3096 Rema : Tampian rohani

 Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach. 

Renungan malam hari ini bertema : 


 *Tampian rohani*


Dasar firmanNya dari


 *Lukas 22 : 31-32* 

Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum,

tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu."



Di zaman Yesus, gandum dipisahkan dari sekam dengan proses yang disebut penampian. Seseorang akan menggoyang penampi maju dan mundur sambil meniup di atasnya untuk menyingkirkan sekamnya. 

Tuhan Yesus memakai persamaan ini untuk menyiapkan Petrus akan trauma yang bakal dihadapi jika melihat Gurunya dibawa ke kayu salib. Dia berkata, "Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum" (Lukas 22:31).


Setan akan mengguncang Petrus sampai ke inti keberadaan dirinya untuk mencoba menghancurkan imannya. Tuhan mengijinkan iblis menggoyang bangkitkan Petrus untuk supaya Petrus murni dan kuat dalam mengemban tugas Rasul. Petrus yang terlihat tangguh dan yang terlihat ingin menjadi pahlawan bagi sesama termasuk bagi Gurunya yaitu Tuhan Yesus. Sebenarnya adalah pribadi yang lemah yang mudah jatuh karena hawa nafsunya. Seperti peristiwa penyangkalan Petrus terhadap Tuhan Yesus sebanyak 3x 

( Matius 26: 69 - 74 ).

Tuhan Yesus yang memahami kelemahan Petrus, meyakinkan dirinya, "tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu" (ayat 32). 


Pertobatan Petrus itulah yang berdampak besar tidak hanya bagi dirinya sendiri yaitu menguatkan imannya kembali tetapi juga bagi orang lain. Salah satunya ketika ia menyesal dan menangis 

(Matius 26: 75).  


Dan doa Tuhan Yesus tergenapi ketika Petrus menjadi Rasul dimana dia dipakai untuk menguatkan iman sesama. 


 *Kisah Para Rasul 2 : 38* 

Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.


Kita ini sama dengan Petrus yang merasa diri kita benar tetapi yang sebetulnya lemah dihadapan Tuhan. Tetapi kasih setia Tuhan Yesus tetap sama dan selalu ada bagi yang percaya. Ketika iman kita diuji dimana Tuhan perkenan mengalami pergumulan hidup. Disinlah tampian rohani digerakkan.  Bagi mereka yang cepat merespon dengan berpegang erat pada Tuhan Yesus dengan merendahkan diri, mengoreksi diri dan datang sujud bertobat dihadapanNya. 

Maka kuasa dan kasih  Tuhan akan berkarya dalam diri kita menjadi manusia baru sebagai hasil tampian rohani berkualitas tinggi karena mendapat karunia kuasa Roh Kudus yang dicurahkan.

Tetapi bagi mereka yang cepat merespon dengan akalnya sendiri akan mengalami kejatuhan, depresi, trauma dll bahkan terus jatuh dalam kegelapan. Sehingga hidupnya semakin menjauh dari Tuhan. Tidak heran semakin lama semakin lemah imannya dan lari kepada kekuatan kuasa jahat yang menariknya pada kekelaman kehidupan dan kebinasaan. 


Karena itu marilah kita memandang terus pada Tuhan Yesus dan berpegang erat pada tanganNya. Semakin sering datang mendekat kepadaNya. Supaya dalam setiap tampian rohani yang kita tidak tahu kapan dan seberapa besar tampian digerakkan, kita tidak akan jatuh. Tetapi semakin kuat seperti Petrus mendapatkan karunia Roh Kudus untuk menolong menguatkan orang lain. 

Selamat berjuang. Tuhan Yesus memberkati. Amin


*PD Autopia Malang*

Wita

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR