1446 Regi: APA YANG ADA PADAMU..?
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach
Renungan pagi hari ini dengan judul:
*"..APA YANG ADA PADAMU..?"*
Dasar firmannya dari:
*2 Raja-raja 4:2,6* (TB)
(2) Jawab Elisa kepadanya: "Apakah yang dapat kuperbuat bagimu? *Beritahukanlah kepadaku apa-apa yang kaupunya di rumah."* Berkatalah perempuan itu: "Hambamu ini tidak punya sesuatu apa pun di rumah, kecuali sebuah buli-buli berisi minyak."
(6) Ketika bejana-bejana itu sudah penuh, berkatalah perempuan itu kepada anaknya: "Dekatkanlah kepadaku sebuah bejana lagi," tetapi jawabnya kepada ibunya: *"Tidak ada lagi bejana." Lalu berhentilah minyak itu mengalir.*
Dua hal penting dari dua ayat di atas adalah, nabi Elisa hanya meminta hal atau sesuatu yang dipunyai oleh janda itu, dan *yang membuat minyak berhenti mengalir adalah karena bejana yang dibutuhkan sudah tidak ada lagi* alias kehabisan bejana untuk menampung aliran minyak ajaib itu. Minyaknya tetap minyak biasa, tetapi, proses supranatural yang membuat minyak itu mengalir itulah yang ajaib..!
Ada maksud yang luar biasa dari perikop ini. Nabi Elisa yang diberi hikmat dan kuasa dari Allah "hanya" meminta *apa yang dipunyai* oleh perempuan itu. *Hanya apa yang dipunyai, bukan yang tidak dipunyai.* Bukan nganak-nganakno.. ( mengada-ada ).
Dan dari hal sederhana yang dimiliki itulah, Allah sanggup membuatnya menjadi hal yang luar biasa bahkan spektakuler..
Sama juga dengan Musa. *"Apa yang ada di tanganmu..?"* tanya Allah kepada Musa, yang saat itu memegang tongkat *(Keluaran4:2)*.
Dan dengan tongkat yang biasa itu, Allah memakainya menjadi sarana bagi Musa untuk melakukan banyak keajaiban yang luar biasa.
Satu lagi, ketika Tuhan Yesus memberi makan 5000 orang. Tuhan Yesus juga hanya meminta apa yang ada pada para murid *(Markus 6:38)*.
Seandainya saat itu tidak ada yang membawa roti, apakah Tuhan Yesus tidak mampu mengadakannya..? Pasti bisa..! Tetapi Tuhan Yesus ingin ada kerjasama dari para muridNya. Sama halnya dengan kasus nabi Elisa pada ayat di atas, juga pada nabi Musa.
*Allah menghendaki kita terlibat dalam karyaNya..!*
Sungguh luar biasa bukan..?
Dan dari lima roti dua ikan itu, Tuhan Yesus melakukan mujizat yang luar biasa juga..
Saudara terkasih, sejak jaman Taurat, hingga jaman Perjanjian baru dan sampai kini, Allah tetap berbuat hal yang sama.. Allah tidak meminta apa yang kita tidak punya, tapi apa yang kita miliki, itulah yang dikehendakiNya. Ingat, yang kita miliki pun, sejatinya juga berasal dari Dia, Sang Empunya Segalanya.. Talenta apa yang kita miliki, bila kita serahkan kepadaNya, dan memohon supaya Dia yang menyempurnakannya, akan menjadi sesuatu hal yang berguna bagi sesama. Apapun itu..
Asal saja, selalu tersedia bejana yang kosong, yaitu hati kita yang *ngorong atau haus*, yang terus merindukan aliran firmanNya, dan jangan sampai aliran itu terhenti gara-gara telah kehabisan tempat..
Allah hanya mengingini.. *"apa yang ada padamu..?" tidak lebih..!*
Selamat hari Minggu, selamat beribadah, Tetap bersemangat,Tuhan Yesus memberkati kita, amin.
*PD AUTOPIA Malang*
25032018
hasannysantoso
Renungan pagi hari ini dengan judul:
*"..APA YANG ADA PADAMU..?"*
Dasar firmannya dari:
*2 Raja-raja 4:2,6* (TB)
(2) Jawab Elisa kepadanya: "Apakah yang dapat kuperbuat bagimu? *Beritahukanlah kepadaku apa-apa yang kaupunya di rumah."* Berkatalah perempuan itu: "Hambamu ini tidak punya sesuatu apa pun di rumah, kecuali sebuah buli-buli berisi minyak."
(6) Ketika bejana-bejana itu sudah penuh, berkatalah perempuan itu kepada anaknya: "Dekatkanlah kepadaku sebuah bejana lagi," tetapi jawabnya kepada ibunya: *"Tidak ada lagi bejana." Lalu berhentilah minyak itu mengalir.*
Dua hal penting dari dua ayat di atas adalah, nabi Elisa hanya meminta hal atau sesuatu yang dipunyai oleh janda itu, dan *yang membuat minyak berhenti mengalir adalah karena bejana yang dibutuhkan sudah tidak ada lagi* alias kehabisan bejana untuk menampung aliran minyak ajaib itu. Minyaknya tetap minyak biasa, tetapi, proses supranatural yang membuat minyak itu mengalir itulah yang ajaib..!
Ada maksud yang luar biasa dari perikop ini. Nabi Elisa yang diberi hikmat dan kuasa dari Allah "hanya" meminta *apa yang dipunyai* oleh perempuan itu. *Hanya apa yang dipunyai, bukan yang tidak dipunyai.* Bukan nganak-nganakno.. ( mengada-ada ).
Dan dari hal sederhana yang dimiliki itulah, Allah sanggup membuatnya menjadi hal yang luar biasa bahkan spektakuler..
Sama juga dengan Musa. *"Apa yang ada di tanganmu..?"* tanya Allah kepada Musa, yang saat itu memegang tongkat *(Keluaran4:2)*.
Dan dengan tongkat yang biasa itu, Allah memakainya menjadi sarana bagi Musa untuk melakukan banyak keajaiban yang luar biasa.
Satu lagi, ketika Tuhan Yesus memberi makan 5000 orang. Tuhan Yesus juga hanya meminta apa yang ada pada para murid *(Markus 6:38)*.
Seandainya saat itu tidak ada yang membawa roti, apakah Tuhan Yesus tidak mampu mengadakannya..? Pasti bisa..! Tetapi Tuhan Yesus ingin ada kerjasama dari para muridNya. Sama halnya dengan kasus nabi Elisa pada ayat di atas, juga pada nabi Musa.
*Allah menghendaki kita terlibat dalam karyaNya..!*
Sungguh luar biasa bukan..?
Dan dari lima roti dua ikan itu, Tuhan Yesus melakukan mujizat yang luar biasa juga..
Saudara terkasih, sejak jaman Taurat, hingga jaman Perjanjian baru dan sampai kini, Allah tetap berbuat hal yang sama.. Allah tidak meminta apa yang kita tidak punya, tapi apa yang kita miliki, itulah yang dikehendakiNya. Ingat, yang kita miliki pun, sejatinya juga berasal dari Dia, Sang Empunya Segalanya.. Talenta apa yang kita miliki, bila kita serahkan kepadaNya, dan memohon supaya Dia yang menyempurnakannya, akan menjadi sesuatu hal yang berguna bagi sesama. Apapun itu..
Asal saja, selalu tersedia bejana yang kosong, yaitu hati kita yang *ngorong atau haus*, yang terus merindukan aliran firmanNya, dan jangan sampai aliran itu terhenti gara-gara telah kehabisan tempat..
Allah hanya mengingini.. *"apa yang ada padamu..?" tidak lebih..!*
Selamat hari Minggu, selamat beribadah, Tetap bersemangat,Tuhan Yesus memberkati kita, amin.
*PD AUTOPIA Malang*
25032018
hasannysantoso
Komentar
Posting Komentar