1412 Regi: Sorot Mata yang Mengubahkan

Shalom Aleichem b’Shem Yeshua Ha Mashiach.
Tema renungan pagi  ini adalah:

*Sorot Mata yang Mengubahkan*

Dasar firmannya dari:

*Lukas 22:60-62*
Tetapi Petrus berkata: *“Bukan, aku tidak tahu apa yang engkau katakan.”* *Seketika itu juga*, sementara ia berkata, *berkokoklah ayam*. Lalu *berpalinglah Tuhan memandang Petrus*. Maka teringatlah Petrus bahwa Tuhan telah berkata kepadanya: “Sebelum ayam berkokok pada hari ini, engkau telah tiga kali menyangkal Aku.” Lalu *ia pergi* ke luar dan *menangis dengan sedihnya*.

Ketika Tuhan Yesus ditangkap dan digiring menuju rumah Imam Besar, Petrus menyangkal bahwa dirinya merupakan bagian dari Tuhan Yesus, bahkan ketika ayam berkokok, dia baru saja mengakhiri penyangkalannya yang ketiga kali. Kemudian Tuhan Yesus berpaling memandang Petrus dengan *sorot mata yang menegur, kecewa, dan mengingatkan betapa sedih-Nya* atas penyangkalan Petrus, yang baru saja berjanji bersedia mati bagi-Nya:

*“Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku takkan menyangkal Engkau.”* *(Markus 14: 31)*.

Demikian pula Petrus, setelah menerima sorot mata itu dan menyadari akan kesalahannya, dia pergi ke luar dan menangis sejadi-jadinya. Dia sungguh malu dan menyesali perbuatannya, hatinya terasa disayat-sayat karena Tuhan Yesus yang sangat dibangga-banggakannya dihianatinya oleh sebab rasa takutnya terhadap suasana saat itu yang begitu mencekam dan menakutkan dirinya. Lalu Petruspun teringat akan peringatan Tuhan Yesus:
*“Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum, tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur.* Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf kuatkanlah saudara-saudaramu”
*(Lukas22: 31 & 32)*.

Beberapa waktu setelah kematian Kristus, di tengah kesedihan dan kegalauan Petrus, Tuhan Yesus menampakkan diri kepadanya:

*“Sesungguhnya Tuhan telah bangkit dan telah menampakkan diri kepada Simon.” (Lukas 24: 34)*

 juga:

*bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya (1 Korintus15: 5)*.

Kefas adalah Petrus dalam bahasa Aram.

*Doa, sorot mata, dan penampakan akan kebangkitan Tuhan Yesus telah mengubah penghianatan Petrus menjadi karya besar, diantaranya: mempertobatkan tiga ribu orang pada hari Pantekosta (Kisah rasul 2: 14-41), menyembuhkan Eneas yang sudah lumpuh selama delapan tahun (Kisah rasul 9: 33-34), dan menghidupkan Tabitha (Kisah rasul 9: 41-42)*.

Tuhan Yesus tidak saja berdoa, menegur dengan sorot mata dan menyatakan kebangkitan-Nya itu untuk Petrus saja tetapi juga bagi kita semua:
*Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka, (Yohanes 17: 20)*.

Namun bagaimanakah dengan kita? Apakah doa Tuhan Yesus sudahkah mengubahkan kita dan kita sudah berbuah? *Sebagai ranting marilah kita senantiasa menempel pada Pokok Anggur, agar dengan demikian kita akan berbuah banyak (Yohanes 15: 5)*.

Selamat pagi, selamat beraktivitas dan melalui *doa, sorot mata dan kebangkitan Tuhan Yesus*, selamat berbuah karena kita hidup di dalam Kristus. Immanuel! Amin.

*PD Autopia Malang*
07032018
_gunawanwibisono_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

1523 Regi: Selamatkan lah waktumu