1416 Rensi: IMAN YANG MEMBERKATI SESAMA
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach,
Saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan siang ini
bertema
*IMAN YANG MEMBERKATI SESAMA*
diambil dari:
*Matius 8:5-13 (TB)* Ketika Yesus masuk ke Kapernaum, datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan memohon kepada-Nya, "Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita." Yesus berkata kepadanya, "Aku akan datang menyembuhkannya." Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya, "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu, ‘Pergi!’, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi,’ Datang!’, maka ia datang, ataupun kepada hambaku,’Kerjakanlah ini!’, maka ia mengerjakannya."
Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya, *"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorang pun di antara orang Israel.* Aku berkata kepadamu, ‘Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak, dan Yakub di dalam Kerajaan Sorga, sedangkan anak-anak Kerajaan itu akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.’ Lalu Yesus berkata kepada perwira itu,"Pulanglah dan jadilah kepadamu seperti yang engkau percaya." Maka pada saat itu juga sembuhlah hambanya.
Ada empat pihak yang ada dalam perikop ini, yakni
(a) Tuhan Yesus,
(b) perwira,
(c) hamba yang sakit, dan
(d) banyak orang yang sedang di tempat itu, termasuk para murid Yesus.
Kali ini saya hanya memfokuskan diri pada perwira dan relasinya dengan Tuhan Yesus.
(a) Tuhan Yesus sebagai aktor penting heran melihat dan mendengar tutur perwira (yang beriman luar biasa) hingga memuji-Nya.
(b) Perwira sebagai pejabat yang berpangkat tinggi, dan memiliki harta melimpah.
Perwira ini pasti dihormati, disegani, dan perintahnya diindahkan bawahannya.
Kenyataan umum para pejabat seperti itu biasa memiliki sikap arogan, gila hormat, dan tinggi hati. Namun, di sini kita melihat seorang pejabat yang rendah hati dan peduli pada bawahan (hambanya) yang sedang menderita sehingga rela mencarikan tabib demi kesembuhannya. Pilihan tepat! Tabib agunglah yang didatanginya.
Tuhan Yesus selaku tabib agung mengatakan akan datang ke rumahnya, ia pun tahu diri (sangat merendah, taksombong) dan meyakini tanpa datang pun, hambanya itu akan sembuh. Hanya dengan berkenan *bersabda* saja hambanya pasti akan sembuh. Ini karena sabda-Nya itu mengandung kuasa dan jika mengandalkan kuasa-Nya akan memperoleh berkat
*Yeremia 17:7 (TB)* Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!
Itulah iman luar biasa yang membuat Tuhan Yesus heran!
*Mat 17: 20b (TB)* sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.
Andai kita memiliki iman, gunung, pohon ara, atau pergumulan apa pun bisa kita perintahkan untuk berpindah dan pergi! Jika kita punya iman yang kuat seperti Perwira tadi, tentu kita mampu mengatasi masalah yang segunung karena kuasa dan berkat Tuhan Yesus yang dianugerahkan-Nya kepada kita.
Jika punya iman, saat membawa si sakit ke hadapan-Nya atau memohonkan kesembuhan untuknya (saat melakukan proyek kasih), si sakit pasti memperoleh berkat kesembuhan yang diharapkannya.
Mari kita teladani perilaku si perwira yang memiliki iman luar biasa, mengandalkan Tuhan Yesus, rendah hati, peduli terhadap sesama, rela berkorban, dan pada akhirnya membawa berkat bagi sesama. Mari kita beriman teguh agar diselamatkan-Nya dan tidak dicampakkan-Nya ke tempat gelap yang mengerikan.
Tuhan Yesus memberkati, Haleluya amin.
*PD AUTOPIA MALANG*
09032018
Ninik SR
Saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan siang ini
bertema
*IMAN YANG MEMBERKATI SESAMA*
diambil dari:
*Matius 8:5-13 (TB)* Ketika Yesus masuk ke Kapernaum, datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan memohon kepada-Nya, "Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita." Yesus berkata kepadanya, "Aku akan datang menyembuhkannya." Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya, "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu, ‘Pergi!’, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi,’ Datang!’, maka ia datang, ataupun kepada hambaku,’Kerjakanlah ini!’, maka ia mengerjakannya."
Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya, *"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorang pun di antara orang Israel.* Aku berkata kepadamu, ‘Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak, dan Yakub di dalam Kerajaan Sorga, sedangkan anak-anak Kerajaan itu akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.’ Lalu Yesus berkata kepada perwira itu,"Pulanglah dan jadilah kepadamu seperti yang engkau percaya." Maka pada saat itu juga sembuhlah hambanya.
Ada empat pihak yang ada dalam perikop ini, yakni
(a) Tuhan Yesus,
(b) perwira,
(c) hamba yang sakit, dan
(d) banyak orang yang sedang di tempat itu, termasuk para murid Yesus.
Kali ini saya hanya memfokuskan diri pada perwira dan relasinya dengan Tuhan Yesus.
(a) Tuhan Yesus sebagai aktor penting heran melihat dan mendengar tutur perwira (yang beriman luar biasa) hingga memuji-Nya.
(b) Perwira sebagai pejabat yang berpangkat tinggi, dan memiliki harta melimpah.
Perwira ini pasti dihormati, disegani, dan perintahnya diindahkan bawahannya.
Kenyataan umum para pejabat seperti itu biasa memiliki sikap arogan, gila hormat, dan tinggi hati. Namun, di sini kita melihat seorang pejabat yang rendah hati dan peduli pada bawahan (hambanya) yang sedang menderita sehingga rela mencarikan tabib demi kesembuhannya. Pilihan tepat! Tabib agunglah yang didatanginya.
Tuhan Yesus selaku tabib agung mengatakan akan datang ke rumahnya, ia pun tahu diri (sangat merendah, taksombong) dan meyakini tanpa datang pun, hambanya itu akan sembuh. Hanya dengan berkenan *bersabda* saja hambanya pasti akan sembuh. Ini karena sabda-Nya itu mengandung kuasa dan jika mengandalkan kuasa-Nya akan memperoleh berkat
*Yeremia 17:7 (TB)* Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!
Itulah iman luar biasa yang membuat Tuhan Yesus heran!
*Mat 17: 20b (TB)* sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.
Andai kita memiliki iman, gunung, pohon ara, atau pergumulan apa pun bisa kita perintahkan untuk berpindah dan pergi! Jika kita punya iman yang kuat seperti Perwira tadi, tentu kita mampu mengatasi masalah yang segunung karena kuasa dan berkat Tuhan Yesus yang dianugerahkan-Nya kepada kita.
Jika punya iman, saat membawa si sakit ke hadapan-Nya atau memohonkan kesembuhan untuknya (saat melakukan proyek kasih), si sakit pasti memperoleh berkat kesembuhan yang diharapkannya.
Mari kita teladani perilaku si perwira yang memiliki iman luar biasa, mengandalkan Tuhan Yesus, rendah hati, peduli terhadap sesama, rela berkorban, dan pada akhirnya membawa berkat bagi sesama. Mari kita beriman teguh agar diselamatkan-Nya dan tidak dicampakkan-Nya ke tempat gelap yang mengerikan.
Tuhan Yesus memberkati, Haleluya amin.
*PD AUTOPIA MALANG*
09032018
Ninik SR
Komentar
Posting Komentar