42204 Regi : Perjumpaan kasih membawa Damai Kristus
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.
Renungan firman pagi ini dengan tema :
*Perjumpaan kasih membawa Damai Kristus*
Bacaan:
*Lukas 1:41-44 (FAYH)*
Pada saat Elisabet mendengar suara Maria, anak di dalam kandungannya melonjak dan Elisabet dipenuhi Roh Kudus.
Elisabet berseru kegirangan dan berkata kepada Maria, "Engkau telah diberkati Allah melebihi semua wanita, dan berkat Allah menyertai anakmu.
Alangkah besarnya kehormatan ini, karena ibu Tuhanku mengunjungi aku!
Ketika engkau masuk memberi salam kepadaku dan aku mendengar suaramu, bayiku bergerak karena sukacita!
Kekasih Kristus yang di berkati Tuhan.
Suasana Natal masih kita rasakan dan membawa makna tersendiri bagi umatNya yang sungguh merasakan karya Allah yang sungguh luar biasa bagi umat yang berdosa.
Memang peristiwa Natal tidak diperingati begitu saja dan semoga tidak berlalu hanya begitu saja, sekedar mengenang tetapi hendaknya peristiwa itu terpatri dalam kehidupan iman Kristiani.
Bagaimana kesan kita dalam menikmati Natal bersama keluarga dan sanak saudara yang lainya?
Biasanya kita banyak berbincang tentang keluarga, pekerjaan, studi, karier dan aktivitas lainya.
Jarang kita berbagi, karya dan perbuatan Allah dalam hidup masing masing.
Namun, tidak demikian dengan Maria dan Elisabet, Maria datang untuk tidak mengajak ngrumpi atau menggosip.
Tetapi Maria datang untuk berbagi pergumulan dan sukacita karena campur tangan Tuhan dalam hidupnya. Elisabet menyambut dengan hangat dan merasa terhormat karena kunjungan ibu Tuhanya:
*Lukas 1:42-44 (FAYH)*
Elisabet berseru kegirangan dan berkata kepada Maria, "Engkau telah diberkati Allah melebihi semua wanita, dan berkat Allah menyertai anakmu.
Alangkah besarnya kehormatan ini, karena ibu Tuhanku mengunjungi aku!
Ketika engkau masuk memberi salam kepadaku dan aku mendengar suaramu, bayiku bergerak karena sukacita!
Oleh pimpinan kuasa Roh Kudus, Elisabet menyebut Maria sebagai orang yang diberkati diantara semua perempuan.
Maria disebut mengalami kuasa Allah dan kebahagiaan, karena perkataan Allah akan terlaksana dan ia (Maria) mendapatkan hak istimewa untuk *melahirkan Mesias*.
Maria merespons dengan menaikkan pujian indah, karena perbuatan besar Allah atas diri umatNya.
Maria memuliakan Allah yang berkenan memilih dia dan Elisabet untuk mengandung utusan Allah yaitu Yohanes sebagai perintis jalan bagi Mesias yaitu Yesus sang Juru Selamat
Ini peristiwa Kudus bersejarah yang tidak boleh kita lupakan.
Perjumpaan kasih antara Maria dan bibinya, sungguh membawa berkat sukacita di hati.
Tidak sekedar bertemu tetapi punya misi Ilahi yaitu saling mendoakan, menghibur dan menguatkan iman terlebih saling memberkati.
Yesus yang hadir memberi pemulihan dalam segala hal, lalu bagaimana dengan kita sebagai umat pilihan Nya, sanggupkah kita melanjutkan misi Kristus untuk membawa kabar sukacita bagi sesama ada Damai Sejahtera di dalamnya. Hidup tidak egois, peduli, kasih saling mengasihi dan mengampuni, berdamai dengan semua orang.
Dengan menjaga lidah memelihara hati agar tetap bersih dari pencemaran dunia. Dengan menciptakan suasana Damai Sejahtera dan sukacita seperti yang dialami Maria dan Elisabet (bayi dalam kandungan Elisabet melonjak, ketika mendengar salam Maria).
Kitapun patut memuji Allah karena janji yang dulu hanya di peruntukkan bagi umat Israel, kini ditujukan bagi kita agar bisa mendapat bagian di dalam Kristus.
Oleh sebab itu hari Natal, sepatutnya menjadi saat bersyukur karena Allah masih mengingat kesengsaraan umat manusia yang di belenggu dosa dan dengan kasihNya, Allah mengirim anakNya untuk menyatakan kemuliaan dan kuat kuasaNya atas dunia, dosa dan juga atas maut.
Rayakan Natal yang indah ini, dengan pemahaman bahwa Allah datang menjadi *Pemenang* atas dunia , dosa dan maut.
Selamat pagi, kiranya Damai Natal melingkupi kehidupan kita.
Tuhan Yesus memberkati...Amin.
*PD.Autopia Malang*.
ernawati eliyus.
Komentar
Posting Komentar