-benar diwujud-nyatakan dalam sikap tingkah laku yang sesungguhnya, sebagaimana yang dikatakan dalam
*Amsal 11:3 (TB)* Orang yang jujur dipimpin oleh ketulusannya, tetapi pengkhianat dirusak oleh kecurangannya.
2. *Bersungguh-sungguh dalam pengajaran* artinya semua tindakan yang kita lakukan agar dilakukan dengan sungguh-sungguh , dengan ketulusan hati, sehingga mereka yang melihat atau mendengar dapat merasakan bahwa pengajaran yang kita sampaikan benar-benar dapat menyadarkan orang, yang dapat membuat orang sadar dan bertobat dari kehidupan lamanya menjadi lebih baik dan benar.
Contoh bersungguh sungguh dalam pengajaran dapat kita baca di
*2Timotius 2:23-26* (TB) Hindarilah soal-soal yang dicari-cari, yang bodoh dan tidak layak. Engkau tahu bahwa soal-soal itu menimbulkan pertengkaran,
sedangkan seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang. Ia harus cakap mengajar, sabar
dan dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan, sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran,
dan dengan demikian mereka menjadi sadar kembali, karena terlepas dari jerat Iblis yang telah mengikat mereka pada kehendaknya.
3. *Sehat dan tidak bercela dalam pemberitaanmu*, ini hampir sama dengan penjelasan di no 2 itu, karena itu mari kita koreksi kembali apakah pemberitaan dan pengajaran kita ini sehat dan tidak bercela dan bisa menjadi berkat bagi orang lain, maka hendaknya kita harus berpegang pada
*Yakobus 3:17-18 (TB)* Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik.
Dan buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai.
Semua itu dapat kita lakukan, jika kita memiliki persekutuan dengan Kristus dan semua yang kita lakukan atau kita perbuat hanya untuk kemuliaan Kristus dan bukan untuk kemuliaan diri kita atau kepentingan diri sendiri, sebagaimana yang dikehendaki dalam
*Kolose 3:23 (TB)* Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.
Karena itu marilah kita terus berjuang untuk bisa menjadi teladan yang baik, agar mereka yang akan memfitnah kita menjadi malu karena tidak mereka dapati hal-hal yang buruk dalam hidup kita, sehingga kitapun tidak mencemarkan nama Tuhan Yesus, yang sudah menjadi dan memberi teladan yang baik dalam hidup kita.
Selamat berjuang dan hanya dengan pertolongan Roh Kudus kita dimampukan melakukan pekerjaan yang baik dan menjadikan diri kita teladan yang baik bagi banyak orang.
Selamat pagi, selamat beraktifitas, Tuhan Yesus memberkati, Amin.
*PD Autopia Malang*
Wibisono
Kekasih Kristus.
Renungan firman pagi ini diambil dari
*Titus 2:7-8 (TB)* dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu,
sehat dan tidak bercela dalam pemberitaanmu sehingga lawan menjadi malu, karena tidak ada hal-hal buruk yang dapat mereka sebarkan tentang kita.
Tema
*Teladan yang baik*
Mari kita berdoa.
*Bapa yang kami sembah dalam Tuhan Yesus, mohon belas kasih HU, bukalah hati, pikiran dan roh-ku, agar aku dapat Bapa mengertikan dan kuatkan untuk dapat melakukan kehendakHU, Amin*
Kekasih Kristus, untuk menjadi suatu teladan yang baik adalah hal yang tidak mudah untuk dilakukan karena kita harus mau menyangkal diri dan membuang segala kejelekan atau hal-hal yang tidak pantas dalam hidup kita.
Dari Firman di atas salah satu contoh agar bisa menjadi teladan yang baik antara lain:
1. *Jujur* , adalah satu kata yang mudah untuk diucapkan namun dalam prakteknya sangat sulit dilakukan, sebab kejujuran itu adalah suatu ungkapan yang tulus dari lubuk hati yang paling dalam, yang tidak dibuat-buat atau hanya dilakukan dalam ucapan tapi harus benar-benar diwujud-nyatakan dalam sikap tingkah laku yang sesungguhnya, sebagaimana yang dikatakan dalam
*Amsal 11:3 (TB)* Orang yang jujur dipimpin oleh ketulusannya, tetapi pengkhianat dirusak oleh kecurangannya.
2. *Bersungguh-sungguh dalam pengajaran* artinya semua tindakan yang kita lakukan agar dilakukan dengan sungguh-sungguh , dengan ketulusan hati, sehingga mereka yang melihat atau mendengar dapat merasakan bahwa pengajaran yang kita sampaikan benar-benar dapat menyadarkan orang, yang dapat membuat orang sadar dan bertobat dari kehidupan lamanya menjadi lebih baik dan benar.
Contoh bersungguh sungguh dalam pengajaran dapat kita baca di
*2Timotius 2:23-26* (TB) Hindarilah soal-soal yang dicari-cari, yang bodoh dan tidak layak. Engkau tahu bahwa soal-soal itu menimbulkan pertengkaran,
sedangkan seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang. Ia harus cakap mengajar, sabar
dan dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan, sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran,
dan dengan demikian mereka menjadi sadar kembali, karena terlepas dari jerat Iblis yang telah mengikat mereka pada kehendaknya.
3. *Sehat dan tidak bercela dalam pemberitaanmu*, ini hampir sama dengan penjelasan di no 2 itu, karena itu mari kita koreksi kembali apakah pemberitaan dan pengajaran kita ini sehat dan tidak bercela dan bisa menjadi berkat bagi orang lain, maka hendaknya kita harus berpegang pada
*Yakobus 3:17-18 (TB)* Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik.
Dan buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai.
Semua itu dapat kita lakukan, jika kita memiliki persekutuan dengan Kristus dan semua yang kita lakukan atau kita perbuat hanya untuk kemuliaan Kristus dan bukan untuk kemuliaan diri kita atau kepentingan diri sendiri, sebagaimana yang dikehendaki dalam
*Kolose 3:23 (TB)* Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.
Karena itu marilah kita terus berjuang untuk bisa menjadi teladan yang baik, agar mereka yang akan memfitnah kita menjadi malu karena tidak mereka dapati hal-hal yang buruk dalam hidup kita, sehingga kitapun tidak mencemarkan nama Tuhan Yesus, yang sudah menjadi dan memberi teladan yang baik dalam hidup kita.
Selamat berjuang dan hanya dengan pertolongan Roh Kudus kita dimampukan melakukan pekerjaan yang baik dan menjadikan diri kita teladan yang baik bagi banyak orang.
Selamat pagi, selamat beraktifitas, Tuhan Yesus memberkati, Amin.
*PD Autopia Malang*
Wibisono
Komentar
Posting Komentar