41984 Regi : Tugas Bersaksi
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach. Renungan pagi ini diambil dari
*Kisah Para Rasul 14:15* (TB)
"Hai kamu sekalian, mengapa kamu berbuat demikian? Kami ini adalah manusia biasa sama seperti kamu. Kami ada di sini untuk memberitakan Injil kepada kamu, supaya kamu meninggalkan perbuatan sia-sia ini dan berbalik kepada Allah yang hidup, yang telah menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya.
Tema :
*Tugas Bersaksi*
Kalimat di atas terjadi setelah Paulus mengadakan mujizat terhadap orang yang lumpuh sejak lahir *( Kisah Rasul 14: 9 - 10).* Mujizat ini terjadi di tengah orang orang yang belum mengenal Tuhan. Karena itu mereka mengira bahwa Paulus dan Barnabas adalah dewa Hermes dan dewa Zeus. Sehingga mereka menyembah dan membawakan mereka lembu - lembu jantan dan karangan - karangan bunga. Semua ini tidak membuat Paulus dan Barnabas senang, justru sebaliknya mereka bersedih hati sampai mengoyakkan pakaian mereka. Ini menandakan bahwa Roh Kudus menyertai Paulus dan Barnabas sehingga mereka dapat merendahkan hati dan memiliki penguasaan diri di tengah godaan kuasa jahat yang tidak rela ada karya keselamatan.
Di tengah kuasa Tuhan dinyatakan sering terdapat kuasa jahat yang juga bekerja untuk menggagalkan rencanaNya. Oleh karena itu dalam tugas pekabaran Injil yang utama yang dilakukan seiring dengan tugas tersebut adalah proses penyangkalan diri.
Firman Tuhan adalah firman yang kudus dan penuh kuasa maka wajib yang mewartakan juga mengalami proses kekudusan. Semua berjalan bersamaan karena dari perubahan hidup dan perilaku juga dapat menjadi saksi, sebagaimana kesaksian Paulus dalam
*2 Korintus 4:5 (TB)*
Sebab bukan diri kami yang kami beritakan, tetapi Yesus Kristus sebagai Tuhan, dan diri kami sebagai hambamu karena kehendak Yesus.
Pribadi Kristus sudah seharusnya melekat dan terlihat pada pribadi umat Tuhan. Proses penyangkalan diri menjadi hal yang wajib dan bukan sesuatu yang mustahil atau sulit apabila kita mempunyai tekad melakukannya bersama Tuhan Yesus, seperti yang dikehendaki Allah dalam
*1 Yohanes 2:6 (FAYH* )
Barangsiapa mengatakan bahwa ia orang Kristen, ia harus hidup seperti Kristus.
Hidup seperti Kristus inilah yang akan bersaksi. Seperti teladan Kristus yang hidupnya melakukan semua perintah Allah dan bersaksi tentangNya baik melalui perkataan maupun perbuatanNya. Dan inilah yang akan menarik hati orang yang belum percaya untuk mengenalNya lebih dalam. Karena itu Tuhan memberi perintah kepada Paulus untuk tidak takut dalam bersaksi. Seperti yang diperintahkan dalam
*Kisah Para Rasul 18:9-10* (TB)
Pada suatu malam berfirmanlah Tuhan kepada Paulus di dalam suatu penglihatan: " *Jangan takut! Teruslah memberitakan firman dan jangan diam!* Sebab *Aku menyertai engkau* dan tidak ada seorang pun yang akan menjamah dan menganiaya engkau, sebab banyak umat-Ku di kota ini."
Tuhan memberikan perintah untuk bersaksi dan tidak diam saja setelah Paulus diselamatkan. Demikian juga berlaku dengan kita, setelah karya dan mujizat Tuhan kita alami di masa hidup yang lalu, maka sekarang waktunya kita bersaksi untuk kemuliaan namaNya. Tuhan menyertai setiap umat yang bersaksi asal mau melakukan semua perintahNya dan tidak pilih pilih. Maka kuasa Tuhan dinyatakanNya kepada kita saat kita bekerja untuk mewartakan Injil. Sehingga karya keselamatan tidak hanya untuk diri sendiri tetapi terjadi bagi orang lain juga.
Marilah kita terus berproses mengubah diri dari hal hal yang dapat menjadi batu sandungan menjadi pribadi yang menyenangkan hati Bapa. Perlu melihat kembali apa kita sudah tidak mudah sakit hati, tersinggung, marah, berdusta, mudah menghakimi, masih ingin memiliki milik orang lain dan lain sebagainya. Meminta pertolongan Roh Kudus supaya kesaksian kita diterima Tuhan, sebab jika akar pahit masih ada dalam hidup kita maka kita akan ditolak Nya, karena itu kita harus berjuang seperti perintah Tuhan dalam
*1 Korintus 9:27 (TB)*
Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.
Tugas bersaksi tidak dapat dihindari, jangan takut, dan merelakan hati untuk berjalan, berbuah baik dalam diri sendiri maupun untuk sesama. Sehingga banyak jiwa yang diselamatkan termasuk diri kita sendiri.
Selamat beraktifitas dan bersaksi dalam perkataan dan perbuatan-perbuatan. Tuhan Yesus memberkati, amin.
*PD Autopia Malang*
*Wita*
Komentar
Posting Komentar