1451 Rensi: MENIKMATI KEBERHASILAN
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan siang ini bertema:
*MENIKMATI KEBERHASILAN*
Dasar firmannya dari:
*Yosua 1: 8* (TB) Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, *sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.*
Setiap orang pasti bercita-cita agar berhasil dan beruntung dalam hidupnya. Namun, bagaimana agar berhasil dan beruntung sesuai dengan kehendak Allah?
Kepada kita diajarkan trik, tip, dan resep untuk menjadi berhasil dan beruntung tersebut yakni:
1. *Memperkatakan firman* Tuhan Yesus setiap ada kesempatan, maksudnya baik secara teori maupun praktik hidup sesehari. Jika ditanya oleh salah seorang teman, kita harus menjawab dengan lemah lembut (Amsal 15:1), sebab firman Bapa pun mengatakan demikian. Jika ada teman yang sukses memperoleh sesuatu, kita tidak diizinkan iri hati (Mazmur 37:1, Markus 7:22), tetapi justru ikut mendoakannya (Lukas 22: 40) seperti Sabda Bapa tentang iri hati, dan masih banyak contoh yang lain
2. *Merenungkan firman* Tuhan Yesus itu siang dan malam. Merenungkan bisa bermakna merasa-rasakan. Misalnya, saat harus mengalami sesuatu yang kurang nyaman, apakah di bidang kesehatan, ekonomi, atau relasi dengan sesama, kita bisa menikmati permasalahan itu bersama Bapa. Saya meyakini bahwa masalah itu ada sebagai masa untuk mendekat kepada Allah. Justru pada saat bermasalah itulah kita berdoa, berseru, berteriak meminta tolong dengan sepenuh jiwa tanpa mengenal waktu. Benar-benar menikmati kebersamaan dengan Bapa dalam doa-doa, tangisan, dan puji-pujian.
Berbahagialah orang yang kesukaannya firman Tuhan dan merenungkannya siang malam dan yang demikian tidak akan mendapat malu.
*Mazmur 1:1-2* (TB) Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.
*Mazmur 119:15, 78* (TB) Aku hendak merenungkan titah-titah-Mu dan mengamat-amati jalan-jalan-Mu. Biarlah orang-orang yang kurang ajar mendapat malu, karena mereka berlaku bengkok terhadap aku tanpa alasan; tetapi aku akan merenungkan titah-titah-Mu.
3. *Bertindak hati-hati.*
Kita ingat bahwa kita ini berada di tengah-tengah serigala yang mengaum-ngaum dan siap menerkam kita. Karena itu, sangat dibutuhkan kewaspadaan dan kehati-hatian kita. Salah sedikit saja, terpeleset sedikit saja, kita bisa hancur.
Saat berada dalam perjalanan ke mana pun, kita ingin berhasil. Sebagaimana Daud, ia berhasil karena Bapa menyertainya. Saat kita membangun rumah atau mengerjakan tugas lain apa pun itu, kita akan berhasil pula karena Bapa menyertai kita. Mari kita baca penggal ayat berikut:
*1 Samuel 18:14* (TB) Daud berhasil di segala perjalanannya, *sebab TUHAN menyertai dia.*
Saat mendapat tekanan pekerjaan dari atasan kita, dengan berdoa dan didoakan oleh banyak saudara kita, kita pun akan menikmati keberhasilan sebagaimana penggal ayat ini:
*Nehemia 1:11* (TB) Ya, Tuhan, berilah telinga kepada doa hamba-Mu ini dan kepada doa hamba-hamba-Mu yang rela takut akan nama-Mu, dan biarlah hamba-Mu berhasil hari ini dan mendapat belas kasihan dari orang ini." Ketika itu aku ini juru minuman raja.
Semua yang kita rancangkan akan diberkati dan dijadikan-Nya berhasil sebagaimana firman ini:
*Mazmur 20:5* (TB) Kiranya diberikan-Nya kepadamu apa yang kaukehendaki dan dijadikan-Nya berhasil apa yang kaurancangkan.
Yang lebih penting adalah hikmat. Sumber hikmat adalah Bapa sendiri. Karena itu, mari senantiasa mendekat meskipun sedang berada di zona nyaman, tidak perlu menunggu permasalahan muncul dan hal-hal tidak menyenangkan menimpa kita.
*Pengkhotbah 10:10* (TB) Jika besi menjadi tumpul dan tidak diasah, maka orang harus memperbesar tenaga, tetapi yang terpenting untuk berhasil adalah hikmat.
Tuhan Yesus memberkati. Amin.
*PD AUTOPIA MALANG*
27032018
Ninik SR
*MENIKMATI KEBERHASILAN*
Dasar firmannya dari:
*Yosua 1: 8* (TB) Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, *sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.*
Setiap orang pasti bercita-cita agar berhasil dan beruntung dalam hidupnya. Namun, bagaimana agar berhasil dan beruntung sesuai dengan kehendak Allah?
Kepada kita diajarkan trik, tip, dan resep untuk menjadi berhasil dan beruntung tersebut yakni:
1. *Memperkatakan firman* Tuhan Yesus setiap ada kesempatan, maksudnya baik secara teori maupun praktik hidup sesehari. Jika ditanya oleh salah seorang teman, kita harus menjawab dengan lemah lembut (Amsal 15:1), sebab firman Bapa pun mengatakan demikian. Jika ada teman yang sukses memperoleh sesuatu, kita tidak diizinkan iri hati (Mazmur 37:1, Markus 7:22), tetapi justru ikut mendoakannya (Lukas 22: 40) seperti Sabda Bapa tentang iri hati, dan masih banyak contoh yang lain
2. *Merenungkan firman* Tuhan Yesus itu siang dan malam. Merenungkan bisa bermakna merasa-rasakan. Misalnya, saat harus mengalami sesuatu yang kurang nyaman, apakah di bidang kesehatan, ekonomi, atau relasi dengan sesama, kita bisa menikmati permasalahan itu bersama Bapa. Saya meyakini bahwa masalah itu ada sebagai masa untuk mendekat kepada Allah. Justru pada saat bermasalah itulah kita berdoa, berseru, berteriak meminta tolong dengan sepenuh jiwa tanpa mengenal waktu. Benar-benar menikmati kebersamaan dengan Bapa dalam doa-doa, tangisan, dan puji-pujian.
Berbahagialah orang yang kesukaannya firman Tuhan dan merenungkannya siang malam dan yang demikian tidak akan mendapat malu.
*Mazmur 1:1-2* (TB) Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.
*Mazmur 119:15, 78* (TB) Aku hendak merenungkan titah-titah-Mu dan mengamat-amati jalan-jalan-Mu. Biarlah orang-orang yang kurang ajar mendapat malu, karena mereka berlaku bengkok terhadap aku tanpa alasan; tetapi aku akan merenungkan titah-titah-Mu.
3. *Bertindak hati-hati.*
Kita ingat bahwa kita ini berada di tengah-tengah serigala yang mengaum-ngaum dan siap menerkam kita. Karena itu, sangat dibutuhkan kewaspadaan dan kehati-hatian kita. Salah sedikit saja, terpeleset sedikit saja, kita bisa hancur.
Saat berada dalam perjalanan ke mana pun, kita ingin berhasil. Sebagaimana Daud, ia berhasil karena Bapa menyertainya. Saat kita membangun rumah atau mengerjakan tugas lain apa pun itu, kita akan berhasil pula karena Bapa menyertai kita. Mari kita baca penggal ayat berikut:
*1 Samuel 18:14* (TB) Daud berhasil di segala perjalanannya, *sebab TUHAN menyertai dia.*
Saat mendapat tekanan pekerjaan dari atasan kita, dengan berdoa dan didoakan oleh banyak saudara kita, kita pun akan menikmati keberhasilan sebagaimana penggal ayat ini:
*Nehemia 1:11* (TB) Ya, Tuhan, berilah telinga kepada doa hamba-Mu ini dan kepada doa hamba-hamba-Mu yang rela takut akan nama-Mu, dan biarlah hamba-Mu berhasil hari ini dan mendapat belas kasihan dari orang ini." Ketika itu aku ini juru minuman raja.
Semua yang kita rancangkan akan diberkati dan dijadikan-Nya berhasil sebagaimana firman ini:
*Mazmur 20:5* (TB) Kiranya diberikan-Nya kepadamu apa yang kaukehendaki dan dijadikan-Nya berhasil apa yang kaurancangkan.
Yang lebih penting adalah hikmat. Sumber hikmat adalah Bapa sendiri. Karena itu, mari senantiasa mendekat meskipun sedang berada di zona nyaman, tidak perlu menunggu permasalahan muncul dan hal-hal tidak menyenangkan menimpa kita.
*Pengkhotbah 10:10* (TB) Jika besi menjadi tumpul dan tidak diasah, maka orang harus memperbesar tenaga, tetapi yang terpenting untuk berhasil adalah hikmat.
Tuhan Yesus memberkati. Amin.
*PD AUTOPIA MALANG*
27032018
Ninik SR
Komentar
Posting Komentar