1452 Regi: Allah Jangan Disamakan dengan Berhala

_Shalom Aleichem b’Shem Yeshua Ha Machiah_
Tema renungan pagi hari ini: *Allah jangan disamakan dengan berhala*.

Gelandang kesebelasan Inggris, David Beckham, merasa tersanjung ketika disamakan dengan kapten legendaris, Sir Bobby Moore, yang pernah membawa Inggris menjuarai piala dunia 1966. Kebanggaan itu diungkapkannya dengan mengatakan: “Sungguh sangat tersanjung aku dikatakan dapat menyamainya."

Bagi Allah Sang Pencipta jagat raya ini, alih-alih mendapatkan sanjungan atas besarnya kuasa dan kasih-Nya kepada manusia, malahan direndahkan oleh keterpikatan mata Hawa terhadap buah terlarang. Hawa memetik dan memakannya bersama suaminya, *Kej. 3: 6*. Selanjutnya, keturunan Adam mendirikan patung-patung yang disembah mereka, sehingga Allah menegur keras: “_Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, … Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, …”_ *Kel. 20: 4 & 5*.

Lebih jauh Daud menggambarkan bahwa berhala itu merupakan: _“… perak dan emas,  buatan tangan manusia,  mempunyai mulut, tetapi tidak dapat berkata-kata, mempunyai mata, tetapi …, mempunyai telinga, tetapi …, mempunyai hidung, tetapi …, mempunyai tangan, tetapi tidak …, mempunyai kaki, tetapi tidak dapat berjalan, dan tidak dapat memberi suara ....”_  *Mazmur 115:4-7* (TB)

Penjelasan Nabi Yeremia pun lebih lugas lagi: _“Berhala itu semuanya *bodo*h dan *dungu*; petunjuk dewa  itu *sia-sia*, karena ia hanya *kayu belaka*.”* Yer. 10: 8* (TB)

Bisa dibayangkan apabila Anda disamakan dengan benda yang bodoh dan dungu sia-sia, dan tidak bisa apa-apa! Dalam konteks ini, terlebih Allah disamakan dengan hal itu. Sungguh menjadikan hati Allah sangat dikecewakan, sehingga bangsa Israel mendapatkan hukuman dan menderita sekian lama.

Bentuk berhala pada zaman Now ini tentunya sangat berbeda dengan zaman Perjanjian Lama. Jika pikiran kita lebih tertuju kepada *harta benda, kekayaan, pangkat, jabatan, hobi, barang kesukaan, kegiatan pemuas diri tanpa mengindahkan Tuhan*; maka kita telah terjebak pada berhala serta melakukan pelecehan terhadap Allah. Belajar dari kesalahan manusia masa lalu, marilah kita berubah dengan menerapkan* STM* (*Setia, Taat dan Menuruti firman-Nya*): 1 *Pet. 1: 14* _“Hiduplah sebagai *anak-anak yang taat* dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu,”_

*Rom. 2: 7* _“yaitu hidup kekal kepada mereka yang dengan *tekun berbuat baik*, mencari *kemuliaan*, *kehormatan* dan *ketidakbinasaan*.”_

Marilah *bertekun dalam STM* sehingga tidak saja semua *permintaan kita dijawab*, namun *hidup kekalpun kelak kita terima*.
Immanuel!

*PD Autopia*
28032018
_gunawanwibisono_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

1523 Regi: Selamatkan lah waktumu