3145 Regi : KULA PUNIKA SINTEN TA

 Shalom Alaichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.


Tema renungan Pagi kita hari ini 


*KULA PUNIKA SINTEN TA* atau

*KULA PUNIKA PUNAPA TA*


Dasar firmanNya dari


*Efesus 2:8-9* (TB)  

Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,

*itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.*



Saya terinspirasi renungan ini dari lagu pujian KPKL (Kidung Pasamuan Kristen Lawas) no. 122. judulnya 

*Rumentahing Palimirma*

  

Ada kalimat diayat ke 2 lagu itu

yang tertulis.. 

_kula punika sinten ta_ _(aku ini siapa).._ Lagu ini menyatakan betapa kasih anugerah Allah yang luar biasa yang menyelamatkan manusia yang penuh dengan dosa dan kecemaran hidup.  Bahwa manusia terluput dari hukum maut hanya karena kasih karunia Allah saja.  Penulis lagu ini menyadari siapa dirinya di hadapan Allah.


Tetapi,  banyak orang yang lupa siapa dirinya.  Keberadaan manusia yang hanya sebutir debu ini sering lupa diri.  Merasa digdaya,  merasa pandai dan mampu melakukan segala-galanya.  Padahal, tanpa hembusan nafas Allah, kita ini hanyalah "apa" , bukan "siapa"..

_Kula punika sinten ta_ _(aku ini siapa)_, lebih pas kalau diganti dengan _kula punika punapa ta_ _(aku ini apa)._

Beberapa Firman dalam alkitab menyatakan dengan jelas jati diri manusia di hadapan Allah.. 


*Mazmur 8:5* (TB)  

apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?


Demikian juga dalam 


*Ayub 7:17* (TB)  

Apakah gerangan manusia, sehingga dia Kauanggap agung, dan Kauperhatikan,


Karena itu ditegaskan dalam


*Yesaya 2:22* (TB)  

*Jangan berharap pada manusia*, sebab ia tidak lebih dari pada embusan nafas, dan sebagai apakah ia dapat dianggap?


Sebab keadaan manusia seperti


*Mazmur 103:14* (TB)  

Sebab Dia sendiri tahu apa kita, Dia ingat, *bahwa kita ini debu.*


Semua mengarah pada "apa". Sesuatu yang berkonotasi pada benda mati. Tidak mempunyai jati diri.  

Allah sangat mengetahui dan paham betul apa kita ini.  Pencipta pastilah mengetahui dengan pasti apa yang diciptakan-Nya. Yang menjadikan kita ada,  hanyalah hembusan nafas-Nya.  Tanpa itu,  pohon pun lebih unggul dan lebih berarti dari manusia,  seperti dalam *Ayub 14:7-12.*


Jadi,  seharusnya tak ada sedikitpun kebanggaan pada manusia.  Karena kelak, pada saatnya,  semua akan kembali kepada-Nya.  Keangkuhan, kemewahan,  kekayaan, kegagahan diri, semua akan sirna di hadapan-Nya, tak ada yang abadi di dunia ini.

Hanya hembusan nafas-Nya yang sekian tahun "dititipkan" dalam debu tanah itulah yang akan kembali untuk bertanggung jawab di hadapan-Nya. 


Apa upahnya kelak,  tergantung hidup kita saat ini.  

Mari semakin berupaya menyadari *apakah aku ini* di hadapan-Nya. 


#kulapunikapunapata


Selamat Pagi Selamat Beribadah

Tetap Bersemangat..! 

Tuhan Yesus memberkati. Amin.


*PD AUTOPIA Malang*

```hasansantoso```

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR