41978 Regi : KETAATAN & KESUNGGUHAN HATI
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach
Renungan Pagi ini dengan tema
*KETAATAN & KESUNGGUHAN HATI*
FirmanNya diambil dari
*Bilangan 20:6* (TB)
⁶ Maka pergilah Musa dan Harun dari umat itu ke pintu Kemah Pertemuan, lalu sujud. Kemudian tampaklah kemuliaan TUHAN kepada mereka.
"Mungkin", ketika Musa dan Harun pergi dari hadapan umat Israel untuk ke pintu Kemah Pertemuan, ada perasaan dongkol, marah.. tetapi masih tertahan, karena mereka akan menghadap Tuhan.
Kata-kata orang Israel begitu menyakitkan hati Musa.
Sudah dipimpin sekian lama, tetapi masih saja mereka membangkit-bangkit hal-hal yang mereka alami di Mesir. Mereka menganggap "nyaman" masa-masa penindasan, di dalam belenggu perbudakan.
Peristiwa di Mara dan Meriba dalam kitab Bilangan ini adalah peristiwa kedua, 39 tahun setelah terjadi di tempat yang sama, yang dicatat di kitab Keluaran 17.
Bisa jadi, dasar "emosi" Musa adalah karena ketika 39 tahun lalu, bapak/kakek mereka juga mengeluhkan hal yang sama. Mereka bertengkar dengan Musa dan Tuhan karena tidak adanya air, padahal belum lama mereka menyaksikan kedahsyatan Tuhan ketika membelah Laut Teberau dan menyingkirkan Firaun dan pasukannya.
Dua kali peristiwa yang sama, di tempat yang sama, kalau dulu kakek/bapaknya, sekarang generasi anak/cucunya dan mereka tetap sama bersungut-sungutnya.
Apa bedanya peristiwa di Keluaran 17 dan Bilangan 20?
Hanya di perintah Tuhan kepada Musa..
Di Keluaran 17 Musa disuruh memukul bukit batu, di Bilangan 20, Tuhan memerintahkan Musa hanya untuk berbicara saja. Dan kita tahu, di Bilangan 20, bukan saja Musa memukul bukit batu itu dua kali, tetapi Musa mengata-ngatai orang Israel itu dengan kata-kata "orang-orang durhaka.."
(Bilangan 20:10-11)
Kitab Mazmur mencatat, Musa teledor dengan kata-katanya..
*Mazmur 106:32-33* (TB)
³² Mereka menggusarkan Dia dekat air Meriba, sehingga Musa kena celaka karena mereka;
³³ sebab mereka memahitkan hatinya, sehingga ia teledor dengan kata-katanya.
Keteledoran itu berakibat fatal. 40 tahun perjuangan Musa hanya "menghasilkan" kesempatan memandang saja bentangan Tanah Perjanjian tanpa bisa menginjakkan kakinya di sana, sebagaimana firmanNya dalam
*Ulangan 34:4* (TB)
⁴ Dan berfirmanlah TUHAN kepadanya: "Inilah negeri yang Kujanjikan dengan sumpah kepada Abraham, Ishak dan Yakub; demikian: Kepada keturunanmulah akan Kuberikan negeri itu. Aku mengizinkan engkau melihatnya dengan matamu sendiri, tetapi engkau tidak akan menyeberang ke sana."
Allah tidak melihat "jasa-jasa dan perjuangan" Musa, tetapi *ketaatan dalam melakukan perintah-Nya*.. itu yang mendapat poin yang sangat penting di hadapan Allah. Dalam Perjanjian Baru, hal yang sama diingatkan oleh Tuhan Yesus..
_Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang *melakukan kehendak Bapa-Ku* yang di sorga._
(Matius 7:21).
Mari semakin ber-introspeksi diri. Kita dapat melakukan segala sesuatu adalah karena kasih karunia-Nya, bukan karena kita bisa atau mampu.. bagian kita hanya melakukan dengan ketaatan dan kesungguhan hati, selebihnya, Tuhan Yesus yang berkarya dan menyempurnakannya..
Amin.
Selamat Pagi Selamat Beribadah
Tetap Bersemangat
Tuhan Yesus memberkati
*PD AUTOPIA Malang*
_hasansantoso_
Komentar
Posting Komentar