2987 Regi : Tuhan Yesus tetap setia

Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.

Renungan firman Tuhan saat ini berjudul:

*Tuhan Yesus tetap setia*.

Dasar firman:

*2 Timotius 2:13 (BIMK)* Kalau kita tidak setia, Ia tetap setia, sebab tak dapat Ia bertentangan dengan diri-Nya sendiri."


Saudaraku kekasih Kristus, hidup yang  kita jalani ini, sering berhubungan dengan  janji-janji, baik kepada relasi bisnis, pekerjaan, bermasyarakat, keluarga, *bahkan janji kepada yang Empunya hidup yaitu Allah yang Maha kudus*.
Janji-janji yang kita ucapkan itu kelihatanya sangat remeh dan mudah diucapkan.
Sekarang yang sedang kita renungkan, pernahkah kita berjanji baik kepada sesama atau  kepada Allah?.

Sebab kata setia tentunya berhubungan dengan  janji itu harus dipertanggungjawabkan, ada jawaban yang pasti dari janji itu dan bukti.
Viadolorosa (jalan salib) yang telah dijalani oleh Tuhan  Yesus Kristus itulah  wujud dari *kesetiaan  Allah Bapa*.
Dengan peristiwa itu, beranikah kita mengakui di depan manusia bahwa kita sebagai anak-anak Allah?
Sebab pengakuan itu juga sebagai wujud janji setia kita kepada Allah:

*Matius 10:32 (BIMK)*  "Barangsiapa mengakui di depan umum bahwa ia pengikut-Ku, Aku pun akan mengakui dia di hadapan Bapa-Ku di surga.


Karena itu kita harus berani menjadi saksi-saksi Kristus dan menjadi suratan Kristus, yang berarti pikiran-pikiran Kristus tercermin dalam kehidupan pribadi kita.
Tetapi apabila kita tidak berani mengakui atau tidak mau bersaksi bahwa kita ini anak-anak Allah, maka Allah akan memberlakukan:

*Matius 10:33 (BIMK)* Tetapi barangsiapa menyangkal di muka umum bahwa ia pengikut-Ku, Aku pun akan menyangkal dia di hadapan Bapa-Ku di surga."


Inilah konsekwensinya sebagai pengikut Kristus, memang pada kenyataanya Tuhan Yesus itu tidak pernah berbohong dalam hal apapun:

*Bilangan 23:19 (VMD)*  Allah bukanlah manusia; Ia tidak berbohong. Allah bukan manusia; keputusan-Nya tidak berubah. Jika Ia mengatakan untuk melakukan sesuatu, Ia melakukannya. Jika Ia berjanji, Ia melakukan yang dijanjikan-Nya.


Untuk itu kiranya kita menjadi sadar atas janji-janji yang sering kita ucapkan dihadapan Allah.
Sebab sering kita berjanji: *untuk setia,taat, patuh kepada perintah Allah dan  menjadi pelaku firmanNya*.
Namun kenyataanya *hanya janji tinggal janji*.
Ketahuilah bahwa Allah tidak pernah berdusta dan tidak pernah lalai  kepada janji-janjiNya:

*2 Petrus 3:9 (TB)* Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.


Justru kitalah yang sering melalaikan, meremehkan kasih setia Allah, yang  terus mengutus kita untuk hidup dalam pertobatan,supaya *nantinya mahkota kehidupan menjadi milik anak-anakNya yang setia*.
Allah bertindak adil kepada semua ciptaanNya, matahari bulan bintang terus bersinar menerangi semua umatNya, bahkan seisi dunia boleh dinikmati umat ciptaanNya dan Allah tidak pernah pilih kasih.
Seandainya kita tidak setia, Allahpun tidak merugi dan tidak merubah apa yang menjadi keputusanNya, karena  semua ada dalam  tangan kuasa Allah dan apa yang telah di firmankanNya pasti digenapi janji itu:

*Yesaya 55:11 (TB)*  demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.


Yang rugi adalah kita sendiri bila kita tidak setia kepada Allah, yang dalam bahasa jawa dikatakan lamis, manis dibibir, yang ujungnya penuh dengan kebohongan. Dan kalau kita berbohong kepada Allah *sama halnya menipu diri kita sendiri*:

*Yakobus 1:22 (TB)*  Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.


Saudaraku, marilah kita meneladani kesetiaan Tuhan Yesus  kepada Allah Bapa, yang kesemuanya itu untuk keselamatan jiwa kita.
Selamat berjuang , teruslah bersemangat menjalani kehidupan, bersama Tuhan Yesus ada kemenangan dan sukacita, amin.


*PD.Autopia Malang*
ernawati eliyus.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR