1409 Rensi: Yang Terakhir menjadi Yang Terdahulu

Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan siang ini bertemakan:

*Yang Terakhir menjadi Yang Terdahulu*

Saudara kekasih Kristus Yesus, Setiap manusia yang dilahirkan akan mendapat upah atas kehidupan yang dijalaninya. Jadi hidup itu tidak percuma dan sia-sia. Hidup itu penuh pengharapan apabila benar yang dituju. Waktu hidup kita hanya satu kali sebab tidak ada pengajaran di dalam iman Kristiani tentang kehidupan yang dilahirkan kembali ke dalam dunia ini untuk kedua kalinya (reinkarnasi).
Hidup sekali untuk selama-lamanya: Neraka atau Sorga. Itulah garis finish- upah dari jerih payah kita selama hidup di dunia ini.

Seumpama pelari- olahragawan; Sekali berangkat 'dilahirkan'  terjun ke arena lintasan dia tidak akan kembali mengulangi lari dari awal lintasan karena dia harus berlomba dan mengejar waktu terbaik. Waktu terbaik adalah waktu tercepat bagi dirinya dan waktu itu diperlombakan dan dibandingkan dengan pelari lainnya. Sehingga ada kemungkinan pelari terdahulu akan terkejar dan saling berkejaran. Dan ada kemungkinan pula
Pelari yang terdahulu menjadi pelari yang terkemudian di dalam memasuki garis finish.

2 Timotius 2:5 (TB)  *Seorang olahragawan hanya dapat memperoleh mahkota sebagai juara, apabila ia bertanding menurut peraturan-peraturan olahraga.*

Mari Saudara....
Sekarang kita perhatikan 'pelari-pelari' rohani yang sedang berjuang untuk masuk 'garis finish'- Sorga. Dia harus mulai terjun ke dalam gelanggang perlombaan yang dipenuhi dengan *berkat kasih karuna*. Tujuan dan aturan 'perlombaan' jelas.

Kita sebagai warga kerajaan Sorga yang sudah menerima berkat kasih setia Allah yaitu penebusan dosa yang telah curahkan melalui darah kudus pengorbanan Yesus Anak Allah, hendaknya terus mempertahankan mahkota atau harta surgawi pemberian Tuhan Yesus ini, sebab semua itu hanyalah kasih karunia Tuhan Yesus saja.

Sebab tanpa kasih karunia Allah, kita bukanlah pelari-pelari rohani yang akan dapat mencapai mahkota yang Allah sediakan bagi kita.

Langkah pertama dan seterusnya dalam kita berlari adalah ..."aku akan *masuk ke dalam rumah-Mu, sujud menyembah ke arah bait-Mu* yang kudus dengan takut akan Engkau".
Mazmur 5:7 (TB)

Inilah semangat kita sebagai pelari rohani...,
Sejak awal mengikuti perlombaan sampai selesai tahapan-tahapannya terus *masuk sujud menyembah* ....

Ingat pengalaman rohani anak Haris Kumara di dalam karunia penglihatan melalui hambaNya Allah berkenan menunjukan segala sesuatu hal-hal yang akan didalam ketidakmampuan berlari dan mengikuti tes fisik- kesehatan, tapi Tuhan Yesus menyertai ikut berlari di samping Haris sambil menepuk-nepuk pundaknya hingga beberapa putaran lapangan berhasil ditempuh, demikian pula dengan kesehatan giginya yang secara akal budi manusia pasti Haris tidak akan lolos, tapi karena campur tangan Tuhan Yesus maka keberhasilan dan kesuksesan diberikan pada Haris dan ia dinyatakan lulus dan diterima sebagai pegawai.

Saudara kekasih Kristus. Siapa diantara kita yang akan menjadi terdahulu akan memasuki garis finish- mendapatkan mahkota kehidupan kekal dan masuk kerajaan Sorga?.
Artinya, siapapun bisa saja mengalami kegagalan. Atau siapapun diantara kita akan tertinggal dan tersalip oleh yang lainnya.
Ingat firman Tuhan dalam

Lukas 15:7 (TB)  Aku berkata kepadamu: Demikian juga *akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat,* lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan."

Sekarang ini, apakah kita termasuk yang 1 orang ( *ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat*) dalam antrian masuk Sorga?. 
Kita bisa melanjutkan antrian berupaya berlari setelah bertobat meninggalkan beban-beban dosa dan tidak mengambil dosa itu lagi. Mari kita bersama 99 saudara di dalam Kristus berlomba-lomba mencapai apa yang diingini oleh Sang Kristus Juru Selamat kita.

*Yang terdahulu bisa menjadi yang terakhir dan yang terakhir menjadi yang terdahulu.*
Bersemangatlah jangan sampai kita berhenti berlari untuk mengupayakan dan mempertahankan karunia keselamatan ini. Datang sujud menyembah bawa dosa memohon pengampunan dan bertobat untuk kembali berjalan atau berlari ke belakang (jangan ulangi berbuat dosa).

1 Korintus 5:7 (TB)  *Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru*, sebab *kamu memang tidak beragi*. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus.

Dengan menjaga kekudusan kita,
Kita terus berjuang untuk mematikan segala sesuatu yang duniawi dan hidup dipimpin Roh Kudus dengan sadar bahwa hidup ini karena pengorbanan darah anak domba kudus yaitu Tuhan Yesus yang telah berkorban menebus dosa kita.

Tetaplah untuk menjadi yang terdahulu di dalam kekudusan Allah.
Tuhan Yesus memberkati dan menyertai kita di sepanjang perjalanan kehidupan ini.
Amin

*PD GIDEON SUWARU*
05032018
Turiman

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

1523 Regi: Selamatkan lah waktumu