42197 Regi : Buah pertobatan adalah Sukacita Natal

 Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach. 

Renungan firman pagi ini diambil dari 


*Yohanes 3:17 (TB)*  

Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.


Tema 


*Buah pertobatan adalah Sukacita Natal* 


Ada satu pertanyaan: jika ada seorang yang jahat atau orang yang masih gemar hidup dalam kedagingan datang dan ingin bergabung dalam suatu gereja atau persekutuan, apakah ia akan diterima atau ditolak ? 

Ketika orang tersebut berada di hadapan atau di tengah tengah kita. Bagaimana respon pertama yang akan terlihat? Apakah ada wajah yang ramah dan sukacita sebagai  tanda penerimaan, atau berwajah curiga dan menjaga jarak sebagai bentuk penolakan? 

Firman di pagi hari ini menunjukkan tujuan utama Tuhan Yesus lahir di dunia adalah untuk menyelamatkan bukan menghakimi manusia yang berdosa. 

Manusia berdosa adalah manusia yang masih hidup dalam kedagingan seperti dalam *Galatia 5: 19 - 21*,  yang berarti tidak melakukan kehendak Tuhan. Karakter manusia seperti inilah yang diselamatkan Tuhan Yesus yang dari lahir dalam tempat yang hina dan sampai rela berkorban untuk mati di kayu salib dalam kesengsaraan dan kehinaan juga.  


Sebagai umat tebusan  apa yang harus kita lakukan supaya rancangan keselamatan dari Bapa tidak sia sia. Hanya satu yaitu hidup dalam pertobatan karena ini selaras dengan tujuan Bapa. Bahkan surga bersukacita jika ada satu jiwa yang mau berbalik dari kehidupan lama kepada perubahan kehidupan yang baru dalam kebenaran Tuhan. 


*Lukas 15:7 (TB)*  .

Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan."


Orang benar tidak merasa dirinya berdosa dan tidak perlu melakukan pertobatan. Tetapi orang yang merasa dirinya berdosa akan segera sujud memohon pengampunan dengan kerendahan hati, mengoreksi diri dan menyesali perbuatannya. Tetapi tidak berhenti sampai disini, jika menyesali dosa tanpa perubahan berarti tidak berguna tetapi jika ada perubahan berarti menghasilkan buah pertobatan yang menjadi berkat bagi sesama. Sebagai contoh: ada tangan dan kaki yang siap melayani, perkataan yang memberi berkat, penuh kasih kemurahan, bisa menguasai diri dan sebagainya seperti di *Galatia 5: 22 - 24.* 


Dengan demikian Kita tidak mudah menghakimi tetapi dengan apa yang kita lihat atau dengar tetapi dengan perubahan dalam perkataan dan perbuatan dapat membawa jiwa yang terbelenggu di dalam kehidupan lama untuk dilepaskan dan menjadi pribadi baru yang diselamatkan.


Maka inilah sebenarnya sukacita Natal yang melebihi segala perayaan natal yang ada. Karena surga ikut bersukacita dengan pertobatan dan buah dari pertobatan kita. Sebab Tuhan Yesus berkenan hadir dan memakai diri kita untuk dapat menolong orang yang dalam kelemahan, pergumulan, penderitaan dan kesusahan. 


*Matius 25:40 (TB)*  

Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.


Perbuatan kebaikan atau kasih terhadap sesama mempunyai tujuan yang sama dengan rencana Bapa. Oleh karena itu marilah merespon kehadiran Tuhan Yesus dengan mengoreksi diri, bertobat dan menghasilkan buah yang dapat dirasakan oleh sesama. Orang lain yang dapat menilai apakah diri kita telah mempunyai  buah pertobatan bukan dari diri kita sendiri. 


Selamat beraktivitas dan mempersiapkan diri menjelang hari natal dengan melakukan perubahan diri yang lebih baik. 

Tuhan Yesus memberkati. 


 *PD Autopia Malang* 

 *Wita*

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2272 Rema: TUHAN MEMBERIKAN YANG KITA BUTUHKAN BUKAN YANG KITA INGINKAN

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR