3122 Rema : Makin Percaya makin Rendah Hati
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.
Tema renungan malam ini adalah
*Makin Percaya makin Rendah Hati.*
Ayat renungan diambil dari :
*1 Korintus 15 : 9*
Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, bahkan tidak layak disebut rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah.
Salah satu Rasul yang sering mengingatkan untuk bersikap rendah hati adalah Rasul Paulus. Di dalam surat-suratnya kerap kali mengingatkan orang percaya agar memiliki kerendahan hati menyadari bahwa Rasul Paulus dahulu ialah seorang penganiaya jemaat, oleh karena itu ia merasa yang terendah dibandingkan dengan rasul - rasul lainnya walaupun ia sudah menjadi pelayan Tuhan yang hebat dengan mengabarkan firman Tuhan ke orang-orang non-Yahudi di berbagai negara.
Pandangan Paulus mengenai perbandingan antara dirinya sendiri dengan rasul-rasul lain ini dapat kita baca di
*1 Korintus 15:9*, merupakan suratnya kepada jemaat di Korintus yang ditulis antara tahun 55-57 Masehi.
Dalam perkembangannya, Rasul Paulus terus giat mengabarkan Injil bahkan hingga harus mengalami berbagai kesulitan seperti disiksa, dipenjara, dilempari batu, kelaparan, mengalami kapal karam, dll.
(2 Korintus 11: 22-28).
Tetapi imannya bertambah teguh bukan mundur karena berbagai penderitaan tersebut.
Sebaliknya Rasul Paulus dengan merendahkan hatinya seperti yang dikatakan dalam suratnya kepada jemaat di Efesus yang ditulis antara tahun 60-61 Masehi (beberapa tahun sesudah surat yang di dalamnya terdapat tulisan ayat 1 Korintus 15:9).
*Efesus 3 : 8*
Kepadaku, yang paling hina di antara segala orang kudus, telah dianugerahkan kasih karunia ini, untuk memberitakan kepada orang-orang bukan Yahudi kekayaan Kristus, yang tidak terduga itu,
Rasul Paulus yang sebelumnya membandingkan diri dengan para rasul, kemudian semakin rendah hati hingga menganggap dirinya paling hina. Bahkan sekitar 3 tahun kemudian Rasul Paulus mengatakan yang paling hina dari semua orang kudus atau orang percaya setelah berbagai penganiayaan. Iman percaya yang telah teruji membawanya semakin merendahkan diri, terbukti dari perbandingan yang semakin meluas yaitu dari yang paling hina diantara para Rasul menjadi diantara semua orang Kudus atau percaya.
Padahal rasul Paulus bisa saja memilih untuk menyombongkan diri sebagai hamba Tuhan yang hebat yang telah kuat menahan derita begitu rupa dan telah menyelamatkan banyak jiwa. Namun, dalam prosesnya melayani Tuhan dan pengenalan akan Kristus yang terus bertumbuh, rupanya kerendahan hatinya mengalahkan keinginannya untuk bermegah atas dirinya sendiri. Sebaliknya, ia memilih untuk bermegah di atas kelemahannya supaya nama Tuhan Yesus yang dipuji.
*2 Korintus 11 : 30 - 31*
Jika aku harus bermegah, maka aku akan bermegah atas kelemahanku.
Allah, yaitu Bapa dari Yesus, Tuhan kita, yang terpuji sampai selama-lamanya, tahu, bahwa aku tidak berdusta.
Saudara marilah kita meneladani rasul Paulus dalam iman percaya dan kerendahan hati, seperti istilah dunia yaitu filsafah padi : semakin berisi semakin tunduk. Semakin sering beribadah, melayani dan menerima kasih karuniaNya yang membuat iman kita bertumbuh. Maka selayaknya semakin merendahkan hati karena apa yang kita miliki tidak lepas dari Pemberian dan Belas Kasih Tuhan Yesus. Memuliakan Allah dengan memiliki karakter Kristus dalam seluruh kehidupan dan pelayanan kita menjadi tujuan kehidupan.
Dan jika kita hendak bermegah atau mungkin mengalami rintangan, penghinaan, dan penolakan karena Kristus, ingatlah Firman Tuhan ini :
*Yeremia 9:23-24:*
“Beginilah firman Tuhan: “Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya, tetapi siapa yang bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut: bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah Tuhan yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman Tuhan.”
Apapun yang kita miliki dan segala perbuatan kita adalah karena anugerah Tuhan semata. Tetaplah semangat dalam mendekat kepadaNya.
Selamat bertumbuh dalam iman kita kepada Kristus. Dan selamat menjadi pribadi yang menyenangkan hati Tuhan Yesus yaitu pribadi yang mau diperbaharui dan memiliki kerendahan hati. Tuhan Yesus memberkati. Amin
*PD Autopia Malang*
Wita
Komentar
Posting Komentar