3110 Rema : Memberkati dan Diberkati

 Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan malam ini diambil dari :


Bacaan : 


*Rut 2 : 1-23*


Nats


*Rut 2 : 4* 

Lalu datanglah Boas dari Betlehem. Ia berkata kepada penyabit-penyabit itu:  *"TUHAN kiranya menyertai kamu*”. Jawab mereka kepadanya: *"TUHAN kiranya memberkati tuan*!


Tema renungan


*Memberkati dan Diberkati* 



Menurut Wikipedia, Boas digambarkan sebagai seorang yang kaya raya dari kaum Elimelekh, hal ini didasarkan pada besar ladang dan banyaknya pekerja yang ia miliki. Boas juga merupakan sosok yang murah hati dan bertanggungjawab. Boas juga dipandang sebagai sosok yang berkuasa. Tidak banyak orang mampu memanggil tua-tua kota untuk berkumpul di pintu gerbang kota untuk memutuskan permasalahan yang dialami oleh seseorang. Umumnya, hanya beberapa tua-tua kota yang datang untuk mengatasi masalah yang terjadi di dalam masyarakat. Namun, Boas mampu memanggil seluruh tua-tua kota. Tidak hanya itu, banyak orang yang datang ke pintu gerbang kota untuk menyaksikan Boas. Boas juga digambarkan sebagai sosok yang berintegritas. Ia memiliki integritas karena Boas tidak melakukan hal yang buruk. Boas punya kesempatan untuk melakukan hal yang buruk terhadap Rut yaitu saat Rut datang kepada Boas di malam hari. Namun, ia tidak memanfaatkan kesempatan itu.


Saudaraku, sebagai seorang yang memiliki kepribadian yang baik dihadapan Allah dan manusia, maka segala yang dikatakan adalah meluap dari dalam hatinya,


*Lukas 6 : 45* Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya. 


Hati yang baik dihasilkan dari hubungan yang karib dan pengenalan yang benar dan takut akan Tuhan Allah,


*Mazmur 25 : 14* TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka.


Bila dicermati dari perkataan dan sikap Boas di atas, maka tak pelak semua ini dihasilkan dari hubungannya yang karib dengan Tuhan Allah. 

Seseorang yang bergaul karib pasti tidak akan pernah tinggal jauh dan selalu ada rasa rindu dan ingin untuk bertemu. Pergaulan yang karib pasti juga akan mempengaruhi perilaku dan tutur kata kita.

Pengaruh terhadap perilaku dan tutur kata serta cara berpikir juga tidak akan dihasilkan secara instan tapi dalam waktu yang cukup lama, karena dalam perjalanan pengenalan tersebut ada faktor kuasa jahat tidak tinggal diam menggangu,


*Efesus 6:12* karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara


Kuasa jahat selalu ada bahkan ada diudara tanpa ada sekat ruang dan waktu. Itulahyang mempengaruhi proses kekariban tidak bisa instan.

Kekariban kita dengan Allah juga diuji melalui keberadaan kuasa roh-roh jahat, seberapa besar Roh Kudus berkuasa didalam diri kita sehingga mampu melawan tipu daya si jahat,

Kekariban Boas juga pasti melalui hal-hal seperti diatas, sehingga ketika Rut datang kepada Boas di malam hari, Boas tidak memanfaatkan situasi itu. Inilah ujian nyata (Rut 3 : 6-15),


*Rut 3 : 13* Tinggallah di sini malam ini; dan besok pagi, jika ia mau menebus engkau, baik, biarlah ia menebus; tetapi jika ia tidak suka menebus engkau, maka akulah yang akan menebus engkau, demi TUHAN yang hidup. *Berbaring sajalah tidur sampai pagi*."


Malah Boas memberkati Rut,


*Rut 3 : 10a* Lalu katanya: "Diberkatilah kiranya engkau oleh TUHAN, ya anakku!


Melihat kedewasaan Boas, bila dibandingkan dengan kondisi moral jaman sekarang, maka pastilah Rut yang muda itu diminta untuk melayani, tapi justru yang dilakukan Boas adalah membiarkan Rut tertidur, malah memberkati.


Saudaraku, bila secara pribadi saja kita sudah teruji, pastilah hasil ujian ini akan meluap dalam prilaku sehari-hari dimanapun Tuhan Yesus menempatkan kita.

Karena itu marilah dengan sungguh-sungguh dan penuh ketaatan serta kepatuhan kita melakukan ibadah secara pribadi setiap saat agar didikan Tuhan Yesus melalui perenungan dan pemahaman akan firman Allah ini berbuah, dan buahnya itu tetap untuk digunakan sebagai sarana menghadapi pergumulan kehidupan kita,


*Mazmur 1 : 1-3* Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa,  dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN,  dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.  Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air,  yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil


Selamat berjuang saudaraku agar kita dapat memberkati dan diberkati oleh Tuhan Yesus.Amin


Salam kasih

*PD Imanuel Jakarta*

Lilies

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR