1426 Regi: Hikmat Allah
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.
Renungan hari ini dengan tema:
*Hikmat Allah*.
Dasar firman:
*1 Raja-raja 3:9 (TB)* *Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang faham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat*, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?"
Saudaraku yang mengasihi Tuhan Yesus, dalam perjalanan hidup ini,tentu mengalami suka dan duka.
Semuanya itu berharap agar bisa mencapai apa yang menjadi tujuan
dan harapan hidupnya.
Kita sebagai umat pilihan Allah yang sudah di mampukan percaya karya Roh Kudus, dengan perjalanan hidup yang penuh liku liku ini,diharapkan tidak mengandalkan akal budinya sendiri.
Saudaraku,mari kita kembali merenungkan firman Allah dalam
*1Raja raja 3:1-15* (cerita Salomo yang di perkenan Allah menggantikan kepemimpinan Daud sang ayahnya).
Dengan mengikuti jejak iman sang ayah( raja Daud), Salomo memohon hikmat Allah dalam memimpin bangsanya yang begitu besar,supaya tidak salah langkah terlebih dalam mengambil sebuah keputusan.Dalam hal ini Salomo tidak mengandalkan akal budinya tetapi Ia mempunyai rasa takut dan hormat kepada Allahnya.
Ada hal yang sangat istimewa dalam diri raja Salomo bahwa hatinya digerakkan oleh Roh, agar berdoa memohon hikmat Allah untuk memimpin bangsanya dan dalam permohonan doanya, Salomo tidak mementingkan kepentingan pribadinya sendiri juga hal² yang duniawi ,tetapi apa yang dimintanya hanya untuk kemuliaan nama Allah,
*1 Raja-raja 3:11-13 (TB)* Jadi berfirmanlah Allah kepadanya: "Oleh karena engkau telah meminta hal yang demikian dan tidak meminta umur panjang atau kekayaan atau nyawa musuhmu, melainkan pengertian untuk memutuskan hukum,
maka *sesungguhnya Aku melakukan sesuai dengan permintaanmu itu, sesungguhnya Aku memberikan kepadamu hati yang penuh hikmat dan pengertian,* sehingga sebelum engkau tidak ada seorang pun seperti engkau, dan sesudah engkau takkan bangkit seorang pun seperti engkau.
Dan juga apa yang tidak kauminta Aku berikan kepadamu, baik kekayaan maupun kemuliaan, sehingga sepanjang umurmu takkan ada seorang pun seperti engkau di antara raja-raja.
Marilah kita mencontoh iman raja Salomo,yang selalu melibatkan Allah dalam setiap langkah kehidupanya,walaupun semuanya mengandung resiko,namun jika hidup ini dipimpin oleh hikmat Allah tentu akan menghasilkan damai sejahtera.
Bukankah kita juga harus jujur di hadapan Allah, bahwa kita hidup sering mengandalkan akal budi kita sendiri dengan penuh kesombongan seakan- akan kita bisa sendiri dan merasa kuat bahkan merasa mampu mengetahui semua yang akan terjadi. Kita sering lupa dan meninggalkan Allah dalam mengambil sebuah keputusan ,alangkah ruginya, jika keputusan yang kita ambil salah dan akibatnya semua pasti akan gagal total yang akibatnya penderitaan terjadi .dan kita baru sadar dalam kondisi jatuh terpuruk ,baru ingat Yesus yang Empunya segala galanya:
*Amsal 14:12 (TB)* Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut.
Marilah kita hidup di hadapan Allah dengan penuh kerendahan hati dan berusaha terus hidup kudus dengan terus memohon hikmat Allah yang memimpin hidup kita kepada jalan kebenaran Allah, agar langkah hidup kita, agar tidak tersesat dan dan jatuh.
Ingat Roh Kudus sudah diberikan kepada anak²Nya yang sungguh percaya kepada Yesus.
Maka janganlah sampai diambil kembali harta yang indah yang sudah diberikan pada kita karena itu teruslah berusaha agar Roh Kudus tetap tinggal diam dalam kehidupan iman kita;
*Mazmur 51:13 (TB)* Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!
Saudaraku dalam Yesus Kristus,hendaknya kita juga harus peka akan suara Allah,maka dari itu jangan padamkan Roh;
*1 Tesalonika 5:19-20 (TB)* Janganlah padamkan Roh,
dan janganlah anggap rendah nubuat-nubuat.
Saudaraku hidup dipimpin oleh hikmat Allah ,akan merasakan sukacita surgawi namun apabila hidup dikuasai hikmat duniawi maka akan merasakan kesengsaraan dan hidup menuju kebinasaan.
Sekali lagi hidup adalah pilihan karena itu teruslah mohon *hikmat Allah* agar tidak salah dalam melangkah.
Tuhan Yesus memberkati kita dengan kekuatan yang baru, amin.
*PD.Autopia Malang*
15032018
Ernawati Eliyus R.
Renungan hari ini dengan tema:
*Hikmat Allah*.
Dasar firman:
*1 Raja-raja 3:9 (TB)* *Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang faham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat*, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?"
Saudaraku yang mengasihi Tuhan Yesus, dalam perjalanan hidup ini,tentu mengalami suka dan duka.
Semuanya itu berharap agar bisa mencapai apa yang menjadi tujuan
dan harapan hidupnya.
Kita sebagai umat pilihan Allah yang sudah di mampukan percaya karya Roh Kudus, dengan perjalanan hidup yang penuh liku liku ini,diharapkan tidak mengandalkan akal budinya sendiri.
Saudaraku,mari kita kembali merenungkan firman Allah dalam
*1Raja raja 3:1-15* (cerita Salomo yang di perkenan Allah menggantikan kepemimpinan Daud sang ayahnya).
Dengan mengikuti jejak iman sang ayah( raja Daud), Salomo memohon hikmat Allah dalam memimpin bangsanya yang begitu besar,supaya tidak salah langkah terlebih dalam mengambil sebuah keputusan.Dalam hal ini Salomo tidak mengandalkan akal budinya tetapi Ia mempunyai rasa takut dan hormat kepada Allahnya.
Ada hal yang sangat istimewa dalam diri raja Salomo bahwa hatinya digerakkan oleh Roh, agar berdoa memohon hikmat Allah untuk memimpin bangsanya dan dalam permohonan doanya, Salomo tidak mementingkan kepentingan pribadinya sendiri juga hal² yang duniawi ,tetapi apa yang dimintanya hanya untuk kemuliaan nama Allah,
*1 Raja-raja 3:11-13 (TB)* Jadi berfirmanlah Allah kepadanya: "Oleh karena engkau telah meminta hal yang demikian dan tidak meminta umur panjang atau kekayaan atau nyawa musuhmu, melainkan pengertian untuk memutuskan hukum,
maka *sesungguhnya Aku melakukan sesuai dengan permintaanmu itu, sesungguhnya Aku memberikan kepadamu hati yang penuh hikmat dan pengertian,* sehingga sebelum engkau tidak ada seorang pun seperti engkau, dan sesudah engkau takkan bangkit seorang pun seperti engkau.
Dan juga apa yang tidak kauminta Aku berikan kepadamu, baik kekayaan maupun kemuliaan, sehingga sepanjang umurmu takkan ada seorang pun seperti engkau di antara raja-raja.
Marilah kita mencontoh iman raja Salomo,yang selalu melibatkan Allah dalam setiap langkah kehidupanya,walaupun semuanya mengandung resiko,namun jika hidup ini dipimpin oleh hikmat Allah tentu akan menghasilkan damai sejahtera.
Bukankah kita juga harus jujur di hadapan Allah, bahwa kita hidup sering mengandalkan akal budi kita sendiri dengan penuh kesombongan seakan- akan kita bisa sendiri dan merasa kuat bahkan merasa mampu mengetahui semua yang akan terjadi. Kita sering lupa dan meninggalkan Allah dalam mengambil sebuah keputusan ,alangkah ruginya, jika keputusan yang kita ambil salah dan akibatnya semua pasti akan gagal total yang akibatnya penderitaan terjadi .dan kita baru sadar dalam kondisi jatuh terpuruk ,baru ingat Yesus yang Empunya segala galanya:
*Amsal 14:12 (TB)* Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut.
Marilah kita hidup di hadapan Allah dengan penuh kerendahan hati dan berusaha terus hidup kudus dengan terus memohon hikmat Allah yang memimpin hidup kita kepada jalan kebenaran Allah, agar langkah hidup kita, agar tidak tersesat dan dan jatuh.
Ingat Roh Kudus sudah diberikan kepada anak²Nya yang sungguh percaya kepada Yesus.
Maka janganlah sampai diambil kembali harta yang indah yang sudah diberikan pada kita karena itu teruslah berusaha agar Roh Kudus tetap tinggal diam dalam kehidupan iman kita;
*Mazmur 51:13 (TB)* Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!
Saudaraku dalam Yesus Kristus,hendaknya kita juga harus peka akan suara Allah,maka dari itu jangan padamkan Roh;
*1 Tesalonika 5:19-20 (TB)* Janganlah padamkan Roh,
dan janganlah anggap rendah nubuat-nubuat.
Saudaraku hidup dipimpin oleh hikmat Allah ,akan merasakan sukacita surgawi namun apabila hidup dikuasai hikmat duniawi maka akan merasakan kesengsaraan dan hidup menuju kebinasaan.
Sekali lagi hidup adalah pilihan karena itu teruslah mohon *hikmat Allah* agar tidak salah dalam melangkah.
Tuhan Yesus memberkati kita dengan kekuatan yang baru, amin.
*PD.Autopia Malang*
15032018
Ernawati Eliyus R.
Komentar
Posting Komentar