3151 Regi : KEPADA SIAPA ALLAH BERPIHAK?

 _Shalom Aleichem b’shem Yeshua Ha Machiah_

Selamat pagi dan salam sejahtera dalam nama Tuhan Yesus Kristus 


Judul renungan pagi hari ini adalah: *KEPADA SIAPA ALLAH BERPIHAK?*


Bacaan Alkitab:

*2 Tawarikh 18: 22-27*


Nats Alkitab:

_Tetapi seseorang menarik panahnya dan menembak dengan sembarangan saja, dan mengenai raja Israel di antara sambungan baju zirahnya. Kemudian ia berkata kepada pengemudi keretanya: “Putar! Bawa aku keluar dari pertempuran, sebab aku sudah luka. Tetapi pertempuran itu bertambah seru pada hari itu, dan raja Israel tetap berdiri di dalam kereta berhadapan dengan orang Aram itu sampai petang. Ia mati ketika matahari terbenam._  – *2 Taw. 18: 33-34* TB


Para kekasih Kristus, kerukunan antar keluarga dan keluarga besar memang sangat dibutuhkan. Namun, latar belakang kehidupan mereka menentukan kepada siapa Allah berpihak!


Pada bacaan di atas, raja Yehuda, Yosafat, berbesan dengan raja Israel, Ahab. Dua buah kerajaan yang kerap kali perang saudara berubah damai akibat anak-anak mereka terjalin dalam hubungan pernikahan *(Pasal 18: 1)*. Meskipun secara “tampak luar” kedua raja bersatu hati, namun latar belakang keduanya berbeda. 


Yosafat hidup mengikuti jejak Daud leluhurnya dengan tabah hati hidup menurut jalan yang ditunjukkan TUHAN *(Pasal 18: 3-6)*.  Sebaliknya Ahab merupakan raja Israel yang lemah iman dan telah membelakangi TUHAN dengan menyembah berhala-berhala serta membawa umat TUHAN bersujud kepada ilah-ilah. Sehingga ketika mereka mencari penasehat sebelum berperang melawan orang Aram, Ahab lebih senang mendengar nubuat nabi-nabi palsu *(1 Raj. 22: 11-12)*, sebaliknya membenci nabi TUHAN yang sejati bahkan memenjarakannya *(1 Raj. 22: 25-27)*.


Juga Ahab melakukan tipu muslihat terhadap besannya dengan bersembunyi dalam peperangan menyuruh Yosafat berpakaian kebesaran raja, sedangkan dia menyamar sebagai bukan raja *(2 Taw. 18: 29)*.


Namun, sebagai kegenapan nubuat nabi Mikha, maka justru Ahab terkena anak panah yang ditembakkan secara sembarang saja; tepat menancap di antara sambungan baju zirahnya *(2 Taw. 18: 33-34)*. Pasti hal ini bukanlah suatu hal yang kebetulan. Dia mati pada sore harinya, sedangkan Yosafat selamat.


Sebetulnya TUHAN Allah pun murka terhadap Yosafat, karena bersahabat dengan orang yang membenci TUHAN, namun Ia masih berbelas kasih dan berpihak kepadanya, karena Yosafat telah melakukan hal-hal yang baik kepada-Nya dan *dengan tekun mencari Allah* *(2 Taw. 19: 2-3)*.


Para kekasih Kristus, sepandai-pandai tupai melompat akhirnya jatuh juga, sebagai manusia ciptaan yang lemah kita pasti pernah mengalami "kejatuhan" sebagaimana Yosafat. Namun, apabila hati kita kemudian tetap mencari Allah dengan tekun, maka Allah akan berpihak kepada kita. 


Sebagaimana Yosua dalam menjalani ketekunan mencari Allah, ia menyebutkan bahwa dirinya *merenungkan Taurat TUHAN siang dan malam (Yos. 1: 8)*, Daniel berlutut, berdoa serta memuji Allahnya *tiga kali dalam sehari (Dan. 6: 10)*, bahkan Daud *tujuh kali memuji-muji Allah*, karena hukum-hukum-Nya yang adil *(Maz. 119; 164)*;

_berapa kalikah dalam sehari hati kita berpaut kepada Allah?_ *Karena keberpautan hati kita kepada-Nya itu lah yang akan meluputkan kita terhadap segala yang jahat.*


*PD Autopia*

_gunawanwibisono_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR